YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Lembaga Amil, Zakat, Infaq dan Shadaqoh (Lazismu) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ( UMY) kembali menyalurkan program Beasiswa Mentari. Beasiswa tersebut diberikan kepada siswa-siswi tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat baik negeri maupun swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemberian beasiswa ini juga ditujukan kepada siswa/siswi yang kurang mampu namun memiliki kemampuan akademik/non akademik yang baik.
Penyerahan bantuan Beasiswa Mentari dilakukan secara simbolis pada Jum’at sore (21/7) oleh Rektor UMY Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto M.P., IPM. ASEAN. Eng. di Gedung AR Fakhruddin A lantai 5 UMY.
Diketahui, Lazismu UMY telah menggelontorkan Beasiswa Mentari sebesar 30 juta rupiah yang disalurkan kepada 30 siswa dari 30 sekolah yang berbeda. Dengan rincian 15 siswa dari SD, 8 siswa dari SMP, dan 7 siswa dari SMA.
Manajer Lazismu UMY, dr. Muhammad Syamsuddin M.Pd., menyatakan bahwa program Beasiswa Mentari tahun ini mengalami beberapa perubahan. Pada tahun ini, Lazismu UMY menyalurkan beasiswa sebesar 30 juta rupiah dan dana beasiswa tersebut langsung ditransfer ke rekening sekolah dari para penerima beasiswa. Tujuan dari perubahan ini adalah agar dana beasiswa tidak tersedot oleh hal-hal lain dan dapat langsung bermanfaat bagi siswa/siswi yang membutuhkan.
"Perlu saya sampaikan bahwa beasiswa Mentari ada perubahan, Tahun ini kami memberikan beasiswa sejumlah 30 juta rupiah dan akan dibayarkan langsung ke sekolah dengan harapan tidak tersedot oleh hal-hal lain," ujar Syamsuddin.
Sementara itu, Rektor UMY, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto M.P., IPM.ASEAN.Eng., menambahkan bahwa Muhammadiyah, khususnya UMY selalu memiliki semangat memberi dan berkontribusi bagi masyarakat. Terbukti, meskipun dalam masa pandemi yang pernah terjadi banyak kampus yang mengalami kesulitan, UMY tetap berhasil meningkatkan jumlah mahasiswanya. Ketika ditanya tentang rahasianya, beliau menekankan pentingnya sikap bersyukur dalam hidup.
"Menjadi orang kaya itu gampang, apalagi menjadi orang miskin, tapi menjadi orang bersyukur itu tidak gampang. Banyak contoh di negara kita ini hartanya berlimpah tapi tidak pernah bersyukur dan selalu merasa ingin terus, terus dan terus," imbuh Rektor UMY.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi luar biasa dari UMY, termasuk dalam penyaluran beasiswa dan dukungan lainnya. Meskipun dalam matematika dunia mungkin tampak sebagai pengeluaran besar. Namun dalam matematika langit, berbuat baik dan bersedekah selalu mendatangkan berkah dan kebahagiaan.
“Itu kalau matematika dunia, rugi. Tapi Matematika langit berbeda. Banyak orang bersedekah bukannya menjadi miskin, tapi hidupnya semakin bahagia. Sekali lagi selamat kepada penerima beasiswa Mentari, semoga mendapatkan ridha dari Allah SWT,” pungkas Gunawan. (Mut)