Mentalitas Entrepreneur, Kunci Hadapi Bonus Demografi dan Era Disrupsi

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
79
Deni Asy'ari, MA., Dt Marajo saat menyampaikan materi di Baitul Arqam AMM Pekajangan, Pekalongan, Jawa Tengah di SM Tower Malioboro Yogyakarta. Foto: Cris

Deni Asy'ari, MA., Dt Marajo saat menyampaikan materi di Baitul Arqam AMM Pekajangan, Pekalongan, Jawa Tengah di SM Tower Malioboro Yogyakarta. Foto: Cris

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Bonus demografi menjadi sebuah tantangan krusial yang mesti perhatikan secara saksama.  Kondisi ketika jumlah penduduk usia produktif melimpah ruah, namun, di satu sisi, aktivitasnya justru tidak produktif.

Demikian diungkapkan Deni Asy’ari, Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media / Suara Muhammadiyah, Sabtu (12/7) saat mengisi Baitul Arqam (BA) Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Pekajangan, Pekalongan, Jawa Tengah di SM Tower Malioboro Yogyakarta.

Menurut Deni, jika kondisi demikian terus berkelanjutan dan tidak ditata kelola dengan baik, maka dampaknya yaitu ketidakseimbangan kualitas SDM. “Kalau kondisi begini terus-menerus, bisa jadi bukan lagi 2045 sebagai Generas Emas, tetapi Generasi Cemas,” katanya.

Termasuk, pengangguran, menjadi tantangan besar bagi para masyarakat, lebih-lebih generasi muda. Deni melihat, budaya dan pola kerja generasi muda jauh sangat berbeda. “Ini tantangan kita,” sebutnya.

Di sinilah kesempatan bagi generasi muda untuk mempunyai paradigma untuk mentalitas baru. Yakni mentalitas entrepreneur. Bagi Deni, ini merupakan sesuatu hal yang niscaya bagi kalangan generasi muda.

“Apakah mungkin? Sangat mungkin. Mentalitas terkait dengan budaya. Budaya itu tumbuh dari gagasan. Jadi kalau gagasan-gagasan yang kita keluarkan adalah gagasan entrepreneur (pertumbuhan usaha), itu akan membentuk satu karakter kebudayaan,” tegasnya.

Inilah kemudian, pelan tapi pasti, akan menjadi sebuah ekosistem baru dalam kehidupan. “Kalau mentalitas entrepreneur sudah menjadi ekosistem, maka akan mudah (menghadapi bonus demografi),” sambungnya.

Lebih-lebih, Deni, yang seroang reporter, pada awalnya tidak memiliki cara pandang menjadi seorang entrepreneur. Tetapi, karena munculnya gagasan, yang kemudian menjadi satu budaya baru, tak ayal jiwa enterprener itu telah melekat dalam diri sosok Deni. 

“Mumpung masih muda-muda, semangat ini yang ingin kita dorong (memunculkan mentalitas entrepreneur), ujarnya.

Di samping itu, saat ini tengah menyeruak era disrupsi. Era yang sifatnya mendestruksi (merusak). “Yang dirusak struktur ekonomi yang sifatnya mainstream atau status quo (yang sedang berjalan sekarang),” bebernya.

Dampak dari munculnya era disrupsi, tidak dapat dinafikan saat ini banyak perusahaan yang bertumbangan. Hal itu disebabkan dahsyatnya era disrupsi yang merusak struktur ekonomi.

“Sekarang eranya ketercerabutan. Era yang sekarang sudah dirusak oleh era disrupsi,” bebernya.

Bagi Deni, untuk menghadapi era disrupsi, diperlukan dekonstruksi (tata ulang). Dalam hal memperkuat sumber daya manusia (SDM) yang kuat. Dan lebih penting lagi, mesti mempunyai keberanian (courage).

“Era disrupsi itu kuncinya keberanian. Saya pikir bisnis hampir semua orang punya teori. Punya gerakan untuk membuka usaha semua orang. Tetapi PR kita hari ini, siapa yang punya keberanian dalam menjadi eksekutor, ini yang menjadi tantangan kita,” tandasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir sangat bangga ....

Suara Muhammadiyah

25 June 2025

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Rektor Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) Herry Suhar....

Suara Muhammadiyah

19 September 2024

Berita

CIREBON, Suara Muhammadiyah – Perubahan iklim kini bukan hanya isu lingkungan semata, melainka....

Suara Muhammadiyah

21 December 2024

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Purwo....

Suara Muhammadiyah

28 February 2024

Berita

SUKOHARJO, Suara Muhammadiyah - Komunitas Muhammadiyah di UIN Raden Mas Said Surakarta bentuk pengaj....

Suara Muhammadiyah

18 December 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah