SUKABUMI, Suara Muhammadiyah - Qaryah thayyibah artinya suatu desa yang baik tentu saja suatu desa itu harus memiliki suatu kepedulian sosial masyarakat yang tinggi, karena sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW bahwa manusia harus memenuhi beberapa aspek kehidupan antara lain aspek intelektual/keyakinan, aspek ritual dan aspek sosial. Ketiga aspek tersebut merupakan kesatuan antara kehidupan dunia dan akhirat.
Dalam pertemuan keempat pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di Gegerbitung pada hari Jumat 26 April 2024, yang dibuka oleh ibu Amaliah Nurfajrianti, M.Pd selaku ketua PCA Gegerbitung dengan tulus mengucapkan selamat datang kepada kedua pemateri dan ketua pelaksana serta mengapresiasi kehadiran mereka dalam acara pengabdian kepada masyarakat yang pada pertemuan kali ini dilaksanakan di panti asuhan gegerbitung, kehadiran dua pemateri yaitu Dr Endang Tri Astutiningsih dan Dr Reny Sukmawani, M.P peserta diberikan kesempatan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang dua topik yang sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari.
Materi pertama yang disampaikan oleh Dr. Reny Sukmawani, M. P dengan judul “Strategi Meningkatkan Kepedulian Sosial Masyarakat”. yang membahas tentang pemahaman yang mendalam tentang pentingnya kepedulian sosial dalam membangun hubungan yang harmonis dan berkelanjutan di antara sesama anggota masyarakat. Pada hakikatnya disadari setelah tersampaikan nya materi tersebut, seperti apa yang disampaikan oleh Ibu Reny bahwasanya kepedulian sosial bukan hanya sekedar memberikan sebagian harta kita, melainkan memahami emosi sesama juga bagian dari kepedulian sosial. beliau menyampaikan landasan kepedulian sosial ada pada QS. Al Maidah ayat 2.
Di samping itu beliau menyampaikan strategi dalam meningkatkan kepedulian sosial Masyarakat, diantaranya adalah yang pertama Mengembangkan Empati dengan cara menempatkan diri sendiri di posisi orang lain, menjadi pendengar aktif dan lain -lain. kemudian strategi yang kedua adalah menangkap petunjuk Sosial dengan mengenali ekspresi wajah, bahasa tubuh dan memperhatikan jarak fisik. strategi yang ketiga adalah Menjadi bagian Masyarakat dengan mencari kesempatan untuk bekerja sukarela, gotong royong, membantu orang lain, menjaga hubungan dengan baik dan masih banyak lagi.
Dilanjutkan dengan materi yang ke dua disampaikan oleh Endang Tri Astutiningsih membahas tentang “Manajemen Keuangan Rumah Tangga” berbagai strategi praktis dan tips yang dapat membantu partisipan dalam mengelola anggaran keluarga dikemukakan secara gamblang.
Dapat ditarik kesimpulan dari materi ini adalah bahwa mulai dari mengerti tujuan pernikahan adalah ibadah, pemberian nafkah suami kepada istri, serta istri yang membantu dalam mengelola keuangan rumah tangga akan menjadi amal shalih apabila semua itu dilakukan atas dasar ibadah, ketakwaan kepada Allah, serta untuk meraih ridha Allah. suami dan istri harus saling melengkapi, memotivasi dan mengingatkan bahwa Rizki yang Allah berikan merupakan nikmat terbesar yang harus disyukuri, pengelolaan keuangan yang baik juga merupakan syukur nikmat kepada Allah.
Endang juga menyampaikan peran perempuan dalam keluarga juga harus pandai mengelola keuangan. selain itu, perempuan juga berperan dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga dengan syarat mendapatkan izin suami, berwirausaha dan bekerja. beliau juga menyampaikan prinsip syariat dalam mengelola keuangan rumah tangga adalah berperilaku wajar, tidak berlebihan atau mubadzir dan tidak juga pelit.
Ika Sofia Rizqiani selaku Ketua Pengabdian masyarakat di gegerbitung ini berharap agar para audien selain menyimak dengan baik, juga bisa mengamalkan ilmu yang telah disampaikan oleh para pemateri dalam kehidupan sehari-hari dan diharapkan partisipan yang hadir juga memperoleh pengetahuan yang bermanfaat. (Aulia/Rakassiwi/Annisa)