YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar Kajian Jelang Berbuka ke-9 dengan tema "Gaya Hidup Sehat dalam Islam". Kajian ini disampaikan oleh dr. Barkah Djaka Purwanto, Sp.PD-KGH, FINASIM, seorang Spesialis Penyakit Dalam di RS PKU Muhammadiyah serta Kaprodi Pendidikan Profesi Dokter UAD, pada Ahad (9/3). Dalam kajiannya, Barkah menekankan pentingnya memahami kehidupan manusia dari perspektif kesehatan dan spiritualitas dalam Islam.
Barkah menjelaskan bahwa kehidupan manusia mengalami berbagai fase, dimulai dari alam roh di Lauhul Mahfudz, kemudian masuk ke alam kandungan, dilahirkan ke dunia, dan menjalani kehidupan hingga akhirnya kembali kepada Sang Pencipta. "Seiring bertambahnya usia, manusia mengalami perubahan kondisi fisik. Setelah mencapai puncaknya pada usia 45 tahun, kemampuan fisik akan mulai menurun hingga akhirnya memasuki fase lanjut usia," ungkapnya.
Lebih lanjut, Barkah menegaskan bahwa kehidupan dunia hanyalah satu fase dalam perjalanan panjang menuju akhirat. Oleh karena itu, manusia perlu menjaga kesehatannya agar dapat beribadah dengan baik dan menjalankan amanah sebagai khalifah di bumi.
Dalam kajian ini, Barkah juga membahas tentang keajaiban penciptaan manusia dari perspektif medis dan keimanan. Ia menyoroti kompleksitas tubuh manusia, mulai dari organ hingga tingkat sel yang mengandung informasi genetik dalam DNA. "Di dalam tubuh kita, ada sistem saraf, pembuluh darah, dan organ-organ yang bekerja dengan begitu sempurna. Semua ini menunjukkan kebesaran Allah dalam menciptakan manusia," jelasnya.
Sebagai seorang dokter, Barkah menekankan bahwa menjaga kesehatan adalah bagian dari ibadah. Islam telah mengajarkan pola hidup sehat, seperti menjaga pola makan, berolahraga, tidur yang cukup, serta menjauhi hal-hal yang merusak tubuh, seperti merokok dan konsumsi makanan yang berlebihan.
Menurutnya, kesehatan tidak hanya terbatas pada aspek fisik, tetapi juga mencakup kesehatan mental dan spiritual. Islam mengajarkan keseimbangan dalam hidup melalui ibadah, pola makan halal dan thayyib, serta menjauhi stres dan penyakit hati. "Rasulullah SAW telah mencontohkan pola hidup sehat, seperti berpuasa, menjaga pola makan, dan aktif bergerak. Semua ini merupakan bentuk rahmat Allah kepada manusia," paparnya.
Selain itu, ia mengingatkan bahwa dalam Islam, kesehatan merupakan anugerah yang harus dijaga. "Banyak orang meninggal dalam kondisi sehat dibandingkan dalam kondisi sakit. Oleh karena itu, kita harus selalu bersiap dan menjaga tubuh dengan baik agar tetap bisa beribadah hingga akhir hayat," katanya.
Barkah menekankan bahwa prinsip menjaga kesehatan sudah tercantum dalam Al-Qur'an, sebagaimana terdapat dalam QS. Al-Ma'idah ayat 5, QS. An-Nahl ayat 114, serta QS. Al-Ahzab ayat 44. Ayat-ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah telah memberikan petunjuk kepada manusia mengenai cara hidup sehat, baik dalam aspek konsumsi makanan yang halal dan thayib, menjaga kebersihan, serta keseimbangan dalam beraktivitas.
"Allah telah memberikan cara kepada manusia bagaimana menjaga kesehatan. Ini merupakan bagian dari syariat-Nya. Dengan memahami dan menjalankan aturan-aturan ini, kita bisa menjalani gaya hidup sehat yang Islami," ungkapnya.
Barkah juga menyoroti pentingnya pemeliharaan akal, yang memungkinkan manusia untuk menuntut ilmu dan memahami berbagai aspek kehidupan, termasuk kesehatan. Dalam dunia kedokteran, konsep kesehatan tidak hanya mencakup kondisi fisik, tetapi juga kesehatan mental dan sosial.
"Sehat itu bukan hanya tidak sakit, tetapi juga memiliki keseimbangan antara jasmani, rohani, dan sosial," tambahnya.
Dalam paparannya, Barkah juga mengungkapkan bahwa gaya hidup sehat tidak terbatas pada metode tradisional seperti bekam, tetapi juga mencakup penggunaan obat-obatan modern yang telah diteliti manfaat dan keamanannya. Hal ini sesuai dengan prinsip Islam yang menganjurkan umatnya untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan mengembangkan pemahaman terhadap ayat-ayat kauniyah, yakni fenomena alam yang diciptakan oleh Allah.
Ia juga menjelaskan bagaimana puasa dapat memberikan manfaat luar biasa bagi kesehatan tubuh. Dari sudut pandang ilmiah, puasa membantu tubuh dalam mengatur metabolisme, membakar lemak berlebih, serta meningkatkan daya tahan tubuh. "Puasa ibarat servis bagi tubuh kita. Selama berpuasa, tubuh melakukan regenerasi sel, membakar lemak berlebih, dan meningkatkan sistem imun," jelasnya.
Selain itu, Barkah menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dalam konsumsi makanan. Islam mengajarkan prinsip makan secukupnya, tidak berlebihan, serta memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi memiliki nilai gizi yang baik. "Keseimbangan gizi harus disesuaikan dengan kebutuhan individu. Seorang petani yang bekerja keras di sawah tentu membutuhkan lebih banyak energi dibandingkan seseorang yang bekerja di kantor dengan aktivitas fisik yang lebih sedikit," ujarnya.
Di akhir sesi, Barkah mengajak para peserta untuk semakin menyadari bahwa kesehatan merupakan bagian dari ibadah. Menjaga kebersihan, menjalankan pola hidup sehat, serta menjaga kesehatan mental dan sosial adalah bagian dari ketaatan kepada Allah.
"Semua yang ada di dunia ini diciptakan oleh Allah dengan tujuan tertentu. Dengan memahami ciptaan-Nya, kita akan semakin bersyukur dan lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Mari kita jalani hidup sehat yang Islami sebagai bentuk ibadah kepada Allah," pungkasnya. (Giti/m)