JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan menggelar kegiatan perdana bertajuk Akademi Dai Digital Muhammadiyah pada Sabtu–Ahad, 21–22 Juni 2025 di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Kegiatan ini menjadi salah satu upaya strategis Muhammadiyah dalam menyiapkan kader-kader dai yang adaptif dan siap berdakwah di era digital.
Ketua LDK PP Muhammadiyah, Muchamad Arifin, menyampaikan bahwa kegiatan ini akan diikuti oleh 100 peserta dari utusan LDK Muhammadiyah regional, meliputi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Lampung.
“Akademi Dai Digital ini adalah langkah awal untuk mencetak dai-dai Muhammadiyah yang tangguh di ruang digital. Mereka akan dibekali dengan keterampilan membuat konten dakwah yang menarik dan berdampak, sebagai bentuk perlawanan terhadap derasnya arus konten negatif di dunia maya,” ujar Arifin.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kegiatan ini akan menghadirkan narasumber yang kompeten dan berpengalaman di bidangnya, baik dari kalangan praktisi media digital, kreator konten Islami, hingga dai muda inspiratif. Berbeda dari pelatihan konvensional, Akademi Dai Digital dirancang dengan komposisi materi yang menekankan pada aspek praktik, yaitu 70% praktik langsung dan hanya 30% teori.
“Kami tidak ingin peserta hanya memahami teori dakwah digital. Mereka harus langsung praktik: membuat konten, berbicara di depan kamera, menyusun narasi dakwah, hingga mengelola media sosial. Tujuannya agar sepulang dari pelatihan ini, mereka bisa langsung terjun berdakwah secara virtual dengan penuh percaya diri,” jelas Arifin.
Ia menambahkan bahwa kebutuhan akan dai virtual kini sama pentingnya dengan kepemilikan perangkat gadget. “Perkembangan teknologi tidak lagi memandang usia. Karena itu, kehadiran dai-dai digital Muhammadiyah menjadi sangat penting untuk mengisi ruang virtual dengan pesan-pesan Islam yang mencerahkan,” ungkapnya.
Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, LDK PP Muhammadiyah melalui Akademi Dai Digital ini berkomitmen mencetak generasi baru dai yang cakap teknologi, kreatif, dan mampu menjadi pelita di tengah gelapnya informasi yang menyesatkan di jagat maya.