MALANG, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan Pengajian bagi dosen dan karyawan pada Rabu (3/7). Hadir sebagai narasumber Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir, MSi.
Dalam kesempatan tersebut, Haedar Nashir menyebut relevansinya untuk terus meningkatkan cakrawala pemahaman keislaman dan kemuhammadiyahan di lingkungan kampus dan Persyarikatan Muhammadiyah. Baginya, ini sangat diperlukan dan dibutuhkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
"Dua kalimat yang kelihatannya sederhana tetapi penting yang selalu menjadi bingkai dalam hidup kita, khususnya di lingkungan Universitas Muhammadiyah Malang dan Muhammadiyah,” ujarnya.
Haedar Nashir menekankan bahwa melalui keilmuan, harus terus memperdalam dan memperluas wawasan. Ini tidak bisa dinafikan karena menjadi fondasi utama dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks dan dinamis. Keilmuan adalah kunci untuk memahami perubahan sosial yang masif dan mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan cepat.
“Praktik berislam memerlukan penghayatan keilmuan, terutama di tengah kehidupan sehari-hari yang semakin kompleks dan perubahan sosial yang semakin masif,” sebutnya.
Guru Besar Sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini mengingatkan praktik berislam perlu melakukan pengaktualisasian. Lebih-lebih dalam hal kemuhammadiyahan, menjadi sangat penting dan utama.
“Dengan semangat kemuhammadiyahan yang tinggi itu menyatu dalam akhlak Islam. Sehingga akhlak Islam itu kemudian menjadi kerangka nilai dan norma untuk acuan tindakan dalam bermuhammadiyah,” tegasnya.
Pengajian ini menjadi ajang penting untuk menyegarkan semangat keberislaman dan kemuhammadiyahan bagi seluruh civitas akademika UMM. Melalui pengajian ini, diharapkan para dosen dan karyawan semakin terinspirasi untuk mengaplikasikan nilai-nilai Islam dan Muhammadiyah dalam setiap aspek kehidupan mereka. (Lika/Cris)