PEKANBARU, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) menggelar kajian rutin bulanan untuk pertama kalinya di tahun 2024 dengan menghadirkan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 2022-2027, Dr H M Saad Ibrahim MA. Kajian ini digelar di Auditorium Kampus Utama Umri Jalan Tuanku Tambusai pada Jumat (19/1/2024) siang.
Rektor Umri Dr Saidul Amin MA mengatakan saat ini Umri tengah gencar dalam pendirian Fakultas Kedokteran agar masyarakat di Provinsi Riau tidak lagi kekurangan dokter.
"Sebab menurut Dinas Kesehatan Provinsi Riau, saat ini membutuhkan empat ribu dokter maka Umri hadir untuk mewujudkan Fakultas Kedokteran sebab ini merupakan amanah dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah selain itu juga ada harkat martabat Provinsi Riau," Kata Saidul Amin dalam sambutannya.
Dengan kehadiran Dr H M Saad Ibrahim MA untuk kedua kalinya ke Umri, ia berharap agar dapat memberikan masukan untuk Kampus Umri agar lebih baik di masa yang akan datang.
"Ini merupakan kehormatan paling besar bagi kami kiyai mau mencemar duli, memberikan ilmunya kepada civitas akademika dan keluarga besar Umri. Kami berdoa semoga Allah SWT. memberikan kesehatan dan kekuatan dalam rangka mengemban amanah sebagai Ketua PP Muhammadiyah. Untuk seluruh civitas akademika Umri mari sama-sama kita dengarkan dengan hati yang bersih dan suci semoga ilmu yang diberikan bermanfaat bagi kita semua," pungkasnya.
Dalam kajiannya, Dr H M Saad Ibrahim MA membahas mengenai surah Al Alaq ayat 1-5 yang mana dalam ayat ini merupakan perintah untuk menuntut ilmu dan mengamalkan segala sesuatu yang telah diperoleh serta penciptaan manusia dari segumpal darah.
"Saya sungguh senang dapat hadir di Kampus Umri ini, yang pertama perlu kita ketahui ialah apa yang diturunkan oleh malaikat Jibril mengenai surah Al Alaq. Sebab sering kali orang menganalisa terhadap dunia literasi namun kalau kita cermati sungguh poin utamanya adalah untuk menyebut nama tuhan mu lalu sesudah itu baru qiroah," jelas Kyai Saad.
Selain itu ia menilai bahwa dunia literasi adalah yang paling penting untuk dunia Sains dan Teknologi serta peradaban. "Pentingnya hal tersebut untuk peradaban, makna penjabarannya lebih jauh ialah kita mendasari dunia literasi dengan khusus dan ini perjalanan yang panjang setelah turun lima ayat yakni surah Al Alaq lalu disusul ayat berikutnya yang akhirnya sempurna maka lengkap lah Al Quran," lanjutnya.
Disamping itu ia juga mengingatkan seluruh warga Umri kepada sosok KH Ahmad Dahlan yang merupakan pendiri Organisasi Muhammadiyah yang berdiri sejak tahun 1912. Ketekunan KH Ahmad Dahlan dalam menuntut ilmu perlu dimiliki oleh seluruh civitas akademika Umri.
"KH Ahmad Dahlan adalah orang yang dibesarkan di pesantren bersama Kyai Sholeh Darat selain itu ia juga mempelajari Islam langsung ke Mekkah jadi dengan kata lain soal Al Quran dan Hadits sudah ia selesaikan lebih dulu. Maka setelah itu beliau mendirikan Muhammadiyah yang merupakan organisasi modern yang berbasis Sains dan Teknologi," paparnya.
Ketua PP Muhammadiyah ini juga memberikan tips bagi Fakultas Kedokteran Umri agar dapat terus melanjutkan pengembangan yakni dengan menerapkan ilmu kedokteran karya Ibnu Sina.
"Maka jika ini diterapkan Umri akan beda dengan kampus lain yang juga memiliki Fakultas Kedokteran. Saya juga memiliki harapan disini maka dari itu saya berharap agar dosen dan seluruh karyawan memikirkan bagaimana Umri pada 25 tahun yang akan datang, untuk memikirkan ini maka perlu memperluasnya jaringan dan terus meningkatkan Sains dan Teknologi. Umri juga dapat mencontoh metode yang digunakan oleh kampus Al Azhar Cairo agar nantinya kampus ini dapat mencetak peradaban yang mumpuni," pungkasnya. (Walida)