Lika-liku Perjalanan Menghadiri Milad Aisyiyah ke-107 di Palopo

Publish

27 May 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
387
Istimewa

Istimewa

Lika-liku Perjalanan Menghadiri Milad Aisyiyah ke-107 di Palopo

Oleh: Nurhira Abdul Kadir, Ketua Divisi Pelayanan Kesehatan Majelis Kesehatan PWA Sulawesi Selatan

Saya bahagia dapat menghadiri milad Aisyiyah ke 107 di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, pada Ahad, 26 Mei 2024. 

Terlepas dari  kemeriahan acara milad dan khidmat pesan -pesan yang disampaikan para pembicara dan penyelenggara acara, saya ingin menceritakan suka duka mencapai lokasi acara. Ini tentunya dapat mengantar nuansa lain yang memperkaya keragaman pengalaman ber-Aisyiyah. Boleh jadi, tulisan kecil ini dapat dipandang sebagai kado kecil untuk milad Aisyiyah ke107 di Palopo.

 Milad Aisyiyah ke-107 di Sulawesi Selatan dilaksanakan 4 kali di waktu dan tempat yang berbeda. Secara urutan waktu, pelaksanaan milad adalah sebagai berikut: Rayon 4 dipusatkan di Bulukumba, pada12 Mei 2024; Rayon 3 di Palopo, 26 Mei 2024; Rayon 2 di Parepare, 2 Juni 2024; dan 
Rayon 1 di Makassar, 9 Juni 2024.

Kota Palopo berjarak 372 km dari Makassar, ibu kota Sulawesi Selatan.Terdata setidaknya empat rombongan berbeda yang berangkat dari Makassar menghadiri milad ke Palopo dengan total peserta 30-an orang.

Saya ikut di rombongan yang berangkat dengan bus milik Pondok Pesantren Ummul Mukminin Aisyiyah Makassar. 

Oleh ibu Andi Hasnah, ketua Majelis Kesehatan, saya dipesan agar tiba pukul 10 pagi di Gedung Serbaguna Aisyiyah atau GSA agar dapat ikut rombongan bus. Sebelum tiba di GSA, ibu Andi juga mengingatkan agar rok jarik Aisyiyah yang beliau pinjamkan untuk saya pakai di acara milad dapat diambil di Gedung Kebidanan Unismuh, di Jalan Pettarani, Makassar. 

Sebelum ini, saya adalah warga Aisyiyah di Ranting New South Wales Australia dan saat akan pulang, seragam Aisyiyah saya hadiahkan ke ibu Heni Alain Kusmoko, sahabat saya di PRIM NSW. 

Saat bersama PWA Sulsel bertemu dengan pak Kepala BKKBN Sulsel tempo hari, saya tidak memakai rok jarik karena pakaian seragam saya masih belum komplit semua. Syukur ibu Andi rupanya memahami dan bersedia meminjamkan milik beliau.


Dengan diantar suami ke titik kumpul GSA, kami tiba tepat waktu, baru ada 4 ibu lainnya. Rupanya informasi valid, pukul 11 pagi bus baru akan start.ke Palopo.

Ada 10 anggota Aisyiyah dalam bus berkapasitas 13 orang ini diantaranya,  Dr. Rosmini Madeamin dan Dra. Hj. Lili Suratin, M. Pd (Majelis Tabligh dan Ketarjihan), Dr. Siti Suwada Rimang dan Dr Suryati ( Lembaga Budaya Seni dan Olahraga), DR. Rostini, M. Hum dan  Dra Rina Sanggu, M.Si (Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan), Fatmawati Anwar (Majelis Hukum dan HAM), dan St Asmah Nurul Mujahidah dari Angkatan Muda Aisyiyah.

Bus yang kami tumpangi dikemudikan oleh pak Slamet dengan sangat hati-hati. Bus-nya tidak seberapa muda lagi sehingga AC yang diharapkan dapat meredakan panas di sepanjang jalan tak dapat meredam suhu, meski cuaca cerah berawan saja di sepanjang jalan, dalam mobil lumayan gerahnya.

Meski rata-rata peserta adalah ibu-ibu yang telah terbiasa berkendaraan yang nyaman, suasana dalam mobil terasa adem ayem dan mesra karena keikhlasan ibu-ibu untuk menikmati perjalanan dengan ikhlas tanpa banyak mengeluh.

Jalanan menuju ke Palopo kurang mulus terutama di wilayah kabupaten Sidrap dan Sengkang. Dibawa bercanda-canda saja, kak Dada, panggilan akrab Dr Suwada, sesekali berseru "Tinggi lagi ombak! " saat bus terombang ambing dari kubangan satu ke berikutnya.

Saya duduk di samping ibu Rina di bus. Ibu ini sangat energic, bagasi belakang bus hampir separuh berisi barang-barang dagangan MEK yang akan dijajakan ibu Rina di acara milad. 

Makan siang berlangsung cukup menyenangkan di restoran tepi laut dengan pemandangan bukit dàn pantai berbatu di wilayah, Kupa,  Barru. Rupanya tak demikian saat makan malam. Tak  banyak warung makan yang cukup representatif saat menjelang masuk kota Palopo. Barangkali ada, tetapi terlewat.

Walhasil di atas bus yang melaju membelah malam menuju Palopo, kita semua harus memantau sisi jalan dengan seksama, mana tau ada restoran yang masih buka. Alhamdulillah, sekitar pukul 12 malam, dapat satu restoran di wilayah Padang Sappa, Luwu.

Lokasinya diapit dua rumah ibadah agama laiin, sehingga, perlu mengutus dulu satu ibu untuk turun dari bus menanyakan apakah restoran ini menyediakan makanan halal. Alhamdulillah, rupanya halal, saat masuk, barulah terlihat dua pelayan mengenakan hijab turut menunggu dan mengaturi meja.

Kami menghubungi kawan rombongan PWA yang telah lebih dahulu tiba untuk menanyakan akomodasi rombongan PWA Makassar. Informasi yang diperoleh kurang jelas, hanya ditunjukkan bahwa lokasi dekat Islamic Center, kota Palopo. Penginapan, tapi tak ada namanya, cukup membingungkan kami satu bus.

Walhasil kita masuk ke kota Palopo mengandalkan Google map dan arahan untuk melihat gedung Islamic Center di kiri jalan.

Sepuluh pasang mata berupaya memastikan melihat Gedung Islamic Center. Sayang, tak ada yang merasa pernah melihat, sementara Google Map sudah menunjukkan kita harus berputar balik.

Sudah pukul 1 malam dan telepon kawan-kawan yang sudah tiba duluan di lokasi tak kunjung diangkat. Mungkin tidur kelelahan setelah perjalanan panjang. Seorang ibu harus turun dari bus, diutus untuk bertanya pada satu dua orang yang masih lewat di jalan. 

Akhirnya, telepon tersambung untuk menerima arahan. Kita putar balik mencari lokasi penginapan. Untuk menemukan, Kombinasi 3 hal harus dikerahkan: Google map, sepuluh pasang mata penumpang bus yang mengawasi tanda jalan, dan Daeng Bani, supir salah satu mobil rombongan yang telah tiba, yang menunggu di depan gapura penginapan. Akhirnya kami tiba dengan selamat pada pukul 01:30 dinihari di penginapan yang dituju di Palopo.

Perjalanan kami tempuh 14 jam, yaitu sekitar 6 jam melebihi waktu normal untuk tiba dengan mobil di Palopo. Meski paki lama, Alhamdulillah, sudah selamat tiba. 

Kita menginap di sebuah bangunan baru dalam kompleks penginapan. TAmpaknya ruang pertemuan. Dalam kompleks penginapan, sebagian bangunannya yang lain masih dalam proses pengerjaan. 

Penginapan kami sendiri sudah rampung, tampaknya diperuntukkan menjadi aula pertemuan. Terdapat setidaknya 6 karpet, tebal dan lebar, telah dihamparkan beserta bantal yang tampak baru saja keluar dari kemasan. Semua serba baru. Saya sendiri merasa sangat bersyukur karena yang disediakan adalah karpet dan melantai, amat pas untuk punggung yang sudah tak karuan penatnya akibat duduk lama.

Sudah tersedia minuman dan kue-kue ringan serta colokan listrik hampir di setiap ruas dinding. Pas sekali, karena batre hape sudah soak dalam pemakaian lebih dari setengah hari tanpa sempat mengecas.


Besoknya, barulah ada informasi tambahan terkait penginapan yang sempat mebuat bingung kami satu bus.

Penginapan yang indah ini rupanya memang masih baru, belum ada papan namanya, milik sesepuh Muhammadiiyah kota Palopo yang terkenal amat dermawan, bapak Dr Abu Bakar Malinta, mantan ketua PDM Palopo.

Saat akan berangkat ke lokasi Milad suguhan sarapan pagi kue-kue tradisional, teh, kopi dan nasi kuning yang tersusun dalam box dihidangkan di meja prasmanan di halaman vila. Sungguh rombongan sangat dimanjakan dengan sambutan panitia Milad Rayon 3. 

Perjalanan 14 jam rasanya terobati penatnya, terlebih dengan kemeriahan di lokasi perayaan milad, Gedung Sinar Setuju.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

TEGAL, Suara Muhammadiyah - Perhelatan Akbar Musyawarah Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten ....

Suara Muhammadiyah

30 October 2023

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Progam studi Agribisnis Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung su....

Suara Muhammadiyah

21 October 2023

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Abdul Mu'ti, MEd....

Suara Muhammadiyah

6 March 2024

Berita

DEMAK, Suara Muhammadiyah – Kali kedua tanggul jebol akibat derasnya aliran Sungai Wulan pada ....

Suara Muhammadiyah

24 March 2024

Berita

MALANG, Suara Muhammadiyah - Ketegangan yang sedang terjadi di Timur Tengah antara Iran dan Israel m....

Suara Muhammadiyah

18 April 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah