Terima Kunjungan Delegasi NGTS SEAMEO RECFON Governing Board Meeting
SLEMAN, Suara Muhammadiyah - SD Muhammadiyah Condong Catur kian mantap menapaki pendidikan di kancah internasional. Sekolah berprestasi ini mendapatkan apresiasi sekaligus tuan rumah dalam School Visit on Nutrition Goes to School (NGTS) Program Implementation The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) Regional Centre for Food and Nutrition (RECFON).
Tampak hadir para pimpinan hingga tokoh pendidikan maupun kesehatan di Aula KH Ahmad Dahlan SD Muhammadiyah Condong Catur Yogyakarta, Jum'at (27/9). Kepala SD Muhammadiyah Condong Catur Sulasmi, SPd menyambut langsung para delegasi dengan mengalungkan kain bermotif tradisional kepada para delegasi seperti dari Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, Malaysia, Singapura, Thailand hingga Vietnam.
Turut hadir pula Wakil Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DI Yogyakarta Drs Suhirman, MPd, Kanwil Kemenag DI Yogyakarta Fahrudin, MA, Dekan FKM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tokoh Muhammadiyah baik Majelis Dikdasmen PDM Sleman hingga PCM Depok. Serta perwakilan dari sekolah pilihan yang mempresentasikan praktik baik sekolah seperti SMA Negeri 1 Dlingo Bantul, SMP Negeri 1 Sidoharjo Sragen, Jawa Tengah, SD Negeri 1 Glagahwangi, Klaten, dan SD Muhammadiyah 1 Condongcatur.
Wakil Kepala Dinas Pendidikan SEAMEO RECFON membantu sekolah-sekolah dalam menerapkan pola hidup sehat melalui Program Nutrition Goes to School (NGTS). Termasuk mengedukasi terkait kesehatan di kalangan pelajar untuk memahami tentang vitamin, anemia, kebutuhan yodium, protein yang diperlukan. “Mudah-mudahan bisa bertambah sekolah-sekolah yang bergabung di tahun-tahun yang akan datang,” ujarnya.
SEAMEO RECFON menjadi lembaga yang menjadi pusat kajian dan inovasi di bidang pangan dan gizi. Dengan memperkuat kapasitas pendidikan dan penelitian dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, SEAMEO RECFON bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI menjalankan berbagai program unggulan dan strategis seperti NTGS ini.
Membangun generasi yang lebih sehat dan berkualitas dapat dilakukan dengan memperhatikan gizi sejak dini, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan kerja dan lingkungan komunitas secara luas. “Dengan SEAMEO RECFON terus berlangsung dan perlu ditingkatkan untuk menyiapkan generasi emas di Indonesia,” tambah Suhirman.
Senada, Kanwil Kemenag DI Yogyakarta H Fahrudin, MA mendukung penuh Nutrition Goes to School. Sebagai wahana membina generasi muda yang tidak hanya berakhlak mulia tetapi juga sehat secara fisik dan mental. “Kami melihat pentingnya program ini sebagai upaya menciptakan generasi yang lebih baik,” tuturnya.
Fahrudin mengungkapkan menjaga kesehatan sejalan dengan perintah agama untuk mengonsumsi makanan yang halal, bergizi, dan seimbang (halalan thayiban). Pendidikan tentang gizi dan kesehatan di usia sekolah adalah fondasi yang kuat untuk membangun generasi yang cerdas dan berdaya saing. “Dengan adanya Nutrition Goes to School kami berharap para siswa – siswi dapat memahami pentingnya gizi dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan mereka, serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya.
Director of SEAMEO RECFON Dr dr Herqutanto menyampaikan bahwa pihaknya mencoba memperkuat peran sekolah dari sisi nutrisi sebagai dasar dari pembentukan karakter (character building). “Nutrisi akan menunjang program belajar dan dengan nutrisi yang baik akan tercapai target yang diinginkan. Jadi nutrisi adalah salah satu fondasi, disamping fondasi-fondasi seperti juga guru, SDM, sarana prasarana – fasilitas dan lain sebagainya,” ungkapnya.
SEAMEO RECFON bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk pemerintah untuk memberikan pelatihan-pelatihan, modul, panduan, hingga memonitor pelaksanaannya. Di sisi lain, Herqutanto prihatin ketika di sekolah masih banyak terdapat jajanan yang tidak sehat.
“SD Muhammadiyah Condong Catur ini adalah salah satu contoh yang berhasil, maka ini tentu bisa dijadikan panutan (benchmark) bagi sekolah-sekolah yang lainnya. Bagaimana bisa melakukan seperti ini (sekolah sehat-red) bisa dikaitkan dengan prestasi belajar serta hasil belajar,” ungkap Herqutanto.
Dalam sesi presentasi, Kepala SD Muhammadiyah Condong Catur Sulasmi, SPd memaparkan praktik baik bahwa Sekolah Para Juara ini memiliki jumlah siswa yang cukup banyak yaitu 869 siswa seluruhnya makan siang di sekolah. Untuk memasak makanan sehat dan bergizi, SD Muhammadiyah Condong Catur memiliki tenaga kantin sebanyak 10 orang secara khusus.
Menu yang telah ditentukan oleh sekolah menyesuaikan dengan asupan gizi dan nutrisi yang bekerja sama dengan tim Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Termasuk mengomunikasikan menu kepada orang tua agar dari orang tua pun dapat memberikan masukan terkait menu yang selalu diperbarui setiap minggunya.
Selain itu, dengan banyaknya siswa yang makan di sekolah Sulasmi mengibaratkan setiap hari seperti hajatan. Namun, lebih dari itu makan di sekolah diarahkan pada pembinaan karakter, seperti ketertiban berbaris, mencuci tangan, dan berdo’a bersama. Termasuk para guru memberikan informasi tentang makanan yang dimakan serta kandungannya.
SD Muhammadiyah Condong Catur turut menerapkan Gema Sawah (gerakan makan sayur dan buah). Termasuk para siswa diajak untuk mengerti arti makanan sehat sejak dari penanaman sayur-sayuran yang ada di kebun sekolah. Di samping itu juga para siswa membuat menu-menu sederhana bahkan ada yang menjual hasil olahannya sebagai bentuk membangkitkan jiwa kewirausahaan.
Tak kalah pentingnya, SD Muhammadiyah Condong Catur juga turut menjaga kesehatan para guru dengan rutin mengadakan Posbindu untuk guru. Yaitu dengan mendeteksi penyakit-penyakit tidak menular dan kesehatan yang senantiasa terus dievaluasi.
“SD Muhammadiyah Condong Catur sangat peduli akan tumbuh dan berkembangnya siswa, siswanya sehat, prestasinya luar biasa,” ungkap Sulasmi. Lebih dari setengah lulusan SD Muhammadiyah Condong Catur masuk ke berbagai sekolah lanjutan lewat jalur prestasi.
Para delegasi terpukau dengan kantin sehat SD Muhammadiyah Condong Catur saat melakukan tur ke berbagai fasilitas sekolah. Para delegasi dari luar negeri yang hadir diantaranya Vilasith Mikhasith, MPH dari Laos, Dr Drupadi HS Dillon, Kamaleswaran Jayarah, Dr Huy Meng Hut dari Kamboja, Puan Zaiton bt Hj Daud dari Malaysia, Dr Ye Min Htwe dari Myanmar, Prof Mary Chong dari Singapura, Hanna dan Farida ari Brunei Darussalam, serta Assoc Prof Dr Warangkana Srichamnong dari Thailand. (Riz)