JEPARA, Suara Muhammadiyah - Di bawah naungan langit Jepara, Kamis, 25 Desember 2025, sebuah energi positif meluap dari Gedung Dakwah Muhammadiyah Ranting Dorang. Sebanyak 105 kader dari Nalumsari, Mayong, dan Welahan berkumpul dalam simpul silaturahmi triwulan bertajuk KANA. Suasana terasa begitu menyentuh saat Ayunda Itsna Nilam Salma Eldaus membuka acara dengan hangat, disusul khidmatnya lantunan ayat suci dari Ayunda Najwa Alfina Dinata.
Kehadiran para perempuan muda ini kian bersemangat saat suara mereka menyatu dalam Mars Jepara dan Lagu Muhammadiyah di bawah arahan Ayunda Desiana Ulfatunnisa’, yang kemudian dikuatkan oleh pembacaan 10 Komitmen Kader oleh Ayunda Lia Nurul Khasanah sebagai janji setia bagi dakwah yang berkemajuan.
Ketua Umum PCNA Nalumsari, Ayunda Eny Fitriyah, dalam sambutannya melangitkan syukur dan apresiasi atas dedikasi panitia serta antusiasme peserta yang luar biasa. Dukungan moral dari PCM dan PCA Nalumsari pun terasa seperti restu orang tua yang menguatkan langkah para srikandi ini.
Hal tersebut diamini oleh KH. Drs. Badruddin Noor dalam tausiyahnya yang penuh haru. Ia menuturkan bahwa masa depan bangsa tersimpan dalam kecerdasan para ibu muda yang tak lelah meng-upgrade diri. Kehadiran anak-anak kecil yang menemani ibunya mengaji menjadi pemandangan indah, membuktikan bahwa Nasyiah mampu menjaga keseimbangan peran antara pengabdian rumah tangga dan tanggung jawab organisasi dengan sangat harmonis.
Menjawab tantangan zaman yang serba cepat, agenda utama kali ini menjadi ruang belajar digital yang sangat interaktif. Dimoderatori oleh Ayunda Riki Endar Lestari, pemateri utama Ayunda Syifa Aulia mengajak para peserta menyelami kedalaman kreativitas melalui platform Canva. Para kader diajak untuk berani keluar dari zona nyaman template siap pakai, beralih pada penciptaan ide-ide orisinal yang lahir dari kejujuran rasa.
Dalam balutan suasana Hari Ibu, jemari para Ayunda tampak lincah merangkai desain flayer ucapan yang estetik pada gawai dan laptop mereka. Hasil karya ini bukan sekadar gambar, melainkan bukti nyata bahwa dakwah Nasyiatul Aisyiyah kini telah bertransformasi menjadi pesan-pesan visual yang profesional di media sosial.
Tak hanya soal asupan pikiran, kegiatan ini juga merawat raga dan kesejahteraan ekonomi. Bazar ekonomi kreatif yang berdiri di sudut gedung menjadi cerminan kemandirian kader, sementara layanan pemeriksaan kesehatan gratis hasil kolaborasi dengan tim medis setempat menjadi magnet bagi peserta.
Dengan antusias, mereka memeriksakan kondisi fisik—mulai dari tekanan darah hingga kadar gula darah, sebagai wujud syukur atas nikmat kesehatan. Di tengah hiruk-pikuk tersebut, tawa pecah saat sesi ice breaking berlangsung, melunturkan jarak geografis antara tiga cabang dan menyatukan mereka dalam ikatan persaudaraan yang kian erat dan menyenangkan.
Puncak acara ditutup dengan dokumentasi kebersamaan yang diwarnai gemuruh slogan "Nasyiatul Aisyiyah Jepara.. BerGeLoRa!" yang menggetarkan ruangan. Seiring berakhirnya sesi formal, kehangatan berlanjut pada jamuan makan siang sederhana namun nikmat; semangkuk bakso hangat dan segelas Es Bunga Telang biru yang menyegarkan. Para Ayunda melangkah pulang dengan wajah sumringah, tidak hanya membawa kenangan foto bersama, tetapi juga memanggul bekal ilmu digital baru dan semangat yang menyala untuk terus menebar manfaat bagi umat dan persyarikatan. (Riki Endar Lestari)
