Khidmat, Haflah Akhirussanah MGS SMA Muhammadiyah 1 Wonogiri

Publish

23 June 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
398
Foto Istimewa

Foto Istimewa

WONOGIRI, Suara Muhammadiyah - Pondok Pesantren Muhammadiyah Green School SMA Muhammadiyah 1 Wonogiri menyelenggarakan Haflah Akhirussanah Santri Akhir Angkatan 2 pada hari Sabtu,  22 Juni 2024 15 Dzulhijjah 1445 H di Rumah Makan Alami Sayang, Ngadirojo

Acara didahului performance tari dan lagu penampilan santri putra dan putri. Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC yang menggunakan 3 bahasa: Indonesia, Inggris dan Arab dengan lancar. Acara berikutnya pembacaan Ayat Suci Al Qur’an.

Sambutan ketua Panitia yang menyampaikan ucapan selamat datang, sekaligus ucapan terima kasih atas semua usaha dan pelaksanaan.

Sambutan Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah dan Pendidikan Non Formal (PNF) PDM Wonogiri yang diwakili H. Subandi PR, S. Pd. yang berpesan jangan ada yang memilih yang ketiga, satu setelah lulus hanya ada dua pilihan, pertama melanjutkan studi ke perguruan tinggi, kedua mencari kerja.

Sementara sambuta Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Wonogiri disampaikan oleh Muhammad Julijanto, S. Ag., M. Ag. yang menyampaikan pesan. “Pendidikan telah merubah seseorang dari zero to be the hero. Dengan pendidikan seseorang bisa melakukan mobilitas vertical. Maka belajar itu seumur hidup. Dari lahir hingga meninggal dunia. Karena belajar itu merupakan kewajiban setiap muslim”. Julijanto juga menyampaikan pesan, “Kalau kamu mau hidup 10 hari maka tanamlah padi, kalua kamu mau hidup 100 bulan, maka tanamlah pohon, kalau kamu mau hidup 1000 tahun, maka didiklah rakyat”. KH Ahmad Dahlan mengembangkan dakwah amar makmruf nahi mungkar dengan mendirikan pendidikan. Dan hingga kini kita jaga bersama. Maka dengan belajar di Pondok Pesantren Muhammadiyah Green School ini diharapkan para santri menjadi santri yang Berkarakter, Cerdas dan Berkemajuan dengan memanfaatkan ilmunya dalam mengatasi masalah kehidupan. Julijanto mengakhiri sambutannya dengan harapan para santri menjadi generasi qurrata a’yun waj’alna lil muttaiqiena imama-menjadi generasi leadernya orang-orang sholeh dan sholehah.

Sementara Mudir Ma’had Ustadz Muhammad Ja’far Shodiq, S. Pd dalam khutbah Wada’ Haflah, “Kami berpesan kepada anak-anakku semuanya para wisudawan dan wisudawati jagalah salatmu”. Jangan Sampai berani untuk meninggalkan salat kalian selama lima waktu ketika memang itu ada kesempatan kalian segera salat silakan segera salat jangan ditunda-tunda untuk melakukan salat. Karena sudah Kebiasaan kalau memang kalian menunda-nunda sekolah, maka Yakinlah semuanya perbuatan apapun itu kegiatan apapun kalian pasti akan benda-benda. Karena Sholat itu penting bagi diri kita. Allah itu tidak butuh kita, tetapi kita yang membutuhkan Allah, tapi kalau memang kalian salat kalian menjaga Insyaallah semuanya aman akan kita akan terjaga oleh Allah.

Santri yang lepas dari Pondok Pesantren itu tidak ada kata mantan. Kalian masih tetap santri. Tidak ada kata mantan santri.

Anak-anakku kalian keluar ataupun lulus dari Pondok Pesantren bukan menjadi mantan santri, Tetapi kalian adalah kader terutama adalah kader Muhammadiyah di Kabupaten Wonogiri yang bisa mewarnai, yang bisa memaknai, bermanfaat untuk masyarakat orang yang banyak. Karena kalian ditunggu oleh masyarakat untuk menyampaikan ilmu. Apa yang kalian tengah dapatkan.

kemudian pesan yang kedua adalah “Jagalah dirimu”. Jaga dirimu, jaga nama baik dirimu, ketika nama baik dirimu, nama dirimu saja sudah kalian jaga yang kena orang tua kalian akan terjaga, nama orang tua kalian akan baik. Kalau diri kalian sudah kalian jagain, Insyaallah orang tua akan namanya mengikuti nama baiknya, maka Jagalah dirimu, jaga nama baikmu Insyaallah orang tuamu juga akan mengikuti kebaikannya. Kemudian anak-anakku semuanya yang Allah Swt. sampai detik ini tidak terlepas atas doa dan dukungan dari orang tua kalian, kalian susah payah untuk menghafal. Kalian nangis-nangis di dalam kamar mandi, di Pesantren kalian bersusah payah bangun pagi untuk melaksanakan salat subuh. Atas doa dan dukungan dari orang tua kalian. Oleh karenanya anak-anakku semuanya. Kita sebagai manusia pasti mempunyai salah dan lupa kami mohon kepada anak-anakku semuanya.

