MADRID, Suara Muhammadiyah - Novy Diana Fauzie, S.S., M.A Kepala Perpustakaan sekaligus Librarian (pustakawan) Universitas Muhammdiyah Yogyakarta (UMY) menjadi satu-satunya Staff Training Week (STW) perwakilan Indonesia pada Program Pelatihan Pustakawan di Universidad de Granada (UGR) Spanyol. Program ini diselenggarakan oleh Erasmus+ pada bidang pustakawan yang bekerja sama dengan UGR pada Senin (6/5) sampai Jum’at (10/5).
“Kebetulan saya terpilih dan satu-satunya perwakilan Indonesia untuk mengikuti STW, pelatihan pustakawan di UGR Spanyol. Kebetulan program ini merupakan bagian dari Erasmus+,” tutur Novy saat ditemui oleh Tim Humas UMY pada Sabtu (18/5).
Pelatihan pustakawan ini dihadiri oleh 23 profesional pustakawan dari berbagai negara seperti Jerman, Aljazair, Azerbaijan, Kroasia, El Savador, Slovenia, Estonia, Yunani, Indonesia, Italia, Kazakhstan, Kosovo, Lituania, Polandia, Rumania, dan Tunisia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keberlanjutan pustakawan dari semua institusi yang terlibat.
Training yang dilaksanakan di UGR beberapa hari lalu ini membahas beberapa materi seperti Inter Library Loan atau peminjaman buku antar universitas, keamanan data, repository, manuskrip kuno terkait pengeleolaan naskah kuno dan museum, bagaimana merawat dan menyajikan manuskrip kuno, jurnal, penelitian (research), serta layanan perpustakaan yang saat ini dilakukan oleh UGR. Semua perwakilan peserta yang terlibat juga diberi kesempatan untuk berbagi terkait sistem dan kerjasama perpustakaan, termasuk Novy yang mempresentasikan dan mengenalkan Perpustakaan UMY.
Melalui program ini Novy mendapat banyak ilmu yang bisa diadopsi dan diterapkan di Perpustakaan UMY seperti arsip kuno Muhammadiyah yang berada di Muhammadiyah Corner agar ke depannya masih bisa diakses. “Banyak yang bisa kita adopsi dari kegiatan kemarin, misal naskah kuno yang kita miliki di perpus ini bisa kita rawat dengan baik. Semua arsip Muhammadiyah yang berada di Muhammadiyah corner bisa kita kelola agar beratus-ratus tahun ke depan, anak-anak yang hidup pada jaman itu bisa mempelajari Muhammadiyah,” ungkap Novy.
Menjadi suatu kebanggan Pustakawan UMY dapat hadir dan membawa nama baik kampus UMY di kancah internasional khususnya di bidang ke-perpustakaan. Melalui program ini Novy berharap semua yang ia dapat di UGR bisa diterapkan di Perpustakaan UMY khususnya Civitas Academica UMY untuk berani mencoba mengikuti pelatihan di luar negeri, karena banyak hal tak terduga yang terjadi dan ini menjadi pembuka langkah untuk pustakawan di Indonesia atau Jogja dan khususnya pustakawan Muhammadiyah.
“Harapannya, insight bagus yang saya dapatkan bisa saya terapkan di UMY. Harapan kepada teman-teman yang ada di Indonesia dan UMY, berani dan mencoba untuk mengikuti pelatihan di luar negeri. Karena tidak hanya dapat ilmu tetapi juga menjalin network. Banyak skenario tidak terduga di agenda kemarin. Semoga ini jadi langkah awal untuk bisa melakukan banyak hal. (Ndrex)