BANDA ACEH, Suara Muhammadiyah - Dalam rangka memperingati hari kelahiran ke-34, dr Furqon Satria Pradana, Sp.JP, putra kedua dari Dr. H. Suharjono dan Bu Narin, pasangan yang telah menikah 37 tahun ini sengaja berkunjung untuk bersilaturrahim, makan bersama dengan para anak yatim piatu dan fakir miskin di Rumah Penyantun Muhammadiyah, Punge, Banda Aceh, Ahad (26/05/2024.)
Acara kunjungan dan silaturahmi ke Rumah Penyantun Muhammadiyah Banda Aceh didampingi oleh Hakim Tinggi Dr. Supriadi dan Dr. Taqwaddin, Panitera dan Sekretaris Pengadilan Tinggi serta beberapa Hakim Pengadilan Negeri Banda Aceh. Kehadiran rombongan Pengadilan Tinggi ini diterima langsung oleh Ketua Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) dan beberapa Pengurus Muhammadiyah Banda Aceh serta sekitar enam puluhan anak-anak penyantun.
Ketua Rumah Penyantun Muhammadiyah Punge Banda Aceh Drs Saifuddin, mengatakan, “panti ini sudah ada sejak tahun 1943, dua tahun sebelum Indonesia Merdeka. Banyak Alumni panti yang sudah menjadi orang dan berkiprah dalam berbagai profesi. Semua ini merupakan sumbangsih Muhammadiyah untuk negara ini. Saya juga salah seorang Alumni Panti ini. Sekarang anak-anak penyantun bukan lagi hanya anak yatim piatu, tetapi ada pula anak-anak dari warga fakir miskin yang dating dari seluruh Provinsi Aceh.”
Sillaturahim dilaksanakan di Mushola Penyantun Muhammadiyah. Pada kesempatan tersebut, Bu Narin Suharjono menguraikan harapan-harapannya kepada anak-anak penghuni Rumah Penyantun agar menjadi anak yang soleh, berbakti, dan bermanfaat bagi nusa dan bangsa.
“Pendidikan adalah hal yang penting sekali. Karena itu, ibu pesankan kepada kalian semua bahwa bersekolah dan belajarlah secara tekun, secara serius untuk masa depan yang lebih baik. Kita boleh miskin harta, tetapi tidak boleh miskin ilmu. Kami khusus kemari dalam rangka rasa syukur kami atas kelahiran putra kedua kami yang saat ini anak kedua kami sebagai dokter spesialias penyakit jantung yang berulang tahun ke-34 pada hari ini, 26 Mei 2024”, ungkap istri Ketua Pengadilan Tinggi penuh haru, yang ketiga anaknya sukses dalam menimba ilmu.
Melengkapi acara syukuran ini, disampaikan tausyiah oleh Dr H Suharjono. "Saya, sejak dari kecil hingga menjadi Hakim, aktif ikut perkaderan Muhammadiyah sehingga saya tahu bagaimana dinamika kemuhammadiyahan", ujar H. Suharjono mengawali ceramahnya.
Selanjutnya, Dr Suharjono menjelaskan iktibar dari Surat Al-Maun. Dengan mengutip ayat pertama dari Surat Almaun, Allah menanyakan, tahukah anda siapa yang mendustakan agama ? Yaitu orang-orang yang mengabaikan anak yatim dan fakir miskin. Maka oleh karena itu adalah kewajiban bagi kita semua untuk memuliakan anak-anak yatim dan fakir miskin.
Dalam Muhammadiyah doktrin memuliakan dan menyantuni anak yatim dan fakir miskin menjadi suatu kewajiban, sehingga keberadaan LKSA atau rumah penyantun adalah suatu keharusan bagi organisasi Muhammadiyah.
Pada akhir tausyiah nya, Dr Suharjono juga menyampaikan kepada semua yang hadir, "Mari kita hidup-hidupkan Muhammadiyah, sehingga dengan hidupnya Muhammadiyah maka seluruh anak yatim dan fakir miskin di negeri ini hidupnya menjadi bahagia dan sejahtera dan menjadi warga yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa" tutup Ketua Pengadilan Tinggi Aceh.
Acara syukuran ulang tahunke-34 dr Furqon Satria Pradana, Sp.JP, putra kedua Dr Suharjono/Bu Narin diakhiri dengan makan bersama dan doorpize dan pembagian shadaqah. (Agusnaidi B/Riz/Ha)