Kader Muda Muhammadiyah Bergerak dalam Advokasi Kesehatan Publik

Publish

30 October 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
248
Qurrotul Aini Al Bahri dan Anisya Aulia Lestari

Qurrotul Aini Al Bahri dan Anisya Aulia Lestari

Kader Muda Muhammadiyah Bergerak dalam Advokasi Kesehatan Publik

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Kabar baik datang dari Ikatan Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta (IKALUM FKM UMJ). Jumat, 31 Oktober 2025, akan terselenggara kegiatan “Alumni Talk”, sebuah ruang temu lintas generasi yang menghadirkan dua sosok kader muda Muhammadiyah yang menginspirasi Anisya Aulia Lestari, S.K.M., dan Qurrotul Aini Al Bahri.

Kegiatan ini dirancang bukan sekadar menjadi ajang silaturahmi antaralumni, tetapi juga ruang ta’awun (saling menolong) dalam berbagi pengalaman, memperkuat semangat juang, dan meneguhkan komitmen kader kesehatan masyarakat Muhammadiyah dalam melayani umat dan bangsa.
Acara berlangsung pukul 16.00–17.15 WIB, diisi dengan pembukaan, opening statement, sesi diskusi interaktif, tanya jawab, hingga penutupan dan penyerahan sertifikat penghargaan.

Ruang ini menjadi momentum penting untuk menegaskan bahwa mahasiswa dan alumni FKM UMJ adalah bagian dari gerakan dakwah bil-hal berdakwah melalui tindakan nyata dalam bidang kesehatan dan kemanusiaan.

Qurrotul Aini Al Bahri

Menemani jalannya diskusi, Qurrotul Aini Al Bahri, mahasiswi FKM UMJ angkatan 2023, akan bertugas sebagai moderator. Sosok ini mencerminkan wajah kader muda Muhammadiyah yang cerdas, komunikatif, dan berani tampil di ruang publik.

Saat ini, Qurrotul memegang amanah sebagai Koordinator Daerah Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI) Jakarta Raya, sebuah posisi strategis yang menuntut kepemimpinan, empati sosial, serta kemampuan berjejaring antarperguruan tinggi.
Kehadirannya menegaskan bahwa kader Muhammadiyah sejak dini ditempa untuk menjadi pelopor (pioneering youth), bukan hanya pengikut arus.

Melalui perannya sebagai moderator, Qurrotul tidak hanya memandu jalannya acara, tetapi juga menghadirkan semangat kepemimpinan yang berlandaskan nilai Islam dan kemajuan — sesuai pesan Al-Ma’un: bahwa ilmu yang sejati adalah ilmu yang membawa manfaat bagi sesama.

Anisya Aulia Lestari

Nama Anisya Aulia Lestari bukan nama asing di kalangan aktivis kesehatan publik. Lulusan FKM UMJ ini dikenal sebagai sosok muda yang menjadikan ilmunya sebagai jalan pengabdian. 

Sejak di bangku kuliah, ia aktif menggerakkan isu-isu kesehatan masyarakat, kebijakan publik, dan advokasi pengendalian tembakau. Menempuh studi hanya dalam waktu 3,5 tahun, Anisya tumbuh menjadi teladan kader muda Muhammadiyah yang mengamalkan nilai-nilai ilmu amaliah, amal ilmiah.

Kini, Anisya berkiprah sebagai Project Officer di Koneksi Indonesia Inklusif sekaligus Program Manager di Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI). Ia memimpin berbagai program perlindungan anak dan remaja dari bahaya rokok, membina lebih dari 600 Tobacco Control Warriors di 12 provinsi. 

Dalam perannya, ia menjalin kolaborasi lintas lembaga dari pemerintah, NGO, hingga media demi memperkuat kebijakan publik yang berpihak pada generasi muda.

Selain itu, Anisya juga pernah menjadi Staf Ahli DPRD DKI Jakarta, serta terlibat dalam berbagai kegiatan nasional dan internasional seperti Indonesian Conference on Tobacco or Health (ICTOH) dan dialog interaktif di Radio Republik Indonesia.

Kiprahnya menunjukkan bagaimana semangat amar ma’ruf nahi munkar dapat diwujudkan dalam gerakan advokasi yang profesional dan berdampak.

Meneguhkan Kiprah Kader Kesehatan Muhammadiyah

Kegiatan Alumni Talk ini menjadi wadah yang menyambungkan generasi. Mahasiswa FKM UMJ belajar langsung dari alumni tentang perjalanan karier, pengalaman advokasi, serta nilai-nilai sosial yang ditanamkan melalui proses panjang di kampus Muhammadiyah.

Sesi diskusi akan membahas pengalaman Anisya dalam dunia advokasi kesehatan, strategi membangun jejaring lintas sektor, dan cara menghadapi tantangan sosial yang dihadapi generasi muda hari ini. Melalui tanya jawab interaktif, peserta diajak untuk berpikir kritis, berbicara berani, dan bertindak dengan nilai-nilai Islam yang membumi.

Menjelang penutupan, panitia akan mengadakan sesi dokumentasi dan penyerahan sertifikat sebagai bentuk apresiasi terhadap dedikasi dan keteladanan dua kader muda Muhammadiyah yang menginspirasi.

Alumni Talk FKM UMJ tahun ini menjadi cermin bagaimana perguruan tinggi Muhammadiyah terus melahirkan kader-kader unggul yang siap mengabdi. Kehadiran Anisya dan Qurrotul membuktikan bahwa semangat berdakwah melalui profesi bukan jargon kosong, melainkan gerak nyata yang tumbuh dari nilai-nilai Islam berkemajuan.

IKALUM FKM UMJ berharap kegiatan ini menjadi penyemangat bagi seluruh mahasiswa dan alumni untuk terus menebar manfaat, memperkuat jejaring kolaborasi, dan memperluas dakwah Muhammadiyah dalam bidang kesehatan masyarakat.

Karena sejatinya, setiap langkah kader di jalan ilmu dan pengabdian adalah bagian dari amal saleh yang tak pernah sia-sia. Dari kampus Muhammadiyah, cahaya pengabdian itu terus menyala menerangi masyarakat, menyehatkan bangsa. (Adipatra Kenaro)

 

 

 

 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Bisnis yang dijalankan Suara Muhammadiyah di bidang properti dan ....

Suara Muhammadiyah

15 August 2024

Berita

BANYUMAS, Suara Muhammadiyah - Jamaah wanita masjid Al Muttaqiin Perumahan Grand Tanjung Elok Purwok....

Suara Muhammadiyah

19 October 2025

Berita

MAGELANG, Suara Muhammadiyah - PCM Magelang Selatan Kota Magelang menyelenggarakan Ngaji Bareng PCM ....

Suara Muhammadiyah

5 October 2023

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah –  Sebanyak 70 orang dari pengurus Forum Pemalang Sehat (FPS) da....

Suara Muhammadiyah

19 December 2023

Berita

BANDUNG, Suara Muhmamadiyah – Dosen program studi Teknologi Pangan Universitas Muhamamdiyah (U....

Suara Muhammadiyah

21 July 2025