Silahkan temui orang tua sampaikan terima kasih kepada orang tuamu. Sampaikanlah permohonan maaf kepada orang tuamu atas segala hal ini kalian perbuat untuk mendidik dan kalian selama di pondok pesantren setelah melakukan kesalahan. Demikian nasehat ustadz Ja’far.

Selanjutnya Sekapur Sirih perwakilan wali santri kelas 12 bapak Warno. Yang menyampaikan “Kami para wali santri menitipkan anak-anak kami di pondok pesantren ataupun di SMA Muhammadiyah ini. Pada saat itu keadaan belum tahu apa-apa, masih anak-anak keluar dari SMP masih anak kecil yang belum tahu apa-apa tentang ilmu agama ataupun tentang pendidikan, namun pada hari ini anak-anak kami telah berkembang baik ilmu agama maupun ilmu umum yang semuanya itu adalah berkat jerih payah para pengelola serta para pendidik yang ada di sini.

 Kami mewakili wali santri mengucapkan banyak-banyak terima kasih atas yang telah diberikan. Pada anak-anak kami dan mohon maaf yang sebesar-besarnya bila dalam belajar mengajar anak-anak kami masih banyak yang bandel mungkin dan susah diatur. Kami sebagai wali santri mohon maaf yang sebesar-besarnya dan juga terima kasih sekali pada ustad terus belajar yang telah mendidik anak-anak kami sehingga anak-anak kami menjadi seperti ini.

Saya pesan kepada anak-anak kami kalian lulus dari Pondok Pesantren ini bukan berarti telah selesai perjuangan kalian, namun ini adalah awal dari perjuangan kalian kalian akan terjun di masyarakat tetaplah mencerminkan bahwa kalian itu adalah alumni pondok yang bahwa di masyarakat anak pondok itu harus membawa akhlak yang baik  atau bisa menjadi contoh di Masyarakat. “Mudah-mudahan kalian dimanapun berada tetap memegang teguh ajaran Islam. Kalian agar bisa membawa nama baik baik, nama baik sekolah, orang tua maupun Masyarakat”. Demikian pungkas Wali Santri dalam sambutannya.

Sementara kesan yang disampaikan  Ananda Rosyid Abdillah Riko Wisudawan dengan 11 Juz 4 lembar mengucapkan terima kasih dan sangat berkesan dalam pendidikan di Pondok. Kami merasa senang bisa menimba ilmu di sini karena yang namanya Pondok pasti identik dengan pembelajaran keagamaannya, namun Pondok Pesantren Muhammadiyah berikut kami tidak hanya belajar agama saja namun kami juga belajar tentang seluk-beluk Life skill di masa depan seperti bagaimana cara menjadi petani milenial, menjadi seorang petani imandiri. Kita menjalin hubungan antar sesama ciptaan Allah yaitu antara manusia dengan tumbuhan. Selain itu kami juga sedikit berkembang di bidang ilmu perekonomian. “Kita menjadi bisa menggunakan aplikasi-aplikasi di PC atau laptop seperti Adobe Illustrator, Adobe Premiere Pro alhamdulillah atas semua bimbingan dari Ustadz. Kami mengucapkan terima kasih kepada ustaz-ustaz dan yang telah membimbing mendidik kami dan mohon maaf,” pungkas Rosyid. Acara berlangsung penuh hikmah dan diakhiri dengan doa dan foto bersama (Muhammad Julijanto).


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Dr Abdul Mu'ti,....

Suara Muhammadiyah

4 November 2024

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah — Mahasiswa program studi PAI semester lima UM Bandung menggelar t....

Suara Muhammadiyah

27 February 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Bulan Ramadhan menjadi bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam. ....

Suara Muhammadiyah

11 March 2024

Berita

PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam dan Kesehatan Univer....

Suara Muhammadiyah

6 November 2024

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Sebanyak 100 pengusaha dari sejumlah kabupaten di Sulsel, Sultra, dan....

Suara Muhammadiyah

5 November 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah