Lazismu Perlu Meningkatkan Akuntabilitas dan Sistem Terpadu

Publish

1 December 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
174
Agung Danarto. Foto: Cris

Agung Danarto. Foto: Cris

SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agung Danarto secara resmi menutup Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lazismu Pusat, Ahad (1/12). Penutupan dilaksanakan di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Seni dan Budaya, Sleman, DIY dengan mengusung tema “Sinergi Kebajikan untuk Inovasi Sosial dan Capaian SDGs."

Menurut Agung, tema tersebut sangat koheren dengan kehidupan di era sekarang. Di mana sinergi menjadi keniscayaan untuk memperkuat kerja sama hal ihwal program-program yang akan dijalankan pada tahun 2025 mendatang.

“Saya pikir memang saat ini eranya sinergi. Era membangun kebersamaan. Sehingga karenanya sinerginya menjadi sangat penting sekali karena pertanggung jawabannya meliputi cabang, ranting, dan kantor layanan yang dimiliki oleh Lazismu,” katanya.

Melihat relevansinya sinergi tersebut, Agung meminta untuk memperkuat sinergi di internal. Juga perlu adanya sistem kuat yang bisa mengintegrasikan laporan pertanggung jawaban kinerja sebagaimana dilakukan Lazismu dalam menjalankan program-programnya.

“Dalam hal akuntabilitas dan kesatuan sistem harus dibangun satu kesatuan. Sehingga kepercayaan publik kepada Lazismu itu akan menjadi semakin baik dan meningkat. Walaupun saat ini kepercayaan publik kepada Lazismu sudah semakin meningkat,” tuturnya.

Agung meminta agar diperluas sinergi dengan Majelis dan Lembaga di internal Persyarikatan. Dalam pembukaan Rakernas, Agung mengapresiasi dengan diberikannya penghargaan kepada Majelis dan Lembaga yang menunjukkan sinergi sangat bagus dengan Lazismu.

“Ini perlu ditingkatkan, diperluas lagi. Karena memang Muhammadiyah sejak awal berdiri, berkembang, punya banyak amal usaha, itu memang ditopang dengan ZIS (Zakat, Infak, Sedekah). Itu sudah terbukti kemudian menghasilkan banyak amal usaha yang dimiliki Muhammadiyah hampir semuanya basisnya ZIS,” ujarnya.

Hampir tidak ada investor yang berinvestasi ke Muhammadiyah, kata Agung, semuanya bersumber dari ZIS. Karena zaman dulu ZIS sudah mampu berhasil mengembangkan Muhammadiyah, dan membawa pada tingkatan kesejahteraan, ketika ada upaya penggalanan dana, maka pemanfaatannya jangan hanya diperuntukkan untuk Lazismu.

“Harus bersinergi dengan UPP (Unsur Pembantu Pimpinan). Lazismu fokus pada pencarian dana, kemudian pengelolaannya biar dilakukan oleh Majelis dan Lembaga. Sehingga karenanya sinergi ini memang harus kemudian terus dibangun. Pokoknya kalau Lazismu orang-orangnya semangat, punya motivasi tinggi, pengabdian tinggi, umat akan sejahtera,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Agung mengatakan Lazismu punya peran sangat strategis. Karena menghubungkan antara umat dengan Persyarikatan Muhammadiyah. 

“Orang yang kaya harus ZIS disalurkan ke Lazismu kemudian menyalurkannya ke Muhammadiyah. Lalu Muhammadiyah memanfaatkan dana tersebut untuk kesejahteraan sosial, membangun peradaban, dan membangun kemakmuran. Sehingga karenanya peran Lazismu sebagai penghubung di situ jelas sangat signifikan dan membutuhkan peran-peran yang dilakukan,” paparnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

Review Spesifikasi OPPO Find N3 Fold, HP Lipat Fleksibel Untuk Berbagai Kebutuhan   Selain mer....

Suara Muhammadiyah

27 November 2023

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah - Setelah sukses melatih dokter gigi kecil dan pembina Usaha Kesehatan Gigi....

Suara Muhammadiyah

20 October 2023

Berita

SRAGEN, Suara Muhammadiyah - Santri Sekolah Menengah Atas (SMA) Trensains Muhammadiyah Sragen angkat....

Suara Muhammadiyah

31 March 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) Kadipaten Wetan dan Ngasem, ....

Suara Muhammadiyah

29 February 2024

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Tim mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali ....

Suara Muhammadiyah

12 August 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah