SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Darul Arqam Instruktur Nasyiatul 'Aisyiyah (DANA) III dan Latihan Instruktur Nasyiatul 'Aisyiyah (LINA) II bukan acara biasa.
Acara yang inisiasi Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) DIY, Ahad (14/12) di Balai PeMDes Yogyakarta Kemendagri, Kalasan, Sleman, ini menjadi ruang penting bagi penggemblengan kader-kader muda perempuan berkemajuan.
Ketua PWNA DIY, Syahdara Anisa Makruf menyampaikan, apresiasi atas kehadiran dan ilmu yang diberikan oleh Ahmad Syauqi Soeratno. Menurutnya, pemahaman mengenai 4 Pilar MPR RI sangat krusial bagi para instruktur NA agar memiliki wawasan kebangsaan yang kuat saat melatih kader-kader di tingkat bawah.
"Materi perencanaan strategis dan kepemimpinan yang dikaitkan dengan wawasan kebangsaan ini sangat relevan. Kami ingin instruktur NA DIY tidak hanya ahli secara teknis organisasi, tetapi juga memiliki integritas nasionalisme yang kokoh sebagai bagian dari pilar perempuan bangsa," ujar Syahdara.
Sebagai pemateri, menghadirkan Ahmad Syauqi Soeratno. "Kepemimpinan Kader Muhammadiyah dan Pengambilan Keputusan dalam Organisasi", menjadi materi utama yang disampaikan Anggota MPR RI/DPD RI Dapil DIY tersebut.
Syauqi mengatakan, menjadi instruktur dan pemimpin di Nasyiatul 'Aisyiyah bukan sekadar menjalankan roda organisasi, melainkan bentuk pengabdian kepada bangsa. "Oleh karena itu, setiap keputusan yang diambil harus selaras dengan nilai-nilai Pancasila dan semangat menjaga keutuhan NKRI," tegas Syauqi di hadapan para peserta.
Bendahara Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini menambahkan, pola kepemimpinan spiritual dan transformasional yang diajarkan di Muhammadiyah sangat relevan dengan nilai-nilai luhur bangsa. Menurutnya, pengambilan keputusan yang berbasis pada Manhaj Tarjih (Bayani, Burhani, Irfani) merupakan implementasi nyata dari sila keempat Pancasila yang mengedepankan hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan.
“Adik-adik kader Nasyiatul Aisyiyah adalah calon pemimpin masa depan. Di pundak kalian, keberagaman bangsa (Bhinneka Tunggal Ika) harus dijaga melalui cara berpikir yang logis, sistematis, dan berorientasi pada maslahat umat. Organisasi kader ini adalah laboratorium untuk mencetak warga negara yang taat pada konstitusi UUD 1945,” tambah Senator yang dikenal konsen pada pemberdayaan kader muda ini.
Kegiatan DANA III dan LINA II ini merupakan jenjang pengaderan instruktur tertinggi di Nasyiatul 'Aisyiyah tingkat wilayah. Dengan adanya pembekalan 4 Pilar MPR RI ini, diharapkan para instruktur mampu melahirkan kader-kader perempuan yang mampu berkontribusi nyata dalam pembangunan daerah dan ketahanan nasional melalui jalur organisasi dakwah.

