YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Wakil Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Achmad Jainuri menyampaikan mahasiswa yang mengenyam pendidikan di perguruan tinggi Muhammadiyah bukan hanya mendapatkan pengetahuan umum semata, tapi juga akan mendapatkan pengetahuan seputar Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
“Ini menjadi sangat penting sebagai dasar dari pengamalan nilai-nilai ajaran Islam dan juga pengamalan daripada kemuhammadiyahan dalam konteks kehidupan sehari-hari,” tuturnya dalam Kuliah Umum Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Selasa (8/10).
Jainuri mengatakan, mahasiswa perlu mempunyai ilmu yang luas. Baginya, ilmu sebagai landasan untuk mengaktualisasikan aksi dalam kehidupan. “Aksi atau pengamalan itu juga sama pentingnya, di samping ilmu dan teori,” sebutnya.
Di sini, Jainuri menggarisbawahi ilmu yang penting dimiliki oleh mahasiswa di PTMA yaitu Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Mengutip pesan KH Ahmad Dahlan, “Islam itu tidak hanya ada dalam Al-Qur’an dan Hadits, tetapi pada akhirnya Islam adalah yang nampak dalam kehidupan sehari-hari.” Pesan ini sangat luar biasa, di mana merepresentasikan wawasan dan pengetahuan Islam dapat direaktualisasikan dalam aksi nyata.
Dalam kesempatan itu, Jainuri mengatakan konsep dasar Islam memiliki arti sebagai berserah diri, patuh, dan tunduk pada kehendak Allah SwT. “Konsep Islam bisa disamakan dengan sunnatullah. Tunduk dan patuh kepada kehendak Allah,” ujarnya.
Jainuri juga menguraikan keterkaitan antara pengetahuan dan amalan dalam beragama dan beraktivitas, menurutnya antara ucapan dan tindakan harus seimbang. “Apa yang kita katakan ya kita laksanakan. Orang sering ngomong macam-macam tapi tindakannya tidak ada, nah ini mencederai diri sendiri,” ucapnya.
Prinsip yang penting dalam konsep Berislam ini adalah dasar pengetahuan yang kita peroleh. Ibadah yang dilakukan harus sesuai dengan Perintah-Nya sekaligus juga dalam berinteraksi dengan sesama. Selain itu, nilai etika moral Islam dan nilai etika Islam menjadi penting. “Ini menjadi penting untuk meletakkan nilai-nilai Islam untuk kita pahami lalu kita aplikasikan,” tegasnya.
Memahami Islam bukanlah hal yang mudah bagi mereka yang tidak punya ilmu. Sesungguhnya Allah itu telah melektakkan dasar bagaimana setiap muslim harus berilmu. “Allah mengangkat derajat orang yang berilmu dan beriman pada derajat tertentu,” ucapnya.
Literasi tidak hanya huruf tetapi berilmu, dahulu zaman Nyai Dahlan itu menerima pengetahuan umum, sekarang konteksnya paham IT, sebagai alat untuk bisa memahami teks Al-Qur'an. (Cris/Fab/Lik)