Oleh: Affan Safani Adham, Anggota Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY
اَلْحَمْدُ ِللهِ وَكَفٰ. وَسَلاَمٌ عَلٰى عِبَادِهِ الَّذِيْنَ اصْطَفٰى. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن اَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ اللهِ, اُوْصِيْكُمْ وَاَيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ . أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Hadirin jamaah Jum’at rahimakumullah
Marilah kita senantiasa meningkatkan takwa kepada Allah SwT dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Karena hanya dengan takwa kita akan memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan keselamatan di akhirat.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
ۚ إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَىٰكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٞ
"Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kalian." (QS. Al-Ḥujurāt: 13)
Kita jadikan hidup ini sebagai sarana untuk memperbaiki diri, meneladani akhlak Nabi Muhammad saw dan berusaha menjadi teladan di tengah masyarakat.
Kita tingkatkan takwa kepada Allah SwT dan memperbaiki akhlak kita dalam kehidupan sehari-hari. Dengan akhlak mulia, masyarakat akan damai, persaudaraan akan terjalin dan kita akan dimuliakan Allah SwT.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah SwT
Islam diturunkan bukan hanya untuk mengatur ibadah mahdhah, tetapi juga untuk menyempurnakan akhlak manusia. Rasulullah saw bersabda:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." (HR. Aḥmad)
Akhlak adalah cerminan keimanan seseorang. Shalat, puasa, zakat dan ibadah lainnya akan terasa kosong bila tidak diiringi dengan akhlak yang baik. Betapa banyak orang yang rajin beribadah, tetapi lisannya menyakiti, tangannya berbuat zalim dan hatinya penuh dengki.
Oleh sebab itu, memperbaiki akhlak berarti memperbaiki diri kita. Mulai dari hal yang sederhana: berkata jujur, menepati janji, menghormati orang tua, menjaga lisan dan tidak meremehkan orang lain. Allah SwT berfirman:
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِهِمۡۗ
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri." (QS. Ar-Ra‘d: 11)
Maka, mari kita jadikan hal ini sebagai pengingat agar kita terus memperbaiki diri, memperbaiki akhlak dan berusaha menjadi pribadi yang bermanfaat bagi keluarga, tetangga dan masyarakat.
Agama Islam mengajarkan kita shalat, puasa, zakat dan haji. Namun semua itu harus tercermin dalam akhlak sehari-hari. Orang yang shalat tapi masih suka berdusta, orang yang berpuasa tapi masih suka menggunjing, orang yang sudah menunaikan ibadah haji tapi masih zalim, maka ibadahnya kehilangan ruh.
Seorang mukmin sejati bukan hanya rajin shalat dan puasa, tetapi juga menjaga lisannya, menepati janji, bersikap jujur, rendah hati, serta berbuat baik kepada sesama. Rasulullah SAW juga bersabda:
أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا
"Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya." (HR. at-Tirmizi
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah SwT
Kita renungkan, betapa banyak masalah dalam masyarakat lahir karena rusaknya akhlak: saling menghina, menipu, korupsi, iri dengki dan permusuhan. Semua itu terjadi karena manusia jauh dari akhlak yang diajarkan Rasulullah SAW.
Kita senantiasa harus terus memperbaiki diri dan menghiasi hidup dengan akhlak mulia.
Akhlak yang baik adalah bekal berharga seorang mukmin. Dengan akhlak yang baik seseorang dicintai Allah SWT, dicintai manusia dan dimuliakan di dunia maupun di akhirat. Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ الْمُؤْمِنَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَةَ الصَّائِمِ الْقَائِمِ
"Sesungguhnya seorang mukmin dengan akhlak yang baik akan mencapai derajat orang yang berpuasa dan shalat malam." (HR. Abu Dawud)
Senantiasa kita memohon kepada Allah SwT agar diberi kekuatan untuk memperindah akhlak kita.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ
KHUTBAH II
اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إله إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّابَعْد
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Perbaikan diri dimulai dari hal kecil: menjaga lisan agar tidak menyakiti, berkata jujur, menepati janji, menahan amarah, dan berbuat baik kepada tetangga. Rasulullah SAW bersabda:
"Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya." (HR. at-Tirmiżī)
Kita harus terus memperbaiki diri dan memperindah akhlak kita. Mulailah dari rumah kita, keluarga kita, lalu masyarakat sekitar kita. Dengan akhlak yang baik, persaudaraan akan terjaga, kedamaian akan tercipta dan kita akan dicintai Allah SwT serta manusia.
Semoga kita semua termasuk hamba Allah SwT yang memperbaiki diri dan mendapat rahmat-Nya.
Mari kita berdoa kepada Allah SWT agar diberi kekuatan memperbaiki diri dan memperindah akhlak.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ وبارك عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلى الله عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن
Sumber: Majalah SM Edisi 21/2025


