Kenangan Tak Terlupakan Haedar Nashir Bersama SM

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
750
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir, MSi. Foto: Cris

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir, MSi. Foto: Cris

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir, MSi mengaku bangga melihat kemajuan yang dicapai oleh Suara Muhammadiyah (SM) sampai menapak di usia ke-109. Menurutnya, kemajuan ini merupakan manifestasi dari dedikasi dan kerja keras seluruh keluarga besar SM.

“Kami atas nama PP Muhammadiyah menyampaikan Jazakumullah Ahsanal Jaza. Tentu setelah kita milad, kita harus semakin tinggi lagi keikhlasan, pengkhidmatannya, dan kerja kerasnya yang dilandasi semangat untuk bekerja lebih unggul dan berkemajuan,” ujarnya saat memberikan amanat Tasyakuran Milad ke-109 SM, Rabu (14/8) di SM Tower Malioboro Yogyakarta.

Haedar mengatakan, milad bukan sekadar momentum mengenang perjalanan SM, tetapi mesti menghayati proses perjalanan panjang yang telah dicapai sampai sekarang. Bagi Haedar, ini penting dikontemplasikan oleh generasi baru yang akan melanjutkan perjuangan SM di masa depan dengan tantangan zaman sangat berat.

“Saya lihat ini sudah mulai lahir generasi baru. Yang generasi lama ada beberapa, setelah itu generasi baru. Tentu harus harus bersambung spiritnya, karena tantangannya juga lebih besar,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Haedar bercerita pengalamannya yang tumbuh dan menjadi bagian dari perjalanan SM. Haedar masuk SM dan menjadi wartawan sejak tahun 1984. Pada waktu itu, Pemimpin Redaksi SM yaitu Djazman Al Kindi. 

“Saat itu saya masih muda, lulus kuliah. Tapi masih magang saat itu sebagai wartawan pocokan, wartawan belum resmi. Wartawan yang masih ngintil mengikuti wartawan yang sudah ada di SM,” kenangnya.

Selama jadi wartawan, Haedar terjun ke daerah terjauh dengan menggunakan kereta, bus, angkot untuk mencari berita. “Itu perjalanan menjadi wartawan, termasuk mewawancarai Prof Nakamura,” imbuhnya. 

Selama jadi wartawan, Haedar menulis berita menggunakan mesin tik. Ini tantangan tidak mudah yang dihadpinya. “Capek sekali. Bayangkan sering kita mengetik pakai mesin tik, lalu menggunakan tenaga keras, kemudian energi kita habis,” tuturnya.

Haedar terus menggembleng dirinya di SM. Mulai dari wartawan pocokan, sampai akhirnya menjadi penulis tetap Rubrik Bingkai Majalah SM cum pemimpin redaksi. Maka tak ayal, menyaksikan transformasi SM sekarang niscaya menjadi jejak pengalaman penting dan berharga bagi Haedar. “Ke depan tentu harus lebih bagus lagi,” tegasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BOGOR, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Bogor menerima wakaf tanah selua....

Suara Muhammadiyah

23 May 2024

Berita

Model dalam Pemberdayaan Perempuan Judul               : Pengelo....

Suara Muhammadiyah

20 July 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – RS AMC Muhammadiyah kembali memperkuat komitmennya dalam memb....

Suara Muhammadiyah

31 December 2024

Berita

SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Keluarga besar donatur Lazismu kota Surabaya menggelar silaturah....

Suara Muhammadiyah

6 May 2024

Berita

SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, SD....

Suara Muhammadiyah

27 January 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah