JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Ketua Majelis Pendidikan Dasar, Menengah dan Nonformal (Dikdasmen PNF) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Didik Suhardi PhD dan CEO Kydon Holdings Pte Ltd David Yeo menandatangani perjanjian kerjasana teknis berupa pilot program selama dua tahun “Membangun dan Mengembangkan Jejaring Pembelajaran, Keterampilan dan Prospek Pekerjaan Berbasis Artificial Intelligence” (Senin, 5 Agustus 2024).
“Temasek Foundation melalui Kydon akan memberikan penguatan-penguatan vokasional langsung di sekolah dengan target berupa direct impact dalam bentuk employability yaitu ketersediaan lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi lulusan sekolah-sekolah Muhammadiyah terutama SMK,” ujar Didik Suihardi.
Penandatangan ini dihadiri dan disaksikan oleh Ketua PP Muhammadiyah Prof Syafiq Mughni dan country head Kamar Dagang Industri (Kadin) Singapura Mr Hisyaamuddin bin Abu Bakar dan tim.
“PP Muhammadiyah mendukung kerjasama ini, apalagi Muhammadiyah telah lama berkolaborasi dengan Temasek Foundation yang menjadi sponsor utama program ini,” ujar Syafiq Mughni.
Menurut David Yeo secara garis besar ada tiga komponen utama, “Pertama, modernizing the curriculum and pedagogical methods. Kedua, pilot initiative and implementation strategy. Ketiga, impact on employment and economic stability. Saya yakin sekolah-sekolah Muhammadiyah akan mendapatkan manfaat besar dari program ini. Kita akan menghubungan SMK Muhammadiyah dengan industri dan membekali baik guru maupun siswa dengan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan di era Industri 4.0 ini.”
Khusus untuk poin nomor tiga, internship (magang) dan job placement (penempatan kerja) di industri perusahaan-peruasahaan nasional dan global akan menjadi perhatian utama bagi lulusan sekolah-sekolah Muhammadiyah, ujar David.
“Kadin Singapura juga akan turut membantu memfasilitasi magang bagi siswa sekolah Muhammadiyah,” ujar Hisyaamuddin, country head Kadin Singapura, menyampaikan optimismenya bahwa siswa sekolah Muhammadiyah akan mendapatkan working experience yang bermanfaat untuk menjadi bekal setelah lulus nantinya.
Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah Bidang Kerjasama Alpha Amirrachman mengatakan, “Jika pilot program selama dua tahun ini sukses, maka akan dilanjutkan dengan scale up lebih luas bukan hanya SMK tapi juga SMA, agar lulusannya punya beragam pilihan, dalam kurun waktu sepuluh tahun ke depan.”
Menurut Alpha, Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah sudah lama bekerja sama dengan Temasek Foundation yang menjadi pendukung utama program ini. Sebelum ini Temasek Foundation melalui Nanyang Technological University di Singapura memfasilitasi pelatihan science, technology, engineering, and mathematics (STEM) untuk kepsek dan guru sekolah Muhammadiyah di Singapura, ujarnya.
“Saya berharap SMK-SMK Muhammadiyah dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk membekali anak-anak didik kita dengan keterampilan yang memang sesuai dengan kebutuhan industri bukan saja nasional tapi juga global. Apalagi ini akan didukung dengan learning technology dengan kualitas Singapura,” ujar Wakil Ketua Majelis Dikdasmen Bidang Vokasi Bakrun Dahlan yang juga turut hadir bersama beberapa kepala SMK Muhammadiyah menyaksikan penandatangan perjanjian kerjasama ini.** (Tim Media)