JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Universitas Muhammadiyah Jakarta Indonesia, Yayasan KomuniGia Tutur Bagus, dan Perguruan Muhammadiyah Cileungsi-Kabupaten Bogor, Jawa Barat berkumpul menggelar Pelatihan Full Day Training Kompetensi Komunikasi.
Kegiatan Kompetensi Komunikasi metode KomuniGia For Teachers ini mengusung tema "Optimalisasi Fungsi Generatif Komunikasi Menuju Pendidikan Hebat" yang berlangsung di Auditorium SMK Muhammadiyah 1 Cileungsi, Jum'at (26/9).
Dalam Berbagai Direktur Eksekutif Leader of Indonesia-UMJ, Usman Abdhali Watik menyampaikan bahwa, selama ini sebagian besar orang menganggap tidak ada orang yang bisa berkomunikasi dan tidak perlu untuk meningkatkan atau mengoptimalkan. “Padahal kecakapan berkomunikasi sangat menentukan karir pribadi dan karir profesional seseorang,” katanya.
"Faktanya banyak orang yang telah dipidana karena kebencian ataupun menyebarkan berita bohong (hoaks). Pejabat dan anggota DPR juga sering melukai perasaan rakyat dengan komunikasinya yang tanpa empati. Akibatnya mereka mendapat sanksi sosial dari, karir masyarakat mereka terpuruk, semua karena lalai menjaga dan merawat lisan," lanjutnya.
Di sisi lain, kecakapan berkomunikasi justru terbukti ampuh dalam mewujudkan cita-cita pribadi, profesional, dan kebangsaan terutama dalam cita-cita pendidikan nasional. Di negara-negara yang pendidikannya bermutu tinggi, para pendidiknya memiliki kompetensi komunikasi yang mahir dalam menciptakan suasana yang penuh dorongan dan semangat.
Usman menambahkan bahwa, mereka mampu menggedor rasa misi para murid, sehingga mereka mampu menemukan passion mereka sendiri tanpa harus terus-menerus dibimbing. “Mereka adalah pendidik yang berkomunikasi secara empatik demi menghadirkan suasana yang menyemangati (suasana penuh respek dan membesarkan hati),” tutupnya.
Acara tersebut dihadiri Staf Ahli Bidang Manajemen Talenta Kemendikdasmen, Mariman Darto mewakili Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof Abdul Mu'ti untuk menyampaikan pidato kunci "Deep Learning dan Optimalisasi Kecakapan Berkomunikasi."
Ia menyampaikan, bahwa tanpa kecakapan komunikasi yang mumpuni dari para pendidik, misi pembelajaran mendalam, hanya menjadi sekedar konsep di atas kertas. Saat ini, tantangan besar dalam mewujudkan pendidikan bermutu adalah pola pembelajaran yang masih mementingkan hafalan (LOTS, low order thinking skill).
Sementara itu, negara maju telah lama mengedepankan pola pembelajaran mengedepankan pemahaman dan kebermaknaan serta berpikir kreatif ( HOTS, keterampilan berpikir tingkat tinggi). Oleh karena itu, pentingnya para pendidik untuk membekali diri dengan berkomunikasi secara optimal. “Semua cita-cita mulia, baik pribadi maupun profesional selalu terkait dengan kecakapan dalam berkomunikasi,” ucapnya.
Pada kesempatan tersebut juga berlangsung penyerahan piagam “KomuniGia Award” sebagai institusi pendidikan yang menyenangkan dan komunikatif dalam menerapkan prinsip-prinsip Komunikasi untuk Mendorong Suasana. Piagam tersebut diberikan kepada, kepada kepala SMK Muhammadiyah 1 Cileungsi Nasihin, MEI, kepala SMK Muhammadiyah 2 Cileungsi, Hadid Budiman, MPd, kepala SMK Muhammadiyah 3 Cileungsi Ahmad Fadoli, MPd, serta kepala SMK Muhammadiyah 4 Cileungsi Nunung Nurhayati, SPd. (uaw/Nurvi)