BANTUL, Suara Muhammadiyah - Peringati Hari Bumi Sedunia, PPM MBS Pleret tanam 150 pohon dan gelar Kajian Lingkungan. Kegiatan diawali dengan Launching Sedekah Pohon oleh Dompet Dhuafa, ID Humanity, dan Disaster Management Center Dompet Dhuafa. Kegiatan ini dilaksanakan di MBS Pleret Unit Dahromo dan diikuti oleh seluruh santri putra beserta ustadz dan ustadzah.
Sambutan disampaikan oleh Direktur PPM MBS Pleret, Plt Direktur, Muh Fatkul Mubin, M. Pd serta Kapanewon Pleret yang diwakili Bidang Sosial Nur Samsyiah, S.St. Turut memberikan sambutan berserta perwakilan dari Kemenag yang diwakili Kepala KUA Pleret, Ngatijan, S. Ag., MA. Ketiga perwakilan memberikan apresiasi dan rasa syukur karena MBS Pleret mendapatkan kesempatan berharga ini.
PPM MBS Pleret yang terus bertumbuh bersama para santri semakin membawa kemajuan dalam pelaksanaan pendidikan dan syiar agama. Terutama pada kesampatan kali ini, MBS Pleret dapat menselaraskan kewajiban menjaga alam dan menjadi ilmu pengetahuan untuk para santri. Nur Syamsyiah juga menyampaikan bahwa memperkenalkan putra putrinya pada PPM MBS Pleret merupakan kesempatan penting. Karena Syamsyiatun sendiri telah memperkenalkan dunia pesantren dan pendidikan seperti PPM MBS Pleret kepada putra putrinya. Barangkali kedepannya tidak hanya dikenal dalam mencetak santri yang cerdas dalam berilmu dan beragama namun juga dikenal sebagai penjaga lingkungan yang dibutuhkan masyarakat.
Begitu pula dengan Ngatijan yang menyampaikan bahwa Kerjasama yang dilaksanakan PPM MBS PLeret dengan Dompet Dhuafa ini sejalan dengan misi Kemenag untuk menjaga lingkungan sebagai bagian dari nilai nilai keagamaan. Terutama didalam lingkup pondok pesantren. Karena pondok pesantren adalah kekuatan besar didalam masyarakat, baik para santri, guru dan karyawannya. Maka dengan adanya kekuatan besar tersebut, kebaikan yang besar juga akan terwujud. Contohnya dengan pelaksanaan penanaman pohon yang diikuti para santri hari ini.
Kerjasama penanaman 150 pohon diawali dengan mendapat apresiasi dari Dompet Dhuafa, diwakili Deputi Direktur I Program Sosial Dakwah dan Kemanusiaan, Juperta Panji Utama. Kemudian dilanjutkan briefing oleh Tim volunteer Dompet Dhuafa yaitu Luluk. Seluruh santri putra dari tingkat SMP dan SMA antusias mengikuti penanaman.
Mulai dari pembagian kelompok, memasuki kawasan penanaman, menggali lubang untuk pohon, pemupukan hingga penanaman pohon. Dibantu oleh para volunteer Dompet Dhuafa yang memberikan pemahaman di lapangan tentang pengolahan lahan yang baik seperti titik strategis penanaman, cara pemupukan, dan posisi penanaman yang tepat. Pada kesempatan kali ini pohon yang ditanam merupakan pohon okulasi yang termasuk pohon cepat berbuah.
Diantaranya beberapa jenis pohon Jambu, matoa, alpukat dan kelengkeng. Dua sampai tiga tahun kedepan 150 pohon yang ditanam sudah dapat berdampak bagi lingkungan serta hasilnya dapat bermanfaat untuk santri dan pondok pesantren. Penanaman dilaksanakan di lahan hijau milik PPM MBS Pleret yang memang difungsikan untuk kebun buah pondok pesantren.
Ustadz Fatkul Mubin dalam kesempatan briefing menyatakan sangat berterimakasih. Kesempatan untuk berkerja sama pada hari Bumi ini harapannya tidak hanya seremonial. Karena kita memiliki tanggung jawab kesadaran menjaga Bumi. PPM MBS Pleret sendiri perlu melakukan beberapa langkah salah satunya adalah menjaga lahan hijau di sekitar pondok. Selain itu pengelolaan sampah dan air. Selain itu ilmu yang didapat santri pada peringatan Hari Bumi kali ini dapat menjadi bekal hingga setelah lulus nanti. Apabila mereka hendak mengelola dan menanam lingkungan hijau yang mana itu akan sangat penting bagi kelestarian alam. Sebagaimana tugas umat Islam melestarikan dan menjaga alam untuk meyakini kebesaran Allah SWT.
Para santri kemudian melakukan bersih diri dan bersiap mengikuti Kajian Lingkungan. Bertempat di Masjid Sayedah Aisyah, Kajian dimoderatori oleh Ustadz Ariel Amarta Dzikrillah, S.Sos. Pada kesempatan Kajian kali ini PPM MBS Pleret menghadirkan dua pemateri yaitu Ustadz Ananto Isworo yang merupakan Inisiator Sedekah Sampah Masjid Yogyakrta dan Juperta Panji Utama dari Dompet Dhuafa. Tema yang dibawakan adalah "Makna sedekah pohon dalam perspektif Islam dan Kebencanaan".
Kajian berlangsung dengan penyampaian materi beserta tanya jawab yang cukup menarik. Pemateri dan para santri semangat mengikuti kajian dengan pembahasan Lingkungan berserta sharing ilmu dari kedua pemateri yang telah memiliki banyak pengalaman. Baik kajian dan penanaman pohon harapannya menjadi program kolaborasi jangka panjang dengan proses lanjutan pemeliharaan, perawatan dsb.
Secara tidak langsung MBS Pleret telah mengajak para pelajar atau anak muda menjadi agen peduli lingkungan dengan menjadi santri. Karena menjadi santri merupakan kesempatan di masa muda untuk dapat merawat lingkungan dan membangun kesadaran melestarkan alam. Wujudnya adalah pengelolaan lahan hijau pondok pesantren dan bersama sama dengan teman mengelola sampah. Hal ini belum tentu didapatkan oleh mereka yang bebas di luar sana.
Mengingat anak muda hari ini berada di tengah kemajuan teknologi yang menjadi sebab kemalasan dan budaya yang merusak lingkungan. Sedangkan dengan menjadi santri, para remaja akan hidup dengan teratur dan disiplin hingga karakter dan rasa tanggung jawab akan lahir dari diri mereka. (LulukL)