KUPANG, Suara Muhammadiyah - Pasca referendum kemerdekaan Timor Timur tahun 1999, banyak warga Timor Timur yang pro-integrasi dengan RI dan memilih pindah ke wilayah Nusa Tenggara Timur, salah satunya Desa Noelbaki. Saat ini, Noelbaki juga menjadi salah satu desa binaan Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang baru-baru ini juga mengunjungi daerah tersebut, Kamis (5/12).
Bersama pembina desa Dai LDK Zakaria Fernandes, Ketua LDK PP Muhammadiyah Muchamad Arifin bersama rombongannya menyapa langsung sekaligus bersilaturrahim.
Menurut Zakaria keberadaan Dai LDK mampu menjadi pelopor dalam kerukunan hidup berdampingan di tengah keberagaman. Di Noelbaki tidak sedikit dalam satu rumah yang berbeda agama, tetapi tetap rukun damai, salah satunya adalah peran dai LDK di dalamnya. Hal ini diterangkannya saat menyambut kedatangan tim LDK PP Muhammadiyah.
Sementara itu Arifin juga memberikan tausiahnya kepada warga Noelbaki yang memadati Musala Al Muhajirin. Mayoritas dari mereka adalah mualaf, baik mualaf yang sudah lama berpindah keyakinan maupun mualaf baru.
Arifin berpesan kepada jamaah untuk selalu bersyukur telah mendapatkan hidayah dari Allah sebagai seorang muslim. “Karena di sisi Allah hanya orang-orang yang bertaqwa yang akan mendapatkan kemuliaan di sisi-Nya,” ujarnya.
Seiring dengan perkembangan waktu, dengan kesabaran dan keuletan para dai LDK, maka semakin banyak warga eks Timor Leste yang pindah keyakinan dari yang sebelumnya Kristen menjadi muslim (mualaf).
Kegiatan silaturrahmi LDK PP Muhammadiyah kepada jamaah Noelbaki ini diawali dengan salat Isya’ berjamaah yang dilanjutkan dengan tausiah. Acara diakhiri dengan penyerahan bantuan untuk musala tempat mualaf berkumpul untuk salat dan tempat belajar memperdalam ilmu pengetahuan, baik umum maupun agama. (Jan)