WONOGIRI, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Wonogiri menyelenggarakan Rapat Kerja Daerah dengan menghadirkan semua pimpinan Mejlis dan Lembaga PDM, pimpinan cabang se kabupaten Wonogiri.
Acara berlangsung Ahad, 25 February 2025 di aula SMK Muhammadiyah 5 Purwantoro diawali menyakikan lagu Indonesia Raya dan Sang Surya.
Sambutan tuan rumah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Purwantoro yang menyampaikan selamat dating dan terima kasih atas kehadiran, Dimana acara rapat kerja yang sedianya akan diselenggarakan di Wonogiri, dipindah di Purwantoro sekaligus Tabligh Akbar, Laucing Program Studi Perhotelan dan Kuliner yang diresmikan oleh Dr. KH. Tafsir, M. Ag. Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah.
Sementara sambutan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Wonogiri Drs. H. Kusman Toha, M. Pd. Mengapresiasi SMK Muhammadiyah 5 Purwantoro yang mengadakan milad ke 23 tahun dengan mengadakan berbagai agenda kegiatan Tabligh Akbar dan Laucing Program Studi baru untuk mewujudkan keunggulan.
Dihadapan 177 Pimpinan Majelis, Lembaga dan Pimpinan Cabang se Kabupaten Wonogiri Dr.Tafsir menjelaskan “Masa sedikit, politik kekuasaan tidak terbangun, untuk memperoleh Menteri lebih sulit, perjuangan politik sesungguhnya dakwah tertinggi, karena nahi munkar dengan tanda tanganmu, ubahlah dengan tanda tanganmu menjadi dewan dan bupati, berbasis partai politik dan masa”.
“Kaidah Fikih maa laa yudraku kulluh, laa yudraku kulluh dalam berjuang kalau tidak bisa 100 %, maka ambil sebagain yang bisa dilakukan”.
“DPR mempunyai tiga tugas utama; legislasi dengan menyusun undang-undang, pengawasan dan penganggaran. Agama tidak bisa memaksa, maka UU memaksa semua orang, melanggar dipaksa, Alquran bisa dipaksakan kalau sudah menjadi undang-undang” seperti uu tentang miras, selama khamer di Qurna tidak dipaksakan. Undang-undang larangan miras, maka ada yang melanggar bisa ditangkap.
Tafsir mengajak untuk optimasilasi politik peran, yaitu peran AUM dengan menjaga hubungan dengan berbagai penguasa dalam rangka untuk menjaga amal usaha Muhammadiyah.
“Saya mendorong AUM mendirikan AUM, rumah sakit mendirikan rumah sakit, supaya rumah sakitnya banyak”. Tafsir memaparkan data rumah sakit di Indonesia 123 sedangkan yang dimiliki Muhammadiyah dan Aisyiyah ada 52, dan 52 itu berada di Jawa Tengah, sehingga Muhammadiyah dan Aisyiyah terbesar di seluruh Indonesia. Aisyiyah lebih hebat lagi karena rumah sakit Aisyiyah di seluruh Indonesia Cuma ada 15 dan 9 rumah sakit Asiyiyah ada di Jawa Tengah. Mengapa karena kalua kita dakwah lewat politik kekuasaan kita berat, karena masa kita yang kecil. Maka kita harus memainkan politik peran, maka saya kuatkan dengan hubungan dengan kekuasaan. Kita harus menjalih hubungan yang baik dengan siapapun gubernurnya, karena untuk mengurus berbagai kepentingan AUM membutuhkan legalitas dan perijinan dari jajaran pemerintahan. Sebab legailitas AUM kita berada di kewenangan bupati atau gubernur di Tingkat provinsi. Tidak ada AUM yang munri Muhammadiyah, namun semua AUM itu legalitasnya ada di kekuasaan. Maka kita harus membangun hubungan yang baik dengan kekuasaan, karena legalitasnya berada di sana”, tandas Tafsir.
Tafsir mencontohkan SMK Muhammadiyah 5 Purwantoro mendapatkan hibah 3,5 M untuk menjadi sekolah Center Of Excellent apakah murni Muhammadiyah, tentu berasalah dari Pemerintah. Kita punya 42 SMK Muhammadiyah se Jawa Tengah anggarannya 3,5 miliyar semuanya dari Pemerintah. Maka kita harus punya alternatif untuk melakukan politik peran dengan politik peran kebangsaan, peran kemasyarakatan, dan peran amal usaha, kita tingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Sehingga kita dorong Delanggu mendirikan rumah sakit di tempat lain,
Maka Delanggu beli rumah sakit di Boyolali dr Oen Sawit. Jadi Klaten mempunyai dua rumah sakit. PKU Gombong mempunyai 3 rumah sakit. Jadi PCM Gomobong menjadi PCM terbesar di Indonesia karena mempunyai 3 rumah sakit, sekelas PCM Gombong mempunyai universitas Muhammadiyah Gombong dan mempunyai rumah sakit type B, di mana di Jawa Tengah rumah sakit Type B hanya ada dua, satu di PKU Muhammadiyah Solo dan satu di PKU Muhammadiyah Gombong. “Solo milik PDM, Gombong miliki PCM”.
Kemarin PKU Muhammadiyah Gombong membeli 2 rumah sakit, satu rumah sakit milik Yayasan Anak di Sumpyuh Banyumas, kedua rumah sakit miliki Kharisma Medica di Kroya Cilacap. Kita dorong supaya setiap sudut sudah ada rumah sakit Muhammadiyah, sehingga orang lain akan mendirikan sudah tidak ada ruang lagi. Maka kita pagari dulu, kalua sudah kita pagari dulu masih bisa, maka itulah kekuasaan. Karena kekuasaan bisa apa saja. Maka kita pagari dulu, supaya peran kitab isa besar, bagun peran AUM, kedua membangun komunikasi dengan kekuasaan ,
“Sehingga kita bisa menunjukkan kitab isa mempunyai politik peran. Sehingga politik peran yang bisa dimainkan oleh Muhammadiyah. Wonogiri juga bisa memainkan politik peran lewat aumnya, rumah sakitnya sudah dua”.
Di Jawa Tengah ada 52 rumah sakit, hanya 6 kabupaten yang belum punya rumah sakit; Kota Magelang, Kota Tegal, Kota Salatiga yang belum punya, karena kota Magelang lokasinya yang tidak memungkinkan, sudah tidak ada lahan, Kota Tegal juga sama. Di luar kota hanya satu yang belum punya rumah sakit yaitu kabupaten Semarang, semua kabupaten sudah punya rumah sakit,
Bahkan ada yang punya enam rumah sakit, PDM Kebumen mempunyai 6 rumah sakit, 4 di kabupaten sendiri dan 2 di luar kabupaten. 4 itu di Kecamatan Gombong, Sruweng, Petanahan, Kutowinganun, dan 2 di Sumpyuh Kroya Cilacap dan Banyumas. Delanggu dan di Sawit Boyolali membeli rumah sakit milik Dr Oen, dan Pendan milik IPHI tandas Tafsir.
“Ini kita bangun politik peran, sehingga kita sekarang ingin membangun kuantitas dulu, nanti kita perbaiki kualitasnya”. Karena kalua kita mengejar kualitas dulu, orang lain akan mendirikan sudah tidak bisa, inilah makna jadilah yang terdahulu, jangan dari orang masbuk”, sudah tertingga disalip juga.
Peran politik Muhammadiyah membawa faham keagamaan sosial dan peran perubahan sosial dan politik peran. Bagaimana caranya PCM, PDM wilayah menjalankan politik peran masing-masing. karena PDM mempunyai kreativitas masing-masing PWM juga melakukan itu semuanya dan itu adalah bagian dari dakwah kita dalam rangka mewujudkan masyarakat islam yang sebenar-benarnya sebagaimana Risalah Paham Islam Berkemajuan, demikian Tafsir mengakhiri pemaparan pembinaan PDM dan PCM Wonogiri.
Setelah pembinaan PDM, PCM Dr. Tafsir melaunching pembukaan Program Studi Baru Perhotelan dan Kuliner SMK Muhammadiyah 5 Purwantoro.
Acara dilanjutkan dengan Rapat Kerja Daerah yang diawali dengan pemaparan Program Pimpinan Daerah Muhammadiyah dalam satu tahun ke depan oleh Sekretaris PDM dan masing-masing anggota pimpinan daerah yang membawahi majelis dan wilayah PCM. Acara diakhiri dengan shalat Dhuhur berjamaah di Masjid SMK Muhammadiyah 5 Purwantoro. (Muhammad Julijanto)