Khutbah Jum'at: Menyigi Substansi Kemerdekaan Hakiki

Publish

14 August 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
280
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Oleh: Prof Dr HM Hizbul Muflihin, MPd, Wakil Ketua PDM Banyumas, Jawa Tengah


 الْحَمْدَ لِلَّهِ ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ فِرَٰشًا وَٱلسَّمَآءَ بِنَآءً وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَخْرَجَ بِهِۦ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۖ فَلَا تَجْعَلُوا۟ لِلَّهِ أَندَادًا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ يَعْلَمُ مَا تُسِرُّونَ وَمَا تُعْلِنُونَ،

وَأَشْهَدَ أَنَّ مُـحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي إِلَى يَوْمٍ مَّعْلُومٍ، 

 اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

أما بعد : عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى:  وَلْيَخْشَ ٱلَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا۟ مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَٰفًا خَافُوا۟ عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْيَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jum’ah Rahimakumullah

Bulan Agustus telah tiba. Teringat dengan sebuah sejarah fenomenal dari perjalanan para tokoh agama, masyarakat, dan pemuda yang  berjuang melawan penjajah asing. Mereka berjuang untuk membebaskan umat dari ketertindasan fisik, ekonomi, dan ideologi.

Mengedepankan pikiran jernih dan hati yang ikhlas untuk memerdekakan diri dan bangsanya demi kemerdekaan rakyat Indonesia, dan menjauhkan dari sifat individualis, sektarian dan ego atas nama agama, suku, adat dan kelompoknya. Itulah sebenarnya makna hijrah dalam bingkai wathaniyah yang  tidak berdiri sendiri tapi harus diiringi dengan iman dan jihad.

Allah Subhanahu wa ta’ala menegaskan dalam firman-Nya:

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللهِ أُولَئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَةَ اللهِ وَاللهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman serta orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Al-Baqarah: 218)

الَّذِينَ آمَنُواْ وَهَاجَرُواْ وَجَاهَدُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِندَ اللّهِ وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ

“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.” (QS. At-Taubah: 20)

Hadirin jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah

Kemerdekaan RI yang kini memasuki usia 80 tahun, tidak terwujud jika tidak diikuti dengan iman dan hijrah dan tidak bisa hijrah dengan baik tanpa jihad. Sebaliknya, jihad memerangi penjajah tidak bisa berhasil tanpa dilandasi dengan iman dan semangat berjuang membebaskan rakyat atas dasar ridho Allah SwT.

Hijrah dalam menegakkan kemerdekaan adalah merupakan konsekuensi sebagai orang  yang beriman dan beramal sholih. Beramal sholih adalah berbuat nyata demi kesejahteraan  rakyat Indonesia yang saat itu masih dalam penjajahan fisik, psikis, ekonomi dan ideologi. Ketika tumbuh dalam jiwa pejuang kemerdekaan suatu  keimanan kepada Allah swt untuk mendapatkan kemenangan, pasti tumbuh pula spirit hijrah meninggalkan ego sektarian, suku dan budaya menuju kemerdekaan yang substansial.

والمهاجر من هجر ما نهى الله عنه

“Orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan apa yang Allah larang.” (HR. Bukhari).

Hadirin jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah

Kemerdekaan secara formal telah ditunjukkan pada tahun 1914, dimana KH. Ahmad Dahlan membentuk organisasi perempuan bernama Sapa Tresna (siapa yang kasih sayang), dan atas bantuan H Muhtar, Sapa Tresna menjadi organisasi yang teratur dan diberi nama ‘Aisyiyah. 

Pendirian Sapa Tresna sebagai embrio ‘Aisyiyah adalah wujud riil  spirit kemerdekaan KH. Ahmad Dahlan dalam mengajak kepada kebaikan. Apa yang dilakukan oleh KH. Ahmad Dahlan didasarkan atas penafsiran surat Ali Imran ayat 104. 

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۚ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

Artinya: "Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung."

Apa yang dicontohkan dan dilakukan oleh KH. Ahmad Dahlan dalam menggalang persatuan untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka, telah diawali dari diri pribadi KH. Ahmad Dahkan yaitu  merdeka memilih jalan membentuk organisasi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah sebagai wasilahnya barulah siap bergerak untuk mengajak orang lain untuk berjuang. 

Hadirin jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah

Keyakinan untuk meraih kemerdekaan RI, bukanlah sesuatu yang diam, stagnan, egois, cuek, dan pasif terhadap kondisi yang ada. Ketika keyakinan untuk mewujudkan kemerdekaan tumbuh, maka disitulah akan muncul kerisauan terhadap kondisi masyarakat dan akhirnya terpanggil untuk mengubahnya menjadi lebih baik dan mulia. 

Aspek yang mendasar yang selayaknya dirisaukan adalah keterpurukan dan turunnya kualitas sikap bangsa Indonesia, yang diwarnai dengan sikap berat untuk berkata jujur, berat untuk qona’ah apa yang sudah dianugerahkan oleh Allah SwT. 

Kalangan anak muda-pun kini juga terlihat masih ada yang mengalami keterkungkungan atau terbelenggu dengan sikap instan dalam segala sisi kehidupan, mulai soal mendapatkan makan, minum, ujian, bahkan disinyalir mengalami kemunduran dalam ghirah beribadah yaumiyah misalnya sholat jamaah.  An-Nisa ; 9  Allah swt mengingatkan :

وَلْيَخْشَ ٱلَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا۟ مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَٰفًا خَافُوا۟ عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْيَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seanainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menyampaikan:

أَفْضَلُ الْجِهَادِ أَنْ يُجَاهَدَ الرَّجُلُ نَفْسَهَ وَ هَوَاهُ

Jihad yang paling utama adalah seseorang berjihad [berjuang] melawan dirinya dan hawa nafsunya. Hadits ini derajatnya shahih. Diriwayatkan oleh Ibnu An-Najjar dari Abu Dzarr Radhiyallahu anhu.

Hadirin jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah

Jadi jihad dalam mengisi kemerdekaan ke 80 tahun RI, bukan hanya dalam makna qital atau perang, melainkan menundukkan hawa nafsu, ego, dan logikanya sendiri. Untuk bisa beriman dan berhijrah pasti mensyaratkan jihad yaitu kesungguhan dan pengorbanan. Mari kita memerdekakan diri sendiri dari penjajah berupa malas untuk bisa menuju istiqomah shalat lima waktu berjamaah, infak, shalat lail, dan  amal sholeh sebagai yang disarikan dalam The Nine Golden Habits. 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا
اللهم صل و سلم على هذا النبي الكريم و على آله و أصحابه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعد

فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللّٰهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللّٰهُ تَعَالَى اِنَّ اللّٰهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى  مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ  مُحَمَّدٍ. كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى اِبْرَاهِيْمَ وَ اٰلِ اِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى   اِبْرَاهِيْمَ وَاٰلِ اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ. رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Khutbah

Oleh Muhammad Julijanto, Sekretaris PDM Wonogiri الحَمْدُ للهِ الَّذِى اَمَ�....

Suara Muhammadiyah

6 June 2024

Khutbah

Oleh: Wayan Bagus Prastyo, Pendidik di PUTM Yogyakarta إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ....

Suara Muhammadiyah

6 February 2025

Khutbah

Oleh: Muhammad Julijanto Dosen Prodi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Sura....

Suara Muhammadiyah

11 January 2024

Khutbah

Khutbah Idul Fitri 1446 H: Istiqamah di Tengah Gejolak Zaman Oleh: H. Dadang Kahmad, Ketua Pimpinan....

Suara Muhammadiyah

18 March 2025

Khutbah

Oleh : Gita Danu Pranata, Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah إنَّ الحَ....

Suara Muhammadiyah

24 April 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah