Jemput Jamaah Agar Tidak Ditinggal Jamaah

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
537
Doc. Istimewa

Doc. Istimewa

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muchammad Arifin mengatakan, dakwah komunitas menjadi episentrum menyemai nilai-nilai Islam berkemajuan. Pendekatan dakwah berbasis komunitas memungkinkan pesan keagamaan lebih mudah diterima karena sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Karena itu, menjadi tugas para dai untuk lebih memasifkan gerak dakwahnya di akar rumput. Arifin melihat, masih banyak LDK di daerah yang “tertidur” dalam menjalankan peranannya.

“Setelah ini, tidak ada lagi pengurus LDK-LDK baik ditingkat wilayah dan daerah yang hanya sekadar mimpi. Tapi segeralah bangun dan bergerak untuk program-program LDK,” tuturnya saat Pembukaan Silaturahmi Nasional LDK di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) DKI Jakarta, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (12/11) yang dihadiri Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhammad Saad Ibrahim.

Sebagai dai komunitas, Arifin meminta jangan menunggu untuk dijemput. Tetapi, sebaliknya mestii menjemput (jamaah). “Karena kalau nunggi dijemput oleh komunitas dalam menjalankan amanahnya sebagai dai, dipastikan tidak pernah ada yang jemput,” ungkapnya.

Disamping itu, Arifin menegaskan, paradigma dai komunitas dalam menjalankan dakwahnya adalah jemput antar. Artinya mencari jamaahnya bukan malah menunggu jamaahnya. Corak pemikiran kurang tepat seperti itu mesti direformasi agar tidak salah kaprah dalam memaknai substansi yang terkandung di dalamnya.

“Menjadi dai komunitas jangan berharap menunggu dijemput oleh jamaah. Tapi kita yang terjun. Kita harus mencari jamaah. Setelah kita cari, baru memikirkan model dakwah yang tepat,” ujarnya.

Karena itu, Arifin memberikan semangat agar para pengurus LDK agar menata niat dalam menjalankan dakwah di tengah lapangan kehidupan masyarakat. “Kita tata niat untuk kita jemput jamaah sebagai lahan dakwah kita,” bebernya.

Arifin mendorong agar perlu adanya dai komunitas yang bisa menyemai dakwah di kawasan tertinggal, terjauh, dan terluar (3T). Lebih jauh lagi, agar bisa terjaring dai-dai terbaik dari daerah tersebut.

“Kita akan mengadakan pelatihan-pelatihan dai lokal yang bagi para mitra strategis tadi itu akan kita minta untuk bareng-bareng menggarap dai kita yang jauh di seberang sana,” katanya.

Pada pembukaan ini juga dilakukan penandatanganan Surat Perjanjian Kerja Sama (SPK) antara LDK PP Muhammadiyah dengan Lazismu Pusat tentang program mualaf. Selain itu juga penyerahan bantuan dari Lazismu ke LDK sebesar Rp. 1,2 miliar, penyerahan bantuan dari Permata Syariah Rp. 50 juta. Juga Launching Mualaf Learning Center (MLC), Workshop Modul dan Pedoman MLC. (Cris/Fab/Lika)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Wakil Rektor I UM Bandung Dr Hendar Riyadi MAg menyampaikan tiga....

Suara Muhammadiyah

17 July 2024

Berita

LIMA, Suara Muhammadiyah - Dalam pertemuan APEC Ministerial Meeting (AMM) ke-35 di Lima, Peru, Indon....

Suara Muhammadiyah

3 December 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah —Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menekankan....

Suara Muhammadiyah

13 December 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah  – Kekhawatiran para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah....

Suara Muhammadiyah

16 March 2024

Berita

PEKALONGAN, Suara Muhammadiyah - Dalam rangka menyemarakkan Milad Muhammaidyah ke-112, Muhammadiyah ....

Suara Muhammadiyah

21 November 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah