BOYOLALI, Suara Muhammadiyah – Sebanyak 126 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) yang telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, resmi ditarik pada Rabu (26/2). Upacara penarikan mahasiswa KKN ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Camat Sambi, Sarwanto, S.IP., dan dihadiri oleh jajaran Forkopimcam (Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan) yang terdiri dari Kapolres dan Danramil, serta para Kepala Desa yang menjadi lokasi KKN.
Para mahasiswa KKN Unimus ini telah mengabdikan diri selama beberapa waktu di 9 desa di Kecamatan Sambi, yaitu Nglembu, Cermo, Trosobo, Ngaglik, Babadan, Jagoan, Catur, Tawanan, dan Sambi. Selama masa KKN, mereka telah melaksanakan berbagai program pengabdian masyarakat yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Sekretaris Camat Sambi, Sarwanto menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Unimus, atas kepercayaan yang telah diberikan kepada Kecamatan Sambi sebagai lokasi KKN. Ia juga berharap ke depannya, Unimus dapat terus menjalin kerja sama dengan Kecamatan Sambi dalam bentuk program-program pengabdian masyarakat lainnya.
"Kami sangat senang dan berterima kasih kepada Unimus yang telah memilih Kecamatan Sambi sebagai lokasi KKN. Kami berharap, melalui kegiatan KKN ini, para mahasiswa dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat kami," ujarnya.
Lebih lanjut, Sarwanto menekankan pentingnya inovasi dari perguruan tinggi untuk kemajuan desa. Ia berharap, para mahasiswa KKN dapat membawa ide-ide segar dan inovatif yang dapat diterapkan di desa-desa di Kecamatan Sambi.
"Kami membutuhkan inovasi-inovasi dari perguruan tinggi untuk memajukan desa-desa kami. Kami berharap, para mahasiswa KKN dapat memberikan ide-ide kreatif yang dapat kami terapkan di sini," tambahnya.
Sementara itu, perwakilan dari Unimus, Agung Widodo, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu kelancaran pelaksanaan KKN. Ia juga menyampaikan permohonan maaf apabila selama pelaksanaan KKN terdapat hal-hal yang kurang berkenan.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat dan pemerintah Kecamatan Sambi yang telah menerima dan mendukung kami selama pelaksanaan KKN. Kami juga memohon maaf apabila ada hal-hal yang kurang berkenan," tutur Agung.
Agung berharap, pengalaman yang diperoleh selama KKN dapat menjadi bekal berharga bagi para mahasiswa dalam mengarungi kehidupan di masa depan. "Harapannya, program-program yang telah dilaksanakan selama KKN dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat Kecamatan Sambi," ucapnya. (tia)