Kemakmuran Dunia Mesti Berkesinambungan Sampai Akhirat

Publish

3 January 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
1079
Muhammad Saad Ibrahim

Muhammad Saad Ibrahim

KARAWANG, Suara Muhammadiyah – Kemakmuran menjadi pokok pembahasan yang sangat relevan, penting, dan luas spektrumnya. Menurut Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhammad Saad Ibrahim, Indonesia secara fisik, dikatakan sudah makmur. Lebih-lebih, mendapat julukan sebagai satu potongan dari tanah surga.

“Jadi ada kaplingan surga, lalu dipindahkan ke bumi kita ini. Dan itu namanya Indonesia. Masuk ke sini seperti masuk surga. Jalan-jalan rindang dan sebagainya,” ucapnya saat Kajian di Masjid Nahrul Hayat Kompleks PT Pupuk Kujang, Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Jumat (3/1).

Dalam konteks ini, Saad menegaskan, Allah SwT telah memberikan modal bagi Indonesia sebagai negeri yang makmur. “Ini sudah dibuat oleh Allah sendiri menjadi kawasan yang makmur,” bebernya.

Kategorisasi tanda kemakmuran dari segi fisik (lahiriyah), kata Saad, tatkala orang sudah punya rumah (papan). Namun sebaliknya, jika tidak punya rumah (termasuk sandang, pangan), maka disebut hidupnya belum makmur.

“Sebagian besar penduduk Indonesia sudah makmur karena sudah punya rumah dan agama yang telah menjamin dan membuat tenteram sebagai pegangan hidup,” jelasnya.

Lebih lanjut, Saad menyebut makmur juga berasal dari segi bathiniyah. Yaitu mempunyai iman dan taqwa (segi agama), ketenangan hati dan rasa nyaman. 

“Orang yang makmur salah satunya punya sopan santun dan adab,” ujarnya.

Saad mendorong agar kedua segi di atas dapat dimiliki oleh umat Islam. “Jika tidak bisa menghadirkan kemakmuran secara fisik, kita tidak boleh gagal melahirkan kemakmuran batin kita,” ajaknya.

 Lebih spesifik, kemakmuran tidak hanya dirasakan di dunia, namun mesti berkelanjutan sampai di akhirat. 

“Yang terbaik, orang itu makmur di dunia, makmur di akhirat. Maknanya makmur di akhirat lebih ditentukan oleh batin kita. Dan lebih-lebih ditentukan oleh keimanan kita. Maka kemakmuran jenis itu harus jadi prioritas,” tegasnya.

Di sinilah Muhammadiyah memainkan perannya. Spirit Milad ke-112 dan Tanwir di Kupang, Nusa Tenggara Timur, dengan mengusung tema “Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua,” Muhammadiyah bukan hanya menghadirkan kemakmuran secara lahiriyah, namun juga secara bathiniyah. 

“Di atas semuanya itu berdasarkan iman dan keyakinan kepada Allah,” tandas Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur periode 2015-2020 ini.

Pelaksanaan kajian ini dihadiri oleh jajaran pimpinan PT Pupuk Kujang, yaitu Maryono, Direktur Utama, Direktur Operasional Robert, karyawan/ti, dan jamaah sekitar. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

CILACAP, Suara Muhammadiyah - Ratusan siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 1 (Mutu) Plus Cilacap mengiku....

Suara Muhammadiyah

11 December 2025

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Ibadah haji memiliki makna kemanusiaan mendalam. Namun Rektor Universi....

Suara Muhammadiyah

17 June 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pengumuman kelulusan dan Akhirussanah kelas IX SMP Muhammadiyah 1 B....

Suara Muhammadiyah

2 June 2025

Berita

TUBABA, Suara Muhammadiyah - Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sedekah Muhammadiyah (LAZISMU) Kabupaten ....

Suara Muhammadiyah

16 April 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Menjadi upaya dalam meningkatkan international exposure, Unive....

Suara Muhammadiyah

24 November 2023