MDMC Aceh dan DIY Bergerak Menuju Gayo Lues, Respon Darurat Banjir dan Longsor

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
156
Banjir Sumatera

Banjir Sumatera

ACEH, Suara Muhammadiyah - Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Aceh memberangkatkan tim relawan ke Kabupaten Gayo Lues pada Sabtu, 6 Desember 2025, untuk memperkuat penanganan darurat bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah tersebut. Keberangkatan dilakukan melalui jalur darat dengan pertimbangan keselamatan dan kondisi cuaca, setelah seluruh relawan menerima pengarahan langsung dari MDMC Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Tim gelombang kedua yang berangkat berjumlah sepuluh personel, terdiri dari tenaga medis, relawan psikososial, serta tim admin dan media. Sebagian besar relawan telah divaksin sesuai prosedur, sementara dua orang relawan cadangan yang ditunjuk mendadak dan satu relawan dengan riwayat alergi diberangkatkan tanpa vaksinasi setelah mendapat rekomendasi medis.

Sebelumnya, pada 5 Desember 2025, tim MDMC Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah tiba di Aceh Barat Daya melalui jalur udara dengan membawa 26 personel dan dua armada darat tambahan yang menyusul kemudian. Setelah beristirahat di Gedung Dakwah Muhammadiyah Banda Aceh, tim DIY bergerak menuju Abdya untuk melanjutkan perjalanan ke Gayo Lues dan bergabung dengan tim dari Aceh. Mereka direncanakan bertahan selama satu bulan di Posko Gayo Lues untuk menjangkau lokasi terisolir sesuai rekomendasi Dinas Kesehatan Aceh.

Pada Sabtu malam pukul 21.30 WIB, dua mobil Kijang Innova Reborn yang membawa tim MDMC Aceh beserta obat-obatan, higiene kit, dan logistik pendukung berangkat dari Banda Aceh menuju barat selatan. Sejauh ini, MDMC Aceh bersama LazisMu dan seluruh ortom Muhammadiyah telah mengaktifkan 23 posko tanggap bencana di berbagai kabupaten sebagai respons cepat atas banjir dan longsor yang meluas.

Tim Aceh dan DIY kemudian bertemu dan berkonvoi pada Minggu, 7 Desember 2025. Setelah mengalami keterlambatan sekitar satu jam akibat antrean BBM kendaraan sewaan, rombongan bergerak dari Blang Pidie pukul 11.30 WIB, menempuh jalur Babahrot–Terangun yang merupakan rute darat paling memungkinkan untuk dilalui. Memasuki Kecamatan Terangun, kondisi jalan memburuk dengan turunan curam, kelokan patah, aspal amblas, serta beberapa titik longsor yang hanya menyisakan satu lajur sempit. Situasi semakin menegangkan ketika kedua kendaraan relawan mengeluarkan asap hitam di kawasan Tongra sekitar pukul 14.30 WIB. Rombongan berhenti di turunan yang belum landai, dibantu seorang pemilik mobil bak dan seorang sopir mobil kapsul marun yang sebelumnya telah mereka jumpai. Dengan sigap, warga membantu memastikan kendaraan tidak bergeser, sementara relawan menggunakan batu-batu besar untuk mengganjal ban hingga mesin kembali stabil.

Saat hujan gerimis turun, para relawan menunggu dengan waspada sambil menerima informasi dari pengguna jalan lain mengenai titik longsor berikutnya. Suasana hutan Gayo Lues yang berkabut, suara tonggeret yang nyaring, dan jalan yang licin menambah tantangan perjalanan. Setelah kondisi mesin pulih dan rute dinilai aman, rombongan kembali melanjutkan perjalanan. Namun sesampainya di kawasan Atu Balee, Burni Ketukah sekitar pukul 16.00 WIB, tim kembali tertahan akibat jalan tertutup longsor dan sebuah alat berat yang dilaporkan terguling di jalur alternatif. Kondisi ini membuat perjalanan semakin berat, namun relawan tetap melanjutkan perjalanan dengan penuh kehati-hatian.

Rombongan akhirnya tiba di Posko Muhammadiyah Gayo Lues pada pukul 18.45 WIB, tepat setelah azan Magrib. Setibanya di lokasi, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gayo Lues menyambut tim dan memulai koordinasi awal terkait kebutuhan lapangan, distribusi bantuan, serta pembagian tugas. Pada pertemuan tersebut, Koordinator MDMC DIY, Rifky, memaparkan komposisi timnya yang terdiri dari relawan logistik, tenaga medis dari RS PKU, dan tim psikososial yang disiapkan untuk memulihkan semangat para penyintas.

Pada malam hari pukul 22.54 WIB, Bupati dan Wakil Bupati Gayo Lues menerima tim MDMC di pendopo pemerintah daerah. Dalam sambutannya, Bupati mengucapkan terima kasih atas kehadiran relawan Muhammadiyah yang datang dari luar daerah di tengah situasi darurat. Ia menjelaskan bahwa saat ini terdapat 28 jembatan putus dan beberapa wilayah masih terisolir tanpa akses listrik maupun internet. Meskipun listrik mulai menyala bergiliran dalam dua hari terakhir, ia menegaskan bahwa kondisi Gayo Lues masih jauh dari pulih, terlebih ketika hujan kembali turun dan memicu longsor susulan.

Usai kunjungan ke pendopo, tim kembali ke posko untuk melakukan briefing malam dan finalisasi rencana aksi untuk Senin, 8 Desember 2025. Kegiatan yang akan dilaksanakan mencakup layanan kesehatan di titik pengungsian, pendampingan psikososial bagi anak-anak dan dewasa, asesmen kebutuhan lanjutan, survei akses jalan, serta koordinasi lanjutan dengan BNPB, dinas kesehatan, dan pemerintah daerah.

Relawan Muhammadiyah akan terus bergerak untuk membantu pemulihan masyarakat Gayo Lues, memastikan bantuan logistik, medis, dan psikososial dapat menjangkau wilayah-wilayah terdampak bencana dengan secepat dan seaman mungkin.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANTUL, Suara Muhammadiyah – Suasana kehangatan menyertai acara pengukuhan Pimpinan Ranting 'A....

Suara Muhammadiyah

30 November 2023

Berita

PAMEKASAN, Suara Muhammadiyah - SD Plus Muhammadiyah 1 Waru Pamekasan sukses melaksanakan wisuda tah....

Suara Muhammadiyah

21 June 2024

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Para peneliti dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS, Indonesi....

Suara Muhammadiyah

23 November 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Di depan 200 orang pendekar Tapak Suci Putera Muhammadiyah yang ber....

Suara Muhammadiyah

1 August 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (Uhamka) kembali menorehkan p....

Suara Muhammadiyah

2 July 2025