ENREKANG, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Lembaga Pengembangan Pesantren Muhamamadiyah menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan. Ketua LP2M PP Muhammadiyah, Dr. KH. Maskuri, M.Ed., menyampaikan hal tersebut ketika menyampaikan anamah dalam pembukaan Kemah Tahfidz dan Bahasa VI santri Pesantren Muhammadiyah se-Sulawesi Selatan, di Belajen Enrekang (1/10/23).
Dosen Universitas Muhammadiyah Prof. Hamka Jakarta ini, mengatakan bahwa LP2M Sulawesi Selatan, memiliki reputasi terbaik selama beberapa tahun ini dalam menjalankan program kerja dan mengembangkan pesantren. Dimana awalnya pesantren di Sulawesi Selatan hanya berjumlah 11 buah dan kini sudah berkembang menjadi 31 buah yang tersebar di seluruh kabupaten se-Sulawesi Selatan. Dengan jumlah tersebut, Sulawesi Selatan menjadi provinsi terbanyak pesantrennya se-Indonesia di luar Pulau Jawa.
Dikatakan pula bahwa Sulawesi Selatan dapat menjadi contoh dalam usaha mengembangkan pesantren karena selalu ada inovasi dan tindakan yang kreatif. Sebagai contoh, adalah program kemah tahfidz dan bahasa yang selalu diadakan tiap tahun. Belum ada provinsi lain yang mengadakan program seperti ini. Itulah sebabnya, pihaknya berencana mengembangkan program kemah tahfidz ini menjadi program nasional, yang diikuti pesantren se-Indonesia.
Selain itu, dia juga memberikan apresiasi karena LP2M Sulawesi Selatan telah berinisiatif membangun lembaga pendidikan ustaz-ustazah dengan mendirikan Pendidikan Ustaz-Ustazah Pesantren Muhammadiyah (PUPM) bekerjasama dengan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar. Dimana lembaga ini dikhususkan untuk menghasilkan guru atau ustaz-ustazah yang dipersiapkan membina dan mengelola pesantren Muhammadiyah.
Ketua LP2M Sulawesi Selatan, KH. Lukman Abdul Somad, Lc., melaporkan bahwa kegiatan kemah tahfidz yang berlangsung selama empat hari ke depan ini merupakan agenda rutin setiap tahun. Dalam kegiatan ini akan diadakan perlombaan dan pertandingan beberapa cabang tilawah, pidato bahasa Arab, Bahasa Inggris dan karnaval santri. Terdapat 26 pesantren yang mengirimkan santrinya dengan jumlah keseluruhan sekitar 1200 orang, baik tingkat Tsanawiyah, Aliyah, dan santri Rumah Qur’an.
Sementara itu, Bupati Enrekang, Drs. H. Muslimin Bando, M.Pd., turut menyatakan apresiasi dan kegembiraannya kepada Muhammadiyah karena memberikan kepercayaan kepada daerahnya sebagai tuan rumah. Bupati yang juga mantan Kepala SMA Muhammadiyah Kalosi ini, mengatakan bahwa kedatangan warga dan santri ini adalah berkah bagi seluruh rakyat Enrekang. Juga menyatakan kesiapannya menjadi tuan rumah kemah tahfidz nasional jika dipercayakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Selain kemah tahfidz, juga diadakan seminar nasional tentang implementasi nilai dan budaya pendidikan Muhammadiyah dalam mewujudkan pendidikan yang unggul dan berkemajuan. Sebagai narasumbernya Dr. Ilham Kadir dari Baznas Enrekang, KH. Nashirul Ahsan, Lc, BPH MBS Prambanan, dan Dr. KH. Maskuri, M.Ed., Ketua LP2M PP Muhammadiyah. Yang akan diikuti oleh para mudir dan pembina pesantren Muhammadiyah.
Pembukaan kemah tahfidz diiringi dengan atraksi Tapak Suci Putera Muhammadiyah Kabupaten Enrekang dan santri Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara Makassar, serta pagelaran musik tradisional Masserempulu. Hadir dalam pembukaan tokoh-tokoh Masyarakat, pejabat sipil dan militer serta warga Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Sulawesi Selatan.
Diantaranya adalah Wakil Ketua PWM Sulsel Dr. H. Mawardi Pewangi, M.Pd., bersama Sekretaris PWM Sulsel Dr. Ir. Abd. Rakhim Nanda, serta Ketua Aisyiyah Sulsel Dr. Hj. Mahmudah, M.Hum, beserta jajarannya. Komandan Kokam Nasional yang juga Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulawesi Selatan Elly Oscar turut serta meramaikan acara bersama tokoh organisasi otonom lainnya. (HFS/Riz)