PULANGPISAU, Suara Muhammadiyah – Tidak semua orang dengan kemampuan retorika yang baik otomatis menjadi khatib yang mumpuni. Menjadi khatib memiliki syarat hukum dan ketentuan khusus.
Demikian dikatakan Ketua PDM Pulang Pisau, Najmuddin, S.Ag., M.H., dalam sambutan pembukaan kegiatan Pelatihan Khatib dan Muadzin yang digelar Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pulang Pisau pada Selasa (3/12) bertempat di Watta Café Pulang Pisau.
Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman para peserta, khususnya dalam menyampaikan khutbah Jumat yang sesuai syariat dan tuntunan Rasulullah. Selain itu pelatihan ini menjadi ajang untuk mengkaji ulang, memperdalam, dan mengingat-ingat kembali tuntunan khutbah sesuai dengan tarjih Muhammadiyah.
"Pelatihan ini bukan untuk mengajari, tetapi mari kita bersama-sama belajar, mengkaji ulang, mengingat-ingat kembali dan memperdalam pengetahuan dan wawasan kita," ujarnya saat membuka acara.
Sebanyak 26 peserta dari perwakilan pengurus PDM Pulang Pisau, empat Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pulang Pisau antara lain PCM Pandih Batu, PCM Kahayan Hilir, PCM Maliku, PCM Kahayan Kuala, serta perwakilan Ortom Muhammadiyah hadir dalam kegiatan ini. Turut memeriahkan pembukaan adalah jajaran pengurus PDM Pulang Pisau, PD Aisyiyah Pulang Pisau, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah, serta tamu undangan lainnya.
Ketua Panitia Pelaksana, Khadirun, S.Pd.I., M.Pd., menjelaskan bahwa pelatihan ini digelar untuk memenuhi kebutuhan kader Muhammadiyah yang mampu menjadi khatib dan muadzin sesuai tuntunan tarjih Muhammadiyah. Ia menyebut ada empat tujuan utama kegiatan ini: pertama, Membekali peserta dengan ilmu terkait tugas khatib dan muadzin, kedua Membentuk kader yang profesional dan berakhlak mulia, ketiga Menambah wawasan tentang tata cara, adab, serta memahami kondisi psikologis dan sosiologis jamaah, dan keempat memberikan pengetahuan terkait teknik public speaking untuk menciptakan suasana khutbah yang harmonis dan kondusif.
"Terima kasih kepada para peserta yang hadir, rekan-rekan panitia dan semua pihak yang telah mendukung terlaksananya acara ini, kami mohon maaf jika pelaksanaan ini ada yang kurang berkenan di hati ujar Khadirun.
Berbagi tips dan Pengalaman
Sebagai salah satu pembicara, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pulang Pisau, H. Amruddin, menyampaikan materi menjadi khatib yang baik dan ideal. Ia berbagi pengalaman dan tips praktis dalam menyampaikan khutbah.
Amruddin mengisahkan tantangan yang pernah ia hadapi, seperti saat teks khutbahnya rusak karena kesalahan cetak, sehingga tulisan arabnya tidak bisa dibaca sama sekali, namun, berkat persiapan matang dan hafalan materi, ia berhasil menyampaikan khutbah dengan lancar. Ia menekankan pentingnya memiliki setidaknya satu materi khutbah yang dihafal sebagai cadangan untuk menghadapi situasi darurat.
"Persiapan adalah kunci. Kuasai rukun khutbah, latihan menyusun materi, dan pertimbangkan waktu yang tersedia," pesan Amruddin kepada para peserta.
Dengan pelatihan ini, diharapkan para peserta mampu menjadi khatib dan muadzin yang profesional, berwawasan luas, serta mampu menyampaikan pesan dakwah yang menyejukkan hati jamaah.
Sementara itu salah satu peserta pelatihan Husen Heikal mengapresiasi diadakannya kegiatan yang sangat bermanfaat ini untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi kami , khususnya yang ada di cabang.
"Terima kasih kepada PDM Pulang Pisau yang telah memberi pencerahan, InsyaAllah kami akan terapkan di cabang , dan menyampaikan kembali kepada warga Muhammadiyah yang ada di Bahaur, dan kalau boleh kami usul, agar kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan ibadah sesuai tuntunan ketarjihan tentunya dapat sering-sering diadakan," katanya. PCM Kahayan Kuala adalah salah satu cabang yang terjauh dari Kota Pulang Pisau, Ia hadir bersama 4 orang perwakilan dari PCM Kahayan Kuala, Bahaur.
Acara ini menghadirkan tiga narasumber yaitu : Ketua PDM Pulang Pisau sebagai narasumber yang menyampaikan materi terkait khutbah sesuai tuntunan Tarjih, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pulang Pisau, H. Amruddin, yang menyampaikan materi menjadi khatib yang baik dan ideal, dan H.M Zuhri dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah.
(Bonni)