Mengembangkan dan Mencari Cabang dan Ranting Unggulan
CILACAP, Suara Muhammadiyah - Revitalisasi Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM), Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) dan Amal Usaha (AUM) Untuk Pengembangan Cabang dan Ranting Muhammadiyah.
Acara diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Cilacap. Di ruang rapat SMK Migas Muhammadiyah Cilacap, Jln. Flamboyan Tritih Wetan Jeruklegi Cilacap. Pada Ahad (23/06/2024) kemarin.
Peserta dengan mengundang perwakilan PCM dan PRM wilayah Distrik Cilacap Kota meliputi : Kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap Tengah dan Cilacap Utara serta Kecamatan Jeruklegi, Kesugihan dan Kampung Laut.
Wakil Ketua PDM Cilacap yang membidangi LPCR Amin Maruf menjelaskan LPCR PDM Cilacap mengadakan Revitalisasi PCM, PRM dan AUM, mereka supaya bersinergi untuk berjalannya kegiatan organisasi.
"Kami LPCR memberikan masukan ke Cabang dan Ranting agar mereka mendekat ke AUM, agar AUM dapat memberikan kontribusi ke mereka (Cabang dan Ranting)," jelasnya.
Diceritakan Amin, selama ini terutama Ranting kalau ingin mengadakan acara kegiatan kesulitan dalam hal pendanaan. Maka pihak LPCR memberikan masukan khususnya Ranting-Ranting agar bisa dekat dengan AUM.
"Insya Allah kedepan, Ranting bisa berkembang karena Ranting itu penting," harapnya.
Kedepannya LPCR akan mengadakan Ranting Cabang Award, maka sudah dipersiapkan tiga Ranting antara lain, PRM Tegal Reja, Tritih Wetan dan Genta Sari. Sedangkan untuk tiga Cabang yakni, PCM Kroya, Cimanggu dan Cilacap Utara.
"Rekomendasi untuk mengikuti Award yang akan datang," ucapnya.
Wakil Bendahara PDM Cilacap Farid Maruf mengungkapkan PDM Cilacap terdiri dari
25 PCM dan 155 PRM, maka hitungan jumlah Rantingnya baru 53 persen. Diharapkan dari PDM kedepannya target pembentukan Ranting mencapai 80 persen.
"Semakin banyak Ranting, karena penting. PCM harus berkembang dan Mushola serta Masjid dimakmurkan," tegasnya.
Salah satu solusi, menghidupi Ranting dapat dilakukan dengan lahan tanah wakaf yang masih belum difungsikan semestinya. Dapat diolah untuk ditanami oleh pengurus Ranting dan Cabang, hasil panen dijual untuk kas Ranting. Selain itu, juga dikembangkan Kantor Layanan (KL) LazisMu, untuk memakmurkan Masjid atau Mushola.
"Masjid dan Mushola makmur, jemaahnya banyak, sering pengajian dan Jumat berkah tidak pernah berhenti.Maka mencerminkan jamaah berkualitas," ujarnya.
Muhamadiyah mendirikan AUM untuk menghidupi organisasi, dengan AUM yang banyak bagus, maju dan menghasilkan sesuatu. Selain itu, Ranting untuk mengembangkan AUM agar dapat menyantuni masyarakat yang kurang mampu. Kontribusi AUM ke Cabang dan Ranting sudah ada prosentasenya.
Dengan cara temporer, bila ada acara kumpulan PCM dan PRM, maka yang memberi pendanaan kegiatan dari AUM.
"Misalnya SMK Migas Muhammadiyah, yang memfasilitasi kegiatan Revitalisasi LPCR PDM Cilacap," ujarnya.
Acara Revitalisasi yakni untuk mengembangkan dan mencari Cabang dan Ranting Unggulan, untuk menjadi contoh Ranting-Ranting yang lain.
"Ranting itu, harus bergerak," tegasnya.
Sementara itu, Anggota LPCR Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Yulinight Budi Permana mengatakan
Visi LPCR terwujudnya Cabang dan Ranting Muhammadiyah yang aktif, dalam menggerakkan dakwah dan pembangunan masyarakat, sesuai konteks kebutuhan lokal.
Kriteria Cabang dan Ranting Unggulan ada 6 antara lain: pembinaan anggota atau jamaah, kepemimpinan organisasi dan manajemen, pemberdayaan ekonomi dan sosial keumatan, AUM unggulan, kaderisasi dan partisipasi AMM, daya pengaruh dan penguasaan media dakwah atau informasi.
"Tujuan agar supaya ada model, sesuai dengan kebijakan lokal untuk mengoptimalkan kriteria sebagai acuan akan mengarah ke mana Cabang dan Ranting. Dinamis dalam menggerakkan dakwah dan pembangunan masyarakat," pungkasnya. (Wasis)