“Tidakkah engkau memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimah thayyibah (perumpamaannya) seperti pohon yang baik, akarnya kuat, cabangnya (menjulang) ke langit, dan menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan untuk manusia agar mereka mengambil pelajaran. (Adapun) perumpamaan kalimah khabisah seperti pohon yang buruk, akar-akarnya telah dicabut dari permukaan bumi, (dan) tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun”. (Q.S. Ibrahim : 24-26)
KUDUS, Suara Muhammadiyah - Pengajian rutin Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) dengan luring dibuka oleh Dr. Edy Soesanto, S.Kp., M.Kes Rektor Universitas Muhammadiyah Kudus, dan menghadirkan pembicara Prof. Dr. H.Masrukhi,M.Pd. Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah itu menyampaikan materi tentang ‘Menguatkan Komitmen Membangun Lembaga”, yang dihadiri Pengurus Badan Pembina Harian, Dosen dan Tenaga Kependidikan UMKU.
Sedangkan Masrukhi yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang menjelaskan “Tidakkah engkau memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimah thayyibah (perumpamaannya) seperti pohon yang baik, akarnya kuat, cabangnya (menjulang) ke langit, dan menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan untuk manusia agar mereka mengambil pelajaran. (Adapun) perumpamaan kalimah khabisah seperti pohon yang buruk, akar-akarnya telah dicabut dari permukaan bumi, (dan) tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun”. (Q.S. Ibrahim : 24-26)
Menurut Masrukhi, langkah menuju Spirit Islam Berkemajuan, Pertama, Perintah membaca (Iqro’), (Q. S. Al ‘Alaq : 1-8). Kedua, Dorongan untuk berubah (Taghyir), (Q.S. Ar Ra’du : 11); Ketiga, Berorientasi ke masa depan (Intidhor) (Q.S. Al Hasyr : 18); Keempat, Pembukti wasathiyah Islam (Q.S. Al Baqarah: 143); Kelima, Mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil’alamin (Q.S. Al Anbiya’ : 107); Keenam, Bersikap proaktif bukan reaktif (Tanshurullah). (Q.S. Muhammad : 7); Ketujuh, Bersikap terbuka, kritis dan selektif (Q.S. Az Zumar : 18)
Masrukhi yang juga Ketua Bidang Kaderisasi Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) Majelis Pembina Kader dan Sumber Daya Insani Pimpinan Pusat Muhammadiyah menegaskan kembali bahwa Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) adalah PTM adalah amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan tinggi yang dijiwai dan dilandasi nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan pada tataran ideologis-filosofis maupun praktis-aplikatif.
PTM berfungsi sebagai Center of excellence (uswah hasanah, pusat keunggulan) di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat serta sebagai driving force (kekuatan penggerak) gerakan dakwah dan tajdid Muhammadiyah yang melintasi zaman untuk terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
PTM berbasis pada masyarakat, bersinergi dengan perjuanga umat, dan merupakan investasi strategis sumberdaya manusia seutuhnya.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah merupakan pendiri, pemilik, dan penyelenggara PTM, serta menetapkan kebijakan penyelenggaraan PTM.
Masrukhi menjelaskan kembali bahwa Tujuan PTM adalah Berkembangnya potensi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, cerdas, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Terwujudnya kemampuan penciptaan, pengembangan, dan penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang memberikan kemaslahatan bagi masyarakat, bangsa, negara, dan umat manusia.
Terbinanya Keislaman dan Kemuhammadiyahan yang mencerdaskan dan mencerahkan bagi seluruh civitas akademika dan kehidupan yang lebih luas.
Masrukhi yang juga Instruktur Nasional Baitul Arqom Majelis Kader dan Sumber Daya Insani Pimpinan Pusat Muhammadiyah menegaskan kembali Muhammadiyah dalam Gerakan Amal.
PTM sebagai Pusat Kaderisasi, dengan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) maju bersama persyarikatan dengan majlis, lembaga dan ortomnya serta Langkah penatalaksanaan secara internal dan eksternal.
Adapun PTM sebagai Pusat kader langkah penatalaksanaan secara internal adalah Regulasi berupa Surat Keputusan Rektor, Input dosen dan karyawan mengutamakan kader, Proses kaderisasi pada seluruh elemen kampus, Ciptakan lingkungan kampus Islami baik fisik, sosial, dan psikhis, Galakkan Pengajian dan Kajian, penguatan Kurikulum Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), Gerakkan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Hizbul Wathan (HW), dan Tapak Suci.
Sedangkan PTM sebagai Pusat kader langkah penatalaksanaan secara eksternal adalah mitra dengan pemerintah setempat, engedukasi Masyarakat sekitar, Concern kepada Masyarakat marginal, peduli terhadap komunitas-komunitas khusus, berperan pada program spesifik nasional. (Supardi)