Kenang Perjuangan Kala Menjadi Mahasiswa, Wisuda UMS Dipenuhi Haru

Publish

23 December 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
46
Foto Istimewa

Foto Istimewa

SOLO, Suara Muhammadiyah - Tangis haru tak terbendung dari wisudawan dan para wali/orang tua wisudawan yang mengikuti upacara wisuda Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), yang dilaksanakan di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Sabtu (21/12). 

Momen tersebut tercipta ketika Rahma Ghina Andilla, S.Ked., mahasiswa terbaik dari Fakultas Kedokteran UMS menyampaikan kesan dan pesan wisudawan selama menjadi mahasiswa UMS. 

“Kami belajar tentang arti dari perjuangan, pantang menyerah, bekerja keras, pengorbanan, dan konsekuensi. Tidak ada pencapaian tanpa perjuangan, dan tidak ada hasil tanpa proses,” ungkap lulusan terbaik dari Fakultas Kedokteran. 

Dia juga merasa bangga karena bisa menjadi bagian dari keluarga besar UMS. Dia mengatakan bahwa UMS senantiasa berkomitmen menjadi universitas kelas dunia. 

Dia mengenang bagaimana perjuangan Rahma dan para wisudawan lainnya hingga bisa mencapai titik wisuda. Banyak hal telah dilalui dia dan rekan-rekannya dan itu bukan bukan hal yang mudah. Rasa senang, bahagia, syukur menyelimuti perjuangan mereka, namun perjuangan tersebut juga diiringi dengan tangis, ujian, rintangan, dan keluh kesah lainnya.

“Tidak terhitung berapa banyak waktu yang rela kita korbankan, berapa banyak momen penting yang kita lewatkan, dan berapa banyak tangisan yang kita lewatkan. Tapi pada akhirnya kita semua bisa sampai di titik ini,” tutur Rahma yang membuat haru teman-temannya. 

Dia mengingatkan bahwa kita harus bangga dengan diri kita sendiri karena sudah mampu untuk bangkit dan mampu berjalan di atas ‘pecahan beling’.

Selain itu dia juga bersyukur atas pencapaian ini karena Allah SWT dan atas dukungan orang tua yang selalu mengiringi perjuangan anak tercintanya bahkan tanpa mengenal lelah dan doa yang tidak pernah terputus. 

Dia juga mengungkapkan secara langsung rasa terima kasihnya kepada ibundanya yang telah berjuang untuk membiayai kuliahnya. Ungkapannya juga disambut dengan isak tangis haru para wali dan orang tua yang mendampingi wisudawan.

“Kasih sayangmu begitu besar hingga aku tak mengerti bagaimana caraku membalasnya, sedangkan ibu tidak pernah memintaku suatu hal, apapun sedikitpun. Ibu saya dan ibu-ibu ini sangat hebat kalau tentang anak atau apapun akan dilakukan,” ungkapnya sembari menahan isak tangis. 

Dia juga menyampaikan ungkapan terima kasih kepada ayahandanya yang saat ini telah di ‘surga’ bahwa ayahnya adalah sosok yang tidak mementingkan dirinya sendiri tetapi selalu mengutamakan kebahagiaan istri dan anak-anaknya.

Pada akhir katanya, dia menyampaikan bahwa wisuda bukan menjadi akhir dari perjalanan. Namun, wisuda adalah awal untuk memulai kehidupan baru ke depannya. 

“Selain itu, wisuda juga menjadi awal dari tantangan yang lebih besar dan tanggung jawab sebagai lulusan bukan hanya untuk diri sendiri tetapi menjadi agen perubahan yang dapat memberikan dampak positif,” pungkasnya. (Maysali/Humas)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

TEGAL, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Tegal, Jawa Te....

Suara Muhammadiyah

23 October 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - I2ASPO merupakan kompetisi bertajuk Indonesia International Applied....

Suara Muhammadiyah

30 December 2023

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Muhammadiyah sejak awal telah memiliki hubungan yang erat dengan dunia....

Suara Muhammadiyah

13 December 2023

Berita

BANDA ACEH, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Aceh (UNMUHA) menggelar Pengenalan K....

Suara Muhammadiyah

12 September 2023

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJi menggelar wisuda lulusan UMJ un....

Suara Muhammadiyah

28 November 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah