YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta menyelenggarakan acara Serambi Dakwah dan Wisuda Tahfidz angkatan pertama dengan tema "Al Qur’an: The Inspiring of Knowledge". Acara tersebut dilaksanakan pada hari Kamis, 26 September 2024 di Lapangan Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, dengan mengundang Prof Drs Agus Purwanto MSi., MSc., DSc sebagai narasumber.
Kegiatan diikuti oleh seluruh peserta didik, guru, dan karyawan Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta serta orang tua atau perwakilan wali dari peserta wisuda tahfidz. Selain itu, wisuda tahfidz angkatan pertama ini diikuti oleh 23 penghafal Al-Qur’an yakni: Azzahra Purba Jati/kelas 6B, Nadien Aulia Rahmawati/kelas 4C, Qonitah Hafazhah Rameyza Elya/kelas 3A, Salma Aqila Huwaida Khairah/kelas 6B, Annisa Al Mujahidah Li Baha'iddin Harahap/kelas 6B, Asyifa Khoirun Najwa/kelas 4C, Fakhira Putri Maharisma/kelas 3F, Wafa Dien Talitha/kelas 6A, Wafa Tuhfatul Ulya/kelas 2A, Salwa Amiratunnisa/kelas 4C, Ghaida Makaila Hanim Tsurayya/kelas 4C, Kiara Nur Musyarafah/kelas 6C, Maulida Hilyaturahma/kelas 5A, Ainunna Intan Kamila/kelas 6C, Erinna Estiningtyas/Kelas 6E, Safa Sadira Huwaida /Kelas 5A, Sri Amira Naura/ Kelas 5D, Safira Hana Azkia/kelas 4E, Filzah Azky Aflahunadhifa/kelas 4E, Rizki Aulia Putri/kelas 6B, Rana Aqila Zhafirah/kelas 3B, Zahwa Nafisa Al Hafizha/kelas 4C dan Khoirunisa Eka Nur Faizah/kelas 4A.
Unik Rasyidah M.Pd selaku Direktur Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta menuturkan bahwa program wisuda tahfidz ini adalah sebagai bagian dari kerja keras maka perlu ruang apresiasi dari madrasah.
"Syaratnya adalah ananda yang sudah melakukan tasmi’ terbuka dan layak untuk mendapatkan apresiasi dan mengikuti wisuda tahfidz.
Mu’allimaat sudah akan memasuki usia 106 tahun. Madrasah ini sudah mengalami dinamika dari sebelum kemerdekaan hingga merdeka sampai sekarang ini. Sebagai founding father Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan dan Siti Walidah telah mendirikan organisasi Muhammadiyah ini hingga mendirikan Mu’allimaat. Sehingga wawasan keislaman sangat melekat dalam diri Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta," ujar Unik dalam sambutannya.
Selain itu, ia menegaskan pentingnya Al-Qur'an dimaknai sebagai jalan berkehidupan. “Untuk menjadi sosok kader ulama ada kaitannya dengan aspek Al-Qur'an. Ditengah tantangan digital yang semakin gencar ini, Al-Qur'an harus dijadikan sebagai jalan hidup atau the way of life. Sebagai apresiasi dan menjadi pemantik untuk seluruh peserta didik dalam melanjutkan program tahfidz kedepannya. Berdiri tegak dan menjadikan Al Quran sebagai jantung dari peserta didik semua”, tambahnya.
Prof Agus sebagai pemateri menyampaikan banyak hal tentang kemuliaan dan ilmu pengetahuan di dalam Al-Qur'an. Sehingga ada kaitannya antara Allah-manusia-alam yang saling bersimbiosis dan memunculkan keagungan Allah untuk dapat dipahami oleh seluruh manusia.
“Sebagai pamungkas, Al-Qur'an itu terdiri dari 800 ayat alam, menyebutkan prinsip alam dan memberi gambaran tentang alam secara eksplisit, implisit, serta simbolik. Peradaban Islam telah melahirkan ilmuwan muslim, harus direkonstruksi supaya kembali mengembangkan menguasai ilmu pengetahuan sehingga bisa menguasai peradaban serta menyebutkan ketinggian derajat ilmuan atau ulama”, jelas Anggota Majelis Tarjih PP Muhammadiyah itu.
Sebagai penutup, penulis buku ‘Nalar Ayat-ayat Semesta’ itu memberikan pesan kepada seluruh peserta didik Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta untuk jangan takut bermimpi, mimpilah setinggi mungkin, kejar terus hingga yang tak mungkin akan menjadi nyata. Acara ini juga disiarkan secara langsung melalui laman Youtube Mu’allimaat Jogja. (LTA/Kiky)