BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Ketua MUI Kota Bandung, KH Miftah Faridl, menyampaikan pandangannya mengenai tolok ukur keberhasilan ibadah puasa Ramadhan yang baru saja dilaksanakan oleh umat Islam. Miftah menjelaskan bahwa evaluasi tersebut dapat dilakukan dengan merujuk pada indikator-indikator yang terdapat dalam ayat-ayat suci Al-Quran.
Lebih lanjut, Miftah mengutip Surah Al-Baqarah ayat 183 yang secara eksplisit menyatakan bahwa tujuan akhir dari ibadah puasa adalah untuk mendidik setiap individu muslim agar menjadi insan yang bertakwa di hadapan Allah SWT.
Miftah juga menguraikan beberapa ciri orang yang berhasil dalam menjalankan ibadah puasanya. Di antaranya adalah kebiasaan mereka untuk bangun di malam hari, memperbanyak istigfar (memohon ampunan), dan melaksanakan salat malam.
”Mereka juga gemar membaca Al-Quran dengan tartil dan penuh penghayatan. Kebiasaan-kebiasaan ini akan membangun ketangguhan mental dan spiritual dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan, sebagaimana tercermin dalam kesungguhan mereka saat bangun malam untuk beribadah,” ujar Miftah dalam Pengajian Syawal dan Silaturahmi Bakda Idul Fitri 1446 Hijriah di Auditorium KH Ahmad Dahlan pada Rabu (16/04/2025).
Indikator keberhasilan puasa lainnya, imbuh Miftah, terletak pada tingkat ketakwaan. Al-Quran mengajarkan bahwa orang yang bertakwa akan tercermin jelas dalam akhlak dan perilakunya sehari-hari. Beberapa manifestasi dari ketakwaan tersebut meliputi mampu mengendalikan emosi, pemaaf, menepati janji, jujur, sabar, serta tidak mudah putus asa.
Sementara itu, Rektor UM Bandung Herry Suhardiyanto mengajak seluruh hadirin, khususnya warga Muhammadiyah, untuk memanfaatkan momen silaturahmi ini sebagai wadah untuk mempererat tali ukhuwah islamiah.
”Idul Fitri terasa kurang bermakna jika belum diiringi dengan pertemuan dan tatap muka secara langsung. Semoga hari ini menjadi momen yang sangat baik karena bisa bertemu dengan banyak orang sekaligus untuk bersilaturahmi,” ungkap Rektor dengan penuh harap.
Rektor juga menyampaikan kabar gembira kepada hadirin bahwa izin pembukaan Prodi Magister Manajemen telah resmi dikeluarkan oleh Kemendiktisaintek. ”Keluarga bapak dan ibu ada yang ingin melanjutkan pendidikan, silakan di UM Bandung saja. Tidak perlu jauh-jauh,” ajak Rektor.
Pada kesempatan ini juga Ketua PP Muhammadiyah sekaligus Ketua BPH UM Bandung Dadang Kahmad memberikan apresiasi atas kegiatan ini. Ia menilai bahwa kolaborasi antara PWM Jawa Barat dan UM Bandung merupakan langkah luar biasa. Dadang menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak untuk kemajuan UM Bandung.
Ia juga mengajak umat Islam untuk saling membebaskan diri dari segala bentuk dendam dan hal-hal negatif lainnya sebagai upaya memaknai lebaran. Modal inilah, kata Dadang, yang akan mendorong terjadinya kemajuan, termasuk kemajuan yang sedang diraih UM Bandung.
”Saya optimis UM Bandung akan menjadi kampus unggul karena berbagai indikasinya sudah mulai tampak. Dengan persatuan yang sangat kuat dan kerja keras, kepercayaan masyarakat juga akan tinggi kepada kampus ini dan jumlah mahasiswa baru pun akan terus bertambah. Saya juga berharap PDM itu menyumbang calon mahasiswa baru untuk kampus ini. UM Bandung harus didukung dan dijaga agar semakin hebat,” tegas Dadang.
Ketua PWM Jawa Barat Ahmad Dahlan turut menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan Pengajian Syawal dan Silaturahmi ini. Ia menyoroti keberadaan gedung UM Bandung yang megah dengan empat belas lantai sebagai salah satu bukti nyata dakwah Muhammadiyah. Ia mengajak warga Muhammadiyah Jawa Barat untuk bersama-sama menjaga marwah Muhammadiyah. ”Kuatkanlah program-program prioritas dan kurangi improvisasi,” tegasnya.
Pengajian Syawal dan Silaturahmi Bakda Idul Fitri 1446 Hijriah yang diselenggarakan UM Bandung dan PWM Jawa Barat ini dihadiri sejumlah tokoh penting. Di antaranya pimpinan Unisa Bandung, Ketua PWA Jawa Barat, Direktur RSMB, perwakilan PDM, PCM, PRM, dan tamu undangan lainnya. Pembicara lainnya adalah Mendiktisaintek Republik Indonesia, Profesor Brian Yuliarto yang menyampaikan materi melalui video. (FA/FK/N)