MADIUN, Suara Muhammadiyah - Sepuluh mahasiswa UMMAD menjadi surveyor perkembangan terbaru (update) data kemiskinan di Kota Madiun. Kegiatan survey updating data kemiskinan di Kota Madiun tersebut merupakan program Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Madiun.
Dosen pembimbing survey updating data kemiskinan di Kota Madiun, Irfan Miftakhul Fauzi mengatakan 10 mahasiswa tersebut berasal dari Prodi Adminkes 4 mahasiswa, Ilmu Komunikasi ada 4 siswa, lalu Prodi Biokewirausahaan dan Ilmu Aktuaria masing-masing ada 1 mahasiswa.
Sebelum berada di lapangan untuk melakukan update data kemiskinan di Kota Madiun, mahasiswa UMMAD mengikuti bimtek pembekalan surveyor dan supervisor selama dua hari, Senin 30 September hingga Selasa 1 Oktober 2024.
“Bimtek dilaksanakan untuk memberikan juknis pengisian aplikasi yang digunakan serta kriteria form penilaian yang perlu diisi sesuai kebutuhan survey,” terang Irfan, Senin, 7 Oktober 2024.
Irfan menjelaskan pelaksanaan updating data kemiskinan Kota Madiun tersebut akan berlangsung selama satu bulan sejak tanggal 2 Oktober hingga awal November nanti.Lokasi survey berada di tiga kecamatan yaitu di Manguharjo, Kartoharjo, dan Taman yang terdiri dari 27 Kelurahan dengan supervisor berasal dari perangkat kelurahan setempat.
“Surveyor diberi form aplikasi digital yang nanti mereka isi saat pelaksanaan survey,” ujar Irfan.
Irfan menerangkan, manfaat menjadi surveyor bagi mahasiswa UMMAD adalah memiliki pengalaman dalam kegiatan survey serta mampu melakukan pengisian kuisioner dengan metode penelitian yang sudah diperoleh di perkuliahan.
“Mereka ini juga mendapat pengakuan SKS dari kegiatan yang dilakukan dari mata kuliah yang akan disesuaikan setiap prodinya. Salah satunya dalam mata kuliah KKN/PPL/Magang yang nilainya 3-4 SKS,” terang Irfan. (Lika)