BATU, Suara Muhammadiyah - Menteri Koperasi RI Ferry Joko Juliantono hadir dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sabtu (25/10) di Kusuma Agrowisata Resort & Convention Batu-Malang, Jawa Timur.
Ferry mendorong agar peran dan koperasi masjid dapat disinergikan dengan program pemerintah. Ia melihat ada peluang besar untuk koperasi masjid. Masjid memiliki jaringan komunitas yang luas, kedekatan sosial, dan legitimasi moral.
"Koperasi yang diinisiasi oleh masjid dapat berfungsi sebagai lembaga ekonomi mikro yang melayani kebutuhan jamaah dan masyarakat sekitar: dari pinjaman mikro yang terjangkau, tempat pengolahan hasil pertanian, hingga pusat pemasaran produk lokal," terangnya.
Bila masjid dan koperasi berbasis komