Ponpes Sang Pencerah dan SMKM Petahanan Gelar Simulasi Penanggulangan Bencana

Publish

2 June 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
600
Foto Istimewa

Foto Istimewa

KEBUMEN, Suara Muhammadiyah - Pondok Pesantren Sang Pencerah bersama SMK Muhammadiyah Petanahan menyelenggarakan Simulasi Penanggulangan Bencana Gempa Bumi dan Tsunami pada Sabtu (31/05/2025). Kegiatan ini dilaksanakan di kompleks Pondok Pesantren dan SMK Muhammadiyah Petanahan, Kebumen.

Pondok Pesantren dan sekolah yang berjarak sekitar 3 kilometer dari Pantai Selatan Jawa ini sebelumnya telah mendapatkan pendampingan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dari Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) – MDMC PP Muhammadiyah. Pendampingan berlangsung selama lima hari, sejak 26 hingga 31 Mei 2025, dengan dukungan dari BAZNAS dan PCM Petanahan.

Pendampingan tersebut difasilitasi oleh Budi Santoso, Wahyu Heniwati, Agus Widodo, dan Fahrul Ozi. Simulasi diikuti oleh 250 peserta yang terdiri dari santri Pondok Pesantren Sang Pencerah, guru dan siswa SMK Muhammadiyah Petanahan, tenaga kesehatan dari RS PKU Muhammadiyah Petanahan, relawan MDMC Kebumen, serta LLHPB 'Aisyiyah Kebumen.

Dalam sambutannya, Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan, menyampaikan pentingnya pondok pesantren Muhammadiyah dan sekolah Muhammadiyah untuk mengimplementasikan program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). "SPAB harus mencakup pengenalan risiko bencana, perencanaan mitigasi baik secara struktural maupun non-struktural, penyusunan standar penanganan bencana, pembentukan tim siaga bencana, hingga pelaksanaan simulasi sebagai bentuk uji kesiapsiagaan," katanya.

Budi juga menyampaikan apresiasi kepada BAZNAS atas dukungannya dalam pelatihan fasilitator SPAB berbasis pondok pesantren, yang telah berlangsung hingga tahap simulasi penanggulangan bencana.

Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kebumen, Drs Udy Cahyono, MSi, mengatakan Kebumen merupakan salah satu wilayah di Jawa Tengah yang memiliki potensi ancaman gempa bumi dan megathrust. Oleh karena itu, menurutnya, pelaksanaan simulasi penanggulangan bencana gempa bumi dan tsunami oleh Pondok Pesantren Sang Pencerah dan SMK Muhammadiyah Petanahan merupakan langkah tepat dalam upaya membangun kesiapsiagaan dan penyelamatan mandiri saat terjadi bencana.

Ia memberikan apresiasi kepada MDMC dan PCM Petanahan atas terselenggaranya program SPAB yang dinilai sangat relevan dengan kondisi kerawanan bencana di wilayah tersebut.

Lebih lanjut, Ketua PCM Petanahan, dr Hasan Basuni, menjelaskan bahwa Pondok Pesantren Sang Pencerah dan SMK Muhammadiyah Petanahan merupakan salah satu amal usaha Muhammadiyah di Cabang Petanahan yang sejak lama memiliki keinginan untuk menyelenggarakan pelatihan kesiapsiagaan bencana. Keinginan tersebut akhirnya terwujud melalui pendampingan program SPAB dari MDMC PP Muhammadiyah selama enam hari.

Pendampingan ini diawali dengan mengajak seluruh pimpinan pondok pesantren Muhammadiyah se-Kabupaten Kebumen dan SMK Muhammadiyah Petanahan untuk mengenali ancaman, kerentanan, serta kapasitas dalam menghadapi bencana. Program ini juga menekankan pentingnya kesadaran bahwa kesiapsiagaan bencana merupakan bentuk ikhtiar manusia, mengingat gempa bumi dan tsunami adalah peristiwa alam yang merupakan bagian dari ketentuan Allah SWT. (Budi/n)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

PEMALANG, Suara Muhammadiyah - Gerakan sholat subuh berjamaah (GSSB) dan pengajian akbar merupakan s....

Suara Muhammadiyah

12 August 2024

Berita

PALANGKA RAYA, Suara Muhammadiyah - LAZISMU sebagai salah satu lembaga yang berada di bawah Pimpinan....

Suara Muhammadiyah

1 October 2025

Berita

PEKALONGAN, Suara Muhammadiyah – Program studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universita....

Suara Muhammadiyah

30 January 2025

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono....

Suara Muhammadiyah

19 December 2024

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Selama periode 2015-2021, Komnas Perempuan menerima 67 laporan kasus ....

Suara Muhammadiyah

25 March 2024