SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhammad Busyro Muqoddas menyampaikan relevansinya pendidikan dalam kehidupan. Baginya, pendidikan memiliki kekuatan besar untuk mentransformasikan kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
"Sektor pendidikan paling fundamental dan mempunyai kekuatan-kekuatan perubahan dahsyat dibandingkan dengan sektor yang lain," tuturnya saat Diksuspala Majelis Dikdasmen-PNF Pimpinan Pusat Muhammadiyah jenjang SD/MI Muhammadiyah Region DIY, Kamis (14/11) di Aula Ki Hadjar Dewantara Balai Besar Guru Penggerak DIY, Condongcatur, Sleman, DIY.
Menurut Busyro, Muhammadiyah yang didirikan Kiai Haji Ahmad Dahlan menggerakkan pendidikan dikonstruksikan secara integratif. Yakni paradigma pendidikan yang mengintegrasikan kekuatan spiritual bersumber dari hati nurani. "Ini mempengaruhi akal," bebernya. Secara spesifik, merujuk pada ilmu filsafat dikenal sebagai akal budi. "Kekuatan akal manusia yang dijiwai oleh hati. Beda dengan akal biasa," lanjutnya.
Busyro menekankan, sedemikian rupa pentingnya pendidikan yang sesungguhnya, maka Ia mengajak untuk kembali pada koridor pendidikan sejati. Menurutnya, pendidikan sejati bukan hanya soal pengajaran ilmu pengetahuan semata, tetapi juga mencakup pembentukan karakter, moral, dan nilai-nilai kemanusiaan.
"Kalau ingin bangsa ini selamat dalam arti memerdekakan dan memakmurkan rakyat, kembalilah kepada pendidikan sejati," ucapnya.
Pendidikan sejati, lanjut Busyro, sebagai representasi dari pendidikan yang mampu membentuk karakter baik lagi mulia. Karena itu, Busyro meminta seluruh guru yang di Muhammadiyah agar melaksanakan tugasnya dengan penuh keikhlasan sehingga menjadi mata air keteladanan yang baik bagi para siswanya.
"Jadi guru itu membentuk character building karena kekuatan spiritualnya, berpenampilan sederhana, dan tidak berpakaian serba mewah," tegasnya. (Cris)