MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan (MPI PWM Sulsel) menyelenggarakan diskusi buku dengan judul "Jalan Baru Moderasi Keindonesiaan (Mensyukuri 66 Tahun Haedar Nashir)". Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Sabtu (6/4/) di Red Corner Cafe. Acara ini turut disiarkan langsung oleh TVMu.
Diskusi ini menghadirkan beberapa narasumber yakni Ketua Komisi VIII DPR RI Dr Ashabul Kahfi dan Prof Dr Irwan Akib selaku Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Hadir pula dua penulis atau kontributor dalam buku tersebut, yakni Dr Andi Afdal Abdullah yang merupakan Direktur BPJS Kesehatan RI, serta Abdul Azis PhD, dosen IAIN Bone.
Ketua MPI PWM Sulsel Hadisaputra, mengungkapkan bahwa buku tersebut membahas pemikiran Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir mengenai moderasi beragama dan keindonesiaan, pentingnya pemahaman Islam yang moderat dan serta nilai-nilai moderasi, toleransi, dan kemajuan dalam kehidupan beragama dan berbangsa.
"Buku ini membahas peran serta kontribusi Muhammadiyah dalam dialog kebangsaan dan keagamaan di Indonesia, sekaligus menawarkan perspektif baru terkait moderasi beragama sebagai dasar untuk menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan inklusif," ujar Hadi
Ia menambahkan, bahwa Haedar Nashir kerap mengkritik pandangan yang menganggap moderasi beragama hanya sebagai bagian dari agenda deradikalisasi. "Pak Haedar menegaskan pentingnya pemahaman tentang moderasi yang sejati, yang melampaui interpretasi sempit dan mengakui keragaman dalam pemikiran Islam," ujar Hadi, yang juga Dosen Pendidikan Sosiologi Unismuh Makassar.
Menurutnya, diskusi buku ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya nilai-nilai moderasi, toleransi, dan mendorong Eros berkemajuan dalam beragama dan berbangsa. Selain itu, diharapkan diskusi ini dapat menjadi sarana untuk mendalami dan menyebarkan pemikiran Prof Dr Haedar Nashir yang relevan dengan tantangan zaman, serta mendorong dialog keagamaan yang konstruktif.
"Muhammadiyah Studies Talks" terus berkomitmen menghadirkan diskusi seputar gagasan-gagasan organisasi dan tokoh Muhammadiyah dalam merespon isu-isu aktual terkait Islam, kebangsaan, dan tantangan sosial kontemporer. Kali ini diskusi tersebut merupakan episode keempat, setelah digagas sejak awal tahun 2024.