KOTIM, Suara Muhammadiyah - Tim Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah (Lazismu) Kotawaringin Timur (Kotim) menyelenggarakan sosialisasi program dan penyerahan beasiswa kepada anak-anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah Sampit, Jl. Ahmad Yani, Mentawa Baru Hulu, Kec. Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah 74312, pada Kamis (1/8/2024).
Acara ini diadakan di aula sekolah, dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB. Peserta yang hadir berjumlah sekitar 120 orang yang terdiri dari kelas tujuh dan delapan. Sosialisasi ini menghadirkan Ketua Lazismu Kotim, Ahirul Agus.
"Muhammadiyah bisa bertahan hingga seratus tahun lebih salah satunya karena adanya gerakan filantropi. KH Ahmad Dahlan dahulu," kata Agus, "menggandeng para aghniya ini menunaikan kewajiban atas hartanya, yakni membayar zakat untuk menyantuni anak-anak yatim sehingga harta mereka bisa bermanfaat dan tersalurkan."
“Hal ini harus menjadi kebanggaan bagi kita. Saya juga berharap para siswa bisa menjadi garda terdepan dalam gerakan filantropi. Bila perlu, setiap ada aksi, bisa menggalang dana dan jadi pihak yang terdepan. Ini bukan untuk satu pihak, melainkan semuanya, kebaikan untuk semua,” ujar Agus.
Terkait pemberian beasiswa kepada sepuluh siswa SMP Muhammadiyah Sampit, meskipun baru beberapa orang yang mendapatkannya, pihaknya memberikan apresiasi karena mendapatkan sambutan luar biasa. “Acara ini juga merupakan sosialisasi Lazismu Kotim kepada siswa serta dewan guru dan menyerahkan beasiswa secara simbolis,” ujarnya.
Sementara itu, dalam sambutan sekaligus pembukaan, Kepala SMP Muhammadiyah Sampit, Rohana, S.Pd., M.Pd., memberikan apresiasi tinggi kepada Lazismu Kotim atas pemberian beasiswa kepada para siswa.
"Sejak berdiri hingga hari ini, Muhammadiyah punya banyak sekali lembaga. Misalnya, AUM pendidikan dan Lazismu," kata Rohana. "Sekolah Muhammadiyah, mulai dari TK 'Aisyiyah Bustanul, SD, SMP, sampai SMA atau SMK Muhammadiyah dan 'Aisyiyah di Indonesia, bisa sukses karena tidak berdiri sendiri."
"Semua itu merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari Persyarikatan Muhammadiyah. Tidak dimiliki oleh sebuah yayasan. Namun berkomitmen membesarkan amal usaha Muhammadiyah (AUM). Termasuk Lazismu yang hari ini sudah membuktikannya. Kita jangan melihat berapa jumlah (beasiswa). Kita harus melihat niatnya. Saya yakin ini akan menjadi inspirasi dan insyaallah nanti akan semakin besar. Kami terima semua ini dengan baik,” ujarnya. (MF)