Oleh: Drs HM Jindar Wahyudi, MAg, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten. Boyolali
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ اَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ اَعْمَلِنَا مَنْ يَهْدِاللهُ فَلاَمُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا. اَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اَللَّهُمَ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَاِركْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلى َاَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِاءِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْن
Hadirin Jama’ah Shalat Jum’at Rahimakumullah
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai khalifah itu Allah melengkapinya dengan hidayah Islam agar menjadi spirit untuk mewujudkan kemakmuran di muka bumi. Hal ini bisa dilihat dalam beberapa indikasi terwujudnya kemakmmuran itu dalam beberapa bidang, yaitu :
1. Bidang sosial ekonomi
Dalam realita kehidupan umat manusia di dunia ini kemakmuran biasanya diukur dengan faktor sosial ekonomi yang cukup bahkan berlebih dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Keadaan yang demikian tentu menjadi dambaan tersendiri bagi setiap orang karena dengan sosial ekonomi yang cukup atau bahkan berlebih ini memungkinkan seseorang bisa hidup dalam keadaan sejahtera, tentram dan bahagia baik secara pribadi, keluarga dan dalam kehidupan sosialnya. Bahkan dengan berlebihnya seosial ekonomi seseorang akan memiliki peluang lebih besar untuk bisa beramal shaleh dan beramal sosial lainnya.
Untuk mewujudkankannya tentu tidak bisa hanya berpangku tangan mengharapkan karunia yang jatuh dari langit tetapi harus diupayakan dengan sungguh-sungguh, disiplin, pantang menyerah, inovasitif dan penuh kreativitas. Upaya yang demikian tentu diapresiasi sangat tinggi oleh Islam sehingga orang ynag menempuh perjalanan untuk mencapai kemakmuran dipandang sebagai orang yang menempuh jalan Allah atau sabilillah.
Dalam sebuah Hadits dari Abu Huraerah ra bahwa Rasulullah saw bersabda.
مَنْ سَعَى عَلَى وَالِدَيْهِ فَفِي سَبِيلِ اللَّهِ ومَنْ سَعَى عَلَى عِيَالِهِ فَفِي سَبِيلِ اللَّهِ (رواه االطبران)
"Barang siapa yang bekerja untuk kedua orang tuanya, maka dia dijalan Allah, dan barangsiapa yang bekerja untuk keluarganya maka ia di jalan Allah." (HR. Thabrani).
2. Bidang pendidikan
Pendidikan merupakan pilar yang sangat penting untuk mewujudkan kemakmuran seseorang karena dengan pendidikan ini seseorang bisa lebih cerdas berfikir sehingga bisa berilmu pengetahuan, trampil dan kreatif dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Dalam tataran yang lebih luas lagi manusia bisa mengembangkan dan membangun peradaban dunia sehingga mampu mewujudkan kehidupan yang maju dan moderen yang memungkinkan segala fasilitas hidupnya akan mudah didapat, tercukupi dan terjangkau segala kebutuhan dan keperluan hidupnya sehari-hari.
Firman Allah.
يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
“Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. Al Mujadalah : 11)
3. Bidang Kesehatan
Segala kenikmatan dan kemakmuran apapun yang dicapai oleh manusia di dunia ini akan terasa hilang selera kemakmurannya ketika badan merasa tidak sehat atau sakit apalagi jika sakitnya yang menurut diaknose dokter sudah sangat berat maka kemakmuran harta yang melimpah, pangkat jabatan yang tinggi, titel kesarjanaan bahkan sampai bertitel profesor yang merepresentasikan sebagai orang yang pandai dan berilmu tinggi maka sudah berkurang atau bahkan sudah tidak selera lagi menikmati kemakmurannya apalagi upaya untuk meraih dan mengembangkannya.
Rasulullah saw telah mengisyaratkan akan pentingnya menjaga pola hidup sehat ini dengan menjaga pikiran dan hati nurani agar tetap sehat dan terjaga dengan baik karena faktor hati dan pikiran ini memiliki pengaruh yang sangat besar bagi kesehatan tubuh manusia.
Tentu tidak hanya menjaga hati dan pola pikir untuk menjaga kesehatan manusia tetapi juga menjaga pola hidup sehat yang lain sebagaimana dianjurkan oleh para ahli kesehatan seperti mengkonsumsi makanan yang baik, bergisi, halal dan tidak berlebihan (QS. Al A’raf: 31). Istirahat yang cukup, menjaga kebugaran dengan gerak badan, tidak merokok serta menjaga kebersihan baik badan, pakaian maupun lingkungan. Bahkan dalam hal kebersihan ini menjadi sesuatu yang harus dilakukan sebelum melaksanakan kewajiban shalat .
4. Bidang Spiritual.
Kemakmuran dalam bidang apapun dalam kehiupan manusia di dunia ini masih terasa kurang bahkan terasa hambar tanpa dilandasi dengan kedalaman spiritual yang berlandaskan pada tauhid atau iman dan taqwa kepada Allah SwT. Degan kekuatan spiritual yang kuat ini manusia akan mampu mewujudkan perubahan pada dirinya bahkan jika perubahan itu terjadi pada komunitas manusia tentu akan membawa kehidupan yang lebaih baik, sejahera yang penuh dengan kemajuan dan kemakmuran.
Firman Allah
اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka." (QS. Ar-Ra’du : 11)
Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Kemakmuran yang kita harapkan dalam kehidupan dunia ini adalah kemakmuran yang tidak hanya bersifat material keduniaan semata tetapi juga kemakmuran yang dilandasi dengan spiritual yang berlandaskan kepada iman dan taqwa kepada Allah SwT, kita juga berharap agar bangsa kita sebagai bangsa yang adil dan makmur berdasarkan keyakinan tauhid yang mendalam sehingga terwujud sebagai bangsa yang subur makmur gemah ripah loh jinawi toto tentrem karta raharja sehingga dapat dikatakan sebagai bangsa yang baldatun thayyibatun wa rabbul ghafur. Amiin.
بَارَكَ الله ُلِى وَلَكُمْ فِي اْلقُرْاَنِ اْلعَظِيمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِاْلحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ الله ُمِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَهُ هُوَالسَّمِيْعُ اْلعَلِيْمِ
KHUTBAH II
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَنَا وَاِيَّكُمْ عِبَادِهِ الْمُتَّقِيْنَ وَاَدَّبَنَا بِالْقُرْاَنِ الْكَرِيْمِ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ الَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. َاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ : فَيَا اَيُّهَا النَّا سُ اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. وَقَالَ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَمَلاَءِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِي يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا, اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَا بِهِ اَجْمَعِيْنَ, وَارْضَى عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُوءْمِنِيْنَ وَالْمُوءْمِنَاتِ اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ ِانَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ. رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ ِاذْهَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ِانَّكَ اَنْتَ الْوَهَّاب. رَبِّى اغْفِرْلِى وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيْرًا. رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَ خِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبّى اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُون وَالسَّلاَمُ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ .
Sumber: Majalah SM Edisi 02/2025