Khutbah Jum'at: Urgensi Pendidikan Antikorupsi Sejak Dini

Publish

12 December 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
899
Foto: Getty Images/suarasurabaya.net

Foto: Getty Images/suarasurabaya.net

Oleh: Ahmad Fatoni, Dosen Pendidikan Bahasa Arab FAI-UMM

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Jamaah Jum`at Rahimakumullah

Korupsi merupakan persoalan akut kebangsaan yang hingga saat ini belum terselesaikan. Pelbagai upaya telah, sedang, dan akan dilakukan untuk mengurai silang sengkarut korupsi, namun hasilnya belum juga maksimal. Kendati sudah ada perbaikan, banyak peneliti mengungkap bahwa pemberantasan korupsi di negeri ini masih tebang pilih dan jauh dari harapan. 

Kenyataannya, berita tentang perilaku koruptif terjadi nyaris di semua daerah di Tanah Air, di semua level, dan di setiap lini kehidupan dengan beragam jenis dan modus. Fakta tersebut tentunya sangat memprihatinkan. Sebuah ironi, tradisi koruptif yang sesungguhnya tidak pantas dilakukan tampak semakin marak, meluas, dan kompleks. 

Jamaah Jum`at Rahimakumullah

Dunia pendidikan yang diharapkan menjadi penguat budaya antikorupsi makin dirasakan tidak konsisten dalam menjalankan fungsinya. Proses pendidikan seperti mementingkan penguasaan pengetahuan semata ketimbang membudayakan perilaku jujur. Kendati banyak lembaga pendidikan menerapkan berbagai nilai-nilai moral, akan tetapi hal tersebut dilaksanakan seolah terpisah dari proses pendidikan yang utuh.

Oleh karena itu, inilah saatnya untuk mengembalikan lembaga pendidikan sebagai lokomotif penguatan budaya antikorupsi untuk jangka panjang. Dalam persepsi Islam, model pendidikan anti korupsi dapat dilakukan secara berkelanjutan melalui konsep tripusat pendidikan, yakni mulai dari pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Islam sebagai agama yang rahmatan lilâlamin, mengutuk keras tindakan korupsi. Bahkan, Nabi Muhammad SAW, pernah menyatakan, “Demi Allah yang jiwaku ada di tanganNya, seandainya Fatimah putri Muhammad mencuri niscaya aku memotong tangannya.” [HR. Bukhari dan Muslim]. Hadis ini mengisahkan ada seorang perempuan dari keluarga bangsawan Quraisy dari Bani Makhzum, bernama Fatimah al-Makhzumiyah kedapatan mencuri bokor emas. 

Syahdan, pencurian tersebut membuat jajaran Suku al-Makhzumiyah gempar dan sangat terpukul. Lebih-lebih, jerat hukum saat itu sangat ketat dan mustahil dihindarkan, sebab Nabi Muhammad SAW sendiri yang menjadi hakimnya. Fatimah al-Makhzumiyah pun terancam hukuman potong tangan. Jika hukuman potong tangan itu benar-benar terjadi, mereka akan menanggung aib maha dahsyat. 

Upaya lobi-lobi politis pun dilakukan, dengan tujuan agar hukuman potong tangan bisa diringankan, bahkan dihindarkan dari Fatimah al-Makhzumiyah. Uang berdinar-dinar emas pun ‘disiapkan’ untuk upaya itu. Puncaknya, Usamah bin Zaid, cucu angkat Nabi Muhammad SAW dari anak angkatnya yang bernama Zaid bin Haritsah, dinobatkan sebagai ‘pelobi’ oleh Suku al-Makhzumiyah. Melalui orang kesayangan Nabi ini, diharapkan lobi itu akan menemui jalan mulus tanpa rintangan apa pun, sehingga upaya meloloskan Fatimah al-Makhzumiyah dari jerat hukum dapat tercapai. 

Alih-alih, upaya lobi Usamah bin Zaid berhasil, justru menuai peringatan keras dari Nabi Muhammad SAW. Ketegasan beliau dalam menetapkan hukuman tak dapat ditawar sedikit pun, walau oleh orang terdekat dan kesayangannya. Lantas Nabi SAW bersabda, “...seandainya Fatimah putri Muhammad mencuri niscaya aku memotong tangannya.”

Jamaah Jum`at Rahimakumullah

Korupsi dalam pandangan Islam kerap dikaitkan dengan kata ghulûl. Secara bahasa, ghulûl dimaknai akhdh al-shay’ wa dassuhû fî matâ‘ihi, yang artinya mengambil sesuatu dan menyembunyikan dalam hartanya. Secara historis, ghulûl muncul karena ada penggelapan harta rampasan perang sebelum dibagikan. Dalam Al-Quran, Allah SWT secara terang benderang melarang perbuatan koruptif dan manipulatif: 

وَلَا تَأْكُلُوٓا۟ أَمْوَٰلَكُم بَيْنَكُم بِٱلْبَٰطِلِ وَتُدْلُوا۟ بِهَآ إِلَى ٱلْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا۟ فَرِيقًا مِّنْ أَمْوَٰلِ ٱلنَّاسِ بِٱلْإِثْمِ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.” [QS. Al-Baqarah: 188].

Nabi Muhammad SAW pun menegaskan pentingnya kesucian material pemberian, sebagaimana sabdanya, 

إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَا يَقْبَلُ صَلَاةً بِغَيْرِ طُهُورٍ وَلَا صَدَقَةً مِنْ غُلُولٍ

 “Sesungguhnya Allah tidak menerima suatu shalat tanpa bersuci dan tidak menerima sebuah sedekah yang berasal dari ghulûl (hasil curang).” [HR. Abu Dawud].

Jamaah Jum`at Rahimakumullah

Fakta yang tak terbantahkan, praktik koruptif di negeri ini masih sering terjadi. Tumbuh kembang silih berganti. Parahnya lagi, para pelakunya kebanyakan orang muslim dibandingkan orang non muslim yang terlibat korupsi. Hal ini tak mengherankan, tatkala dilihat secara kuantitas penduduk di Indonesia mayoitas beragama Islam.

Namun sebagai otokritik, ternyata mentalitas dan keimanan kaum muslim mudah rapuh, jika ada peluang dan kesempatan untuk korupsi. Kondisi yang demikian, tentu perlu dijadikan refleksi kritis perbaikan kaum muslim. Utamanya, dalam area pendidikan Islam, baik dalam bentuk formal (dunia persekolahan), non formal (dunia pondok pesantren), maupun informal (lingkungan rumah tangga).

Pentingnya pendidikan antikorupsi senyatanya diterapkan oleh setiap individu, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat. Maka, pendidikan anti korupsi harus dikenalkan kepada anak-anak sejak mereka belajar tentang kehidupan. Proses penanaman nilai yang dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan, niscaya menumbuhkan sebuah sikap yang menjadi kepribadian anak. 

Jamaah Jum`at Rahimakumullah

Dengan menanamkan pendidikan anti korupsi sejak dini, baik di rumah, sekolah, dan lingkungan masyarakat, berarti sama halnya dengan membiasakan akhlak yang baik kepada generasi bangsa Indonesia agar kelak mereka tidak menjadi penerus tindak pidana korupsi di negeri ini. 

بارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أقُوْلُ قَوْلِي هَذا وَأسْتَغْفِرُوا اللهَ لَيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُّبَارَكًا فِيْهِ، كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. الَّلهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلىَ نَبِيِّناَ مُحَمَّد وَ عَلىَ اٰلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اُتَّقُوا اللَّهَ، اُتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُونَ.

اَلَّلهُمَ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَ اْلمُسْلِمَاتِ وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ، اَلأَحْيَاِء مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ  مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ، فَيَاقَاضِيَ اْلحَاجَاتِ.اَلَّلهُمَ إِنَّانَسْأَلُكَ اْلهُدَى وَالتُّقَى وَاْلعَفَافَ وَاْلغِنىَ.

رَبَّناَ هَبْ لَناَ مِنْ أَزْوَاجِناَ وَذُرَّيَّاتِناَ قُرَّةً أَعْيُنٍ وَاجْعَلْناَ لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَاماً. رَبَّناَ لاَ تُزِغْ قُلُوْبَناَ بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَناَ وَهَبْ لَناَ مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ اْلوَهَّابُ .رَبَّناَاٰتِناَ فِي الدُّنْياَ حَسَنَةً وَفِى اْلأٰخِرَةِ حَسَنَةً وَقِناَ عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعَزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلىَ اْلمُرْسَلِيْنَ، وَاْلحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Khutbah

Oleh: Ahmad Fatoni Dosen Pendidikan Bahasa Arab FAI-UMM إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّه....

Suara Muhammadiyah

29 February 2024

Khutbah

Oleh: Muhammad Julijanto Dosen Prodi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Sura....

Suara Muhammadiyah

11 January 2024

Khutbah

Oleh: Safwannur Alumnus Ponpes Ihyaaussunnah Lhokseumawe, Aceh dan Pendidikan Ulama Tarjih Muhammad....

Suara Muhammadiyah

2 May 2024

Khutbah

Khutbah Maulid Meneladani Jejak Hidup Nabi Oleh: Cristoffer Veron P إِنَّ الْحَمْد�....

Suara Muhammadiyah

28 September 2023

Khutbah

Khutbah Jum’at: Memburu Warisan Para Nabi Oleh: Andika Rahmawan, Sekretaris Korps Mubaligh Mu....

Suara Muhammadiyah

19 December 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah