KHGT Tidak Hanya Milik Muhammadiyah, Tapi Milik Umat Islam secara Komprehensif

Publish

25 June 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
594
Haedar Nashir. Foto: Cris

Haedar Nashir. Foto: Cris

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Muhammadiyah menghadirkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT), terang Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, karena ingin menegaskan peran dan posisinya dalam kehidupan umat Islam dan umat manusia di tengah konstelasi global yang melahirkan globalisasi.

"Kita hidup dalam relasi interkoneksi yang niscaya dan tampak terhindarkan dari arus globalisasi. Yakni relasi yang mendunia, membuana, tanpa sekat-sekat bahkan yang bersifat administratif, kecuali hal-hal teknis-instrumental," katanya saat peluncuran KHGT, Rabu (25/6) di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan Kampus Terpadu Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta (UNISA).

Globalisasi dalam relasi yang membuana, bahkan sampai ke kehidupan individual, lanjut Haedar, menurut istilah Anthony Giddens—Juggernaut, yaitu seperti kereta raksasa yang menggilas apa pun yang dilewatinya di setiap penjuru negeri.

"Kereta raksasa ini jika kita mampu menghadapinya justru akan menjadi kendaraan penting dalam menjelajahi dunia," sebutnya.

Dalam kesempatan itu, Haedar mengingatkan, Islam sebagai agama kosmopolit atau sering disebut dengan kosmopolitanisme Islam. "Kehadiran Islam sebagai agama mengandung nilai-nilai yang kosmopolit, yang universal. Risalah Islam diperuntukkan bagi semesta alam," terangnya.

Dalam relasi antarmanusia, bahkan kosmopolitanisme Islam menembus batas tanpa memandang perbedaan laki-laki maupun perempuan dan antarbangsa-bangsa. Demikian spirit dari Qs al-Hujurat (49): 13. "Mari kita letakkan ayat ini dalam perspektif global untuk kepentingan terwujudnya KHGT atau yang bersifat unifikasi," lanjutnya.

Maka dari itu, spirit kosmopolitanisme Islam inilah yang menjadi dasar penting dalam menyatukan umat Islam secara global melalui sistem penanggalan yang seragam.

“Dengan semangat Islam kosmopolit itu, kita memerlukan satu tanggal, satu hari yang sama untuk seluruh kawasan dunia, dan itulah yang disebut sebagai Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT)," sebutnya.

Haedar berharap kalender ini tidak hanya menjadi milik Muhammadiyah, tetapi milik umat Islam secara keseluruhan. “Hilangkan nama Muhammadiyah jika perlu, yang penting kita bersatu untuk satu kalender global,” tegasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta menggelar Pasar Kangen Moetoe#1....

Suara Muhammadiyah

23 October 2024

Berita

KEBUMEN, Suara Muhammadiyah – Marbot masjid berperan penting dalam memakmurkan masjid. Melalui....

Suara Muhammadiyah

8 August 2024

Berita

SLEMAN, Suara Muhammadiyah — Melalui Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) PCM Ngaglik Sleman DIY m....

Suara Muhammadiyah

11 December 2023

Berita

MAMUJU, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Mamuju (UNIMAJU) resmi mengukuhkan sebanyak 50....

Suara Muhammadiyah

30 September 2025

Berita

SEMARANG, Suara Muhammadiyah - Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen....

Suara Muhammadiyah

31 May 2024