GUNUNGKIDUL, Suara Muhammadiyah - Kebutuhan air bersih bagi keberlangsungan hidup manusia termasuk dalam kebutuhan dasar yang harus terpenuhi. Akan tetapi banyak daerah yang warganya kesulitan mencukupi kebutuhan air untuk kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah yang terjadi di Padukuhan Karang, Kalurahan Girikarto, Kapanewon Panggang, Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Sebelumnya, perangkat desa setempat sebenarnya telah melakukan pengeboran sumur sehingga sember air bersih pun mengalir dari sumur ini. Akan tetapi, masih ada keterbatasan fasilitas untuk mengalirkan air kepada masyarakat.
Itulah permasalahan yang menjadi perhatian Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Mantrijeron Kota Yogyakarta yang baru-baru ini meresmikan sentral penampungan air bersih di sana, Kamis (5/12).
Kini sentral penampungan air bersih telah secara resmi beroperasi, warga Padukuhan Karang dan sekitarnya sudah dapat memanfaatkannya. Senyum gembira menghiasi wajah warga selama kegiatan peresmian berlangsung. Setelah sekian lama hidup dalam kondisi kesulitan air, sebanyak 134 Kepala Keluarga di Padukuhan Karang kini sudah lebih mudah dalam pemenuhan air.
Amal yang dilakukan Lazismu Mantrijeron ini ditujukan sebagai bentuk nyata menghadirkan kebermanfaatan bagi warga Karang dan sekitarnya. Harapan tersebut masih senilai dengan semangat Milad ke-112 Muhammadiyah, Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua.
Pemotongan pita secara bersama-sama oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Mantrijeron Daelami didampingi oleh PCM Panggang Wasdjiyono, Lurah Girikarto, dan Kepala Dukuh Karang menandai sentral air bersih ini telah resmi bisa dimanfaatkan warga setempat.
Kepala Kantor Lazismu Mantrijeron Nur Alam Romadhon juga hadir meresmikan bantuan tandon air berkapasitas 36 ribu liter ini. Sebelum adanya tandon air permanen, warga biasanya memenuhi kebutuhan air dengan bolak-balik mengisi jerigen air dari penampungan sementara.
Semoga apa yang telah kita bangun ini, kata Nur Alam, “Tandon air kapasitas 36 ribu liter ini bisa memberikan manfaat untuk masyarakat dan memberikan keberkahan untuk para donatur sekalian. Semoga tandon ini bisa menjadi seperti program kami, yaitu Air Untuk Negeri. Yaitu supaya wilayah-wilayah pedesaan yang kekeringan tidak kekurangan air lagi. Insyaallah dengan adanya tandon ini, maka program tersebut akan bisa terlaksana. Karena dengan adanya tandon ini, warga bisa mengumpulkan air sebanyak mungkin dari sumur yang sudah ada, dan masyarakat sekitar bisa memanfaatkan air yang ada,” harapnya.
Dalam kesempatan ini, Nur Alam menerangkan bahwasanya bantuan sentral penampungan air bersih ini merupakan program tahap awal. Ia berharap agar Lazismu Mantrijeron beserta donatur bisa melanjutkan pembuatan penampungan air bersih umum bagi warga di setiap RT di Padukuhan tersebut supaya kebermanfaatan dari air yang mengalir dari sumber air di Padukuhan Karang dapat maksimal.
Senada, Wasdjiyono menyampaikan terima kasih banyak atas adanya bantuan penampungan air bersih ini. Selama bertahun tahun di Padukuhan Karang kesulitan air bersih, sehingga dengan adanya sentral penampungan air bersih ini tentunya akan sangat membantu warga terkait ketersediaan air bersih.
“Kami atas nama warga masyarakat Padukuhan Karang mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya. Dengan iringan doa, jazakallahu khoyron katsiron, semoga Allah subhanahu wa ta'ala memberikan ganjaran pahala yang berlipat ganda bagi para donatur dan semoga bak penampungan air ini selalu dan selalu bermanfaat bagi warga masyarakat Padukuhan Karang dan menjadikan masyarakat Padukuhan Karang lebih makmur,” tuturnya.
Sebelumnya, pada bulan September hingga Oktober 2024 ini Lazismu Mantrijeron telah menyalurkan 840.000 liter air bersih untuk meringankan beban masyarakata yang mengalami kekeringan di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Air bersih tersalurkan di 4 Kapanewon yaitu Tanjungsari, Tepus, Rongkop, dan Girisubo.
Dengan total penerima manfaat sebanyak 10.847 jiwa, penyaluran dilakukan secara bertahap. Penyaluran program Air Untuk Negeri ini bekerja sama dengan PCM di masing-masing Kapanewon. (nur'aini/Jan)