YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhammad Sayuti mengatakan mengapresiasi kiprah Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU). Kehadiran SUMU dapat mendukung upaya Muhammadiyah dalam memperkuat ekonomi umat. Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi dan terobosan baru yang tepat sasaran.
“Tentu dalam rangka melihat masa depan yang mungkin tidak bisa diprediksi (unpredictable). Dan dalam upaya untuk memberdayakan UMKM. Jangan hanya glamournya besar tapi hakikat dan improvement yang ditingkat akar-rumput tidak tumbuh,” terangnya dalam Koperda Nasional SUMU di SM Tower Malioboro Yogyakarta, Sabtu (21/9).
Sayuti mengingatkan, Muhammadiyah yang berusia 115 (secara bilangan hijriah) terus bertumbuh dan berkembang. Capaian Muhammadiyah luar biasa yang dibuktikan mampu mendirikan rumah sakit, klinik kesehatan, sekolah, perguruan tinggi, dan lain sebagainya merata di seluruh wilayah Indonesia.
“Keberadaannya telah lebih dari 115 tahun (secara hijriah) hadir dalam membangun umat Islam Indonesia. Tidak ada tanda-tanda orang Muhammadiyah capek mengurus sekolah, rumah sakit, dan apa saja,” ujarnya.
Sayuti meminta agar SUMU harus bersinergi dengan program-program yang sudah dijalankan. Dan juga harus menjadi alternatif bagi penguatan ekonomi umat dengan memberikan ruang bagi pelaku usaha untuk berkolaborasi, berbagi pengalaman, dan mengembangkan inovasi.
“Jangan hanya slogan saja, ada launching-launching tetapi tidak ada tindak lanjut,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Sayuti menyebut relavansinya melahirkan pengusaha yang mandiri dan inovatif. Juga, bersamaan dengan itu, perlu juga mengorganisir para pengusaha. Baginya, ini amat diperlukan untuk saling mendukung dan menghadapi tantangan ke depan yang semakin berat dan sarat ketidakpastian.
“Orang Muhammadiyah jangan underestimate dengan kapasitas, kekuatan, dan potensial. Padahal 115 tahun Muhammadiyah teruji oleh zaman dan konsisten. Bahkan kalau kita lihat, lembaga pertama dalam sejarah republik ini yang punya kampus di luar negeri, bukan kampus-kampus yang TOP, hanya Muhammadiyah yang punya,” ungkapnya.
Di sinilah Sayuti menekankan agar Muhammadiyah masuk pada sektor-sektor yang baru. Sebab, Muhammadiyah ke depan akan memasuki era baru. Di mana banyak bermunculan generasi-generasi muda yang memiliki optimisme menghadapi zaman.
“Kita harus open minded. Kita punya nilai-nilai istimewa yang menjadi energi kita untuk menjadi masyarakat yang maju. Tinggal bagaimana membuka jalur-jalur baru,” tuturnya. (Cris)