Kader Persyarikatan Harus Bisa Menjadi Teladan bagi Kehidupan

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
405
Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Dr apt Hj Salmah Orbayinah, MKes

Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Dr apt Hj Salmah Orbayinah, MKes

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 baru saja dilaksanakan pada Rabu (14/2). Dalam implementasinya terdapat aneka dinamika yang terjadi. Saat ini, Pemilu 2024 masih berlangsung, yakni memasuki tahapan proses penghitungan suara.

“Ini patut kita syukuri semua bahwa tahapan-tahapan dalam Pemilu sudah terlewati semua. Dan kini memang masih proses penghitungan suara, sampai nanti benar-benar final dan tentunya ditetapkan hasilnya oleh KPU,” ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Dr apt Hj Salmah Orbayinah, MKes dalam Pengajian Bulanan PP Muhammadiyah “Konsolidasi Dakwah Muhammadiyah Pasca Pemilu 2024,” Jum’at (23/2).

Salmah mengatakan jumlah pemilih Pemilu 2024 sebanyak 204,81 juta. Jumlah itu terdiri dari 102,58 juta pemilih perempuan dan 102,21 juta pemilih laki-laki. Menurut Salmah, pada kenyataannya kaum perempuan masih jauh untuk mendaftarkan diri sebagai calon pemimpin.

Sebagai contoh, caleg DPD RI di Indonesia jumlahnya sebanyak 668. Jumlah tersebut sebanyak 80,5% laki-laki, sementara 19,5% perempuan. Prosentase jumlah partisipasi perempuan masih sangat kurang dibandingkan dengan partisipasi kaum laki-laki. Padahal menurut Salmah, kehadiran kaum perempuan di dalam Pemerintahan sangat penting.

“Dalam perjalanan Pemilu dari tahun ke tahun memang keterwakilan perempuan di dalam Pemerintahan itu masih dirasa sangat kurang. Padahal keterwakilan perempuan ini sangat penting karena bisa membawa suara-suara perempuan, mengawal kebijakan Pemerintah yang berpihak anak, perempuan, kaum lansia, dan sebagainya,” sebutnya.

Namun begitu, Salmah mengharapkan agar para pemimpin yang terpilih bisa menjadi sosok pemimpin amanah, bertanggung jawab, mengayomi masyarakat, dan mengutamakan keadilan serta kejujuran. Salmah juga berpesan kepada caleg Aisyiyah dan Muhammadiyah yang terpilih, diharapkan bisa menjadi suri teladan bagi masyarakat.

“Kita berharap para caleg yang terpilih bisa mewakili rakyat untuk kemudian mengawal kebijakan Pemerintah yang berpihak kepada kesejahteraan masyarakat. Bagi caleg dari Aisyiyah atau Muhammadiyah, ini nantinya harus bisa menjadi uswah hasanah dalam semua tindakannya serta bisa membawa visi-misi Muhammadiyah-Aisyiyah dan tetap berideologi Muhammadiyah,” tegasnya.

Salmah juga mengingatkan agar kader Muhammadiyah-Aisyiyah yang terpilih harus bisa mencontoh kepemimpinan Rasulullah Saw. Saat memimpin di Madinah, berhasil membangun negara yang modern dan mencerahkan. Ini semua, lanjut Salmah, tidak terlepas dari strategi cerdas Rasulullah dalam memainkan agama, politik, dan keketatanegaraan.

“Jadi Rasulullah juga ahli dalam hal politik dan ketatanegaraan. Ini dibuktikan ketika beliau memimpin Madinah itu tertuang di dalam Piagam Madinah yang memuat tentang wawasan, kebebasan, kebangsaan, tanggung jawab warga dalam membela negara, penguatan, pemberdayaan, dan komitmen sosial politik maupun hukum. Dan tak kalah penting ialah sisi inklusifnya,” tutur Dosen Farmasi UMY ini. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

Kedudukan Kader dan Warga Terhadap Kebijakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang Tambang Oleh: Haid....

Suara Muhammadiyah

29 July 2024

Berita

RS PKU Muhammadiyah, LazisMu RS PKU dan NA Wonosari Berkolaborasi  WONOSARI, Suara Muhammadiya....

Suara Muhammadiyah

24 July 2023

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dalam rangka menyemarakkan bulan suci Ramadan, Pimpinan Komisariat I....

Suara Muhammadiyah

16 March 2024

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) resmi menerima mahasiswa baru se....

Suara Muhammadiyah

1 November 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) pada Sabtu ....

Suara Muhammadiyah

9 December 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah