BANTUL, Suara Muhammadiyah - Lembaga Dakwah Komunitas PWM DIY selenggarakan dakwah berbasis komunitas dengan diberi nama Jagongan Komunitas. Acara ini dilaksanakan di Kafe Kenalan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta, Sabtu, 12 Oktober 2024.
Kegiatan tersebut menghadirkan ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muchamad Arifin. Dalam arahannya Arifin menyampaikan, hobi mempunyai peran penting untuk melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari dan mengeksplorasi minat serta passion kita.
“Namun jangan sampai hobi menjadikan kita lupa tugas kita sebagai khalifaj di muka bumi. Manusia memiliki tugas untuk mengabdi kepada Sang Maha Hidup, yaitu Allah SwT,” ujarnya.
Arifin merasa senang dan bangga melihat langkah yang dilakukan oleh LDK DIY. Di mana terus merangkul para komunitas yang ada disekitar DIY dengan cara selenggarakan Jagongan Komunitas. “Mudah-mudahan kegiatan seperti ini bisa terselenggara dengan istiqamah,” imbuhnya.
Arifin menambahkan, dalam agama Islam tidak ada larang hamba-Nya memiliki hobi termasuk gabung dalam komunitas apapun selama tidak menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan kesenangan. “Bahkan hobi sesungguhnya bisa kita jadikan sebagai model dakwah kita dengan menyesuaikan pada hobi kita masing-masing,” katanya.
Arifin mencontohkan seperti komunitas bikersMu saat melakukann toring, kemudian saat shalat berhenti sambil istirahat. Dan disela-sela istirahat mengkaji ayat-ayat alam dan sebagainya. “Itu luar biasa,” sebutnya. Demikian juga komunitas JandaMu, misalnya saling mencarikan jodoh, kemudian dapat jodoh lo itu kan luar biasa pahanya.
Hal lain yang dipesankan oleh Arifin agar selalu hati-hati dalam masalah narkoba yang peredarannya seringkali menyasar pada komunitas-komunitas yang ada. Indonedia merupakan sasaran peredaran narkoba yang kita semua harus ekstra hati-hati. Modus peredaran narkoba pada saat sekarang telah berubah bentuk, dimana sekarang narkoba modus peredarnnya berbentuk cairan yang disahgunakan melalui rokok elektrik.
“Sekarang ada yang namanya ganja cair, sabu cair dan beberapa jenia narkoba yang serta cair sehingga membuat semakin sulit dibedakan mana yang narkoba dan mana yang bukan,” jelasnya.
Acara tersebut dihadiri oleh beberapa komunitas di antaranya; BikersMu Korwil DIY, merangkul komunitas baik dari unsur olah raga dari PanahMu, MenembakMu (komunitas penembak), BuluMu (Komunitas bulutangkis). Ada juga gerakan di ranah masyarakat marginal, diantaranya MarimasMu, SarkemMu, komunitas eks penghuni lapas, dan lain sebagainya. (Dri/Cris)