KULONPROGO, Suara Muhammadiyah - Kulonprogo, wilayah yang memiliki posisi strategis sebagai rumah bagi bandara internasional yang berkembang, menghadapi tantangan serius terkait masalah sampah. Data yang mengkhawatirkan, terus bertambah setiap tahun, mengungkapkan peningkatan volume sampah yang mengancam lingkungan alamnya yang unik, seperti pantai eksotis dan pegunungan yang menakjubkan. (26/8)
Untuk mengatasi masalah ini, Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kulon Progo dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kulonprogo mengadakan Workshop Eco Enzyme pada 26 Agustus 2023. Acara ini ditujukan untuk kader-kader Nasyiah di seluruh Kulonprogo dan bertujuan memberi mereka pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi agen perubahan dalam mengatasi permasalahan sampah yang mendesak ini.
Workshop ini menampilkan sejumlah narasumber kunci, termasuk Ngadiran, S.E, perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Kulonprogo. Ngadiran memberikan gambaran menyeluruh tentang situasi sampah di wilayah ini dan mendesak pentingnya pengelolaan sampah yang lebih baik. "Situasi sampah di Kulonprogo memerlukan perhatian yang mendalam. Kita harus meningkatkan kesadaran dan mengubah perilaku kita dalam mengatasi masalah ini," ujarnya.
Sugiyanto, S.E, yang mewakili Majelis Lingkungan Hidup PDM Kulon Progo, berbicara tentang peran penting masyarakat dalam mengatasi sampah dan merinci inisiatif BANK Sampah di Kulonprogo. Ia menegaskan, "Kami telah melaksanakan berbagai upaya untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah. BANK Sampah adalah langkah nyata yang kami ambil untuk mengurangi dampak negatif sampah pada lingkungan."
Hanifa Kasih S, S. Sos, Regional Manager Ecobhineka Solo, membawa semangat baru dengan berbagi pengetahuannya tentang pembuatan cairan eco enzyme yang ramah lingkungan. Dia memberikan panduan praktis tentang cara membuat eco enzyme sebagai alternatif aman dan ramah lingkungan dalam mengatasi sampah organik.
Workshop ini diikuti oleh 45 peserta yang penuh semangat, dan acara ini dipandu oleh ketua panitia, Dwi Nur Fitriyani, S.Pd. Dwi menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah memberdayakan perempuan muda Nasyiah agar mereka dapat berperan sebagai agen perubahan dalam mengatasi permasalahan sampah di Indonesia. "Melalui Workshop Eco Enzyme ini, kami berharap para peserta dapat memulai pengelolaan sampah dari rumah masing-masing sebagai langkah konkret dalam menyelamatkan Bumi dari dampak sampah. Selain itu, mereka juga dapat meningkatkan pemasukan keuangan keluarga melalui pengelolaan sampah yang efektif dan pembuatan cairan eco enzyme yang ramah lingkungan," kata Dwi.
Salah satu peserta, Reia Litalisdiana, yang juga merupakan kader perwakilan PCNA Girimulyo, berbagi kesan dan pesan serta harapannya atas acara ini. Ia menyatakan bahwa Workshop Eco Enzyme memberikan wawasan yang berharga tentang manfaat eco enzyme dalam pengelolaan sampah dan berharap agar ilmu yang diperolehnya akan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kesejahteraan keluarga di masa depan. "Saya merasa sangat terinspirasi untuk menjadi bagian dari solusi dalam mengatasi masalah sampah ini. Dengan pengetahuan baru ini, saya berharap dapat membantu memperbaiki situasi di komunitas saya," kata Reia.
Acara ini juga menjadi panggung bagi Relawan Dunia Eco Enzyme (RDEE) RDEE, yang memberikan pemahaman mendalam tentang apa itu eco enzyme, manfaatnya (Zubaida Rohmawati/Edwin DA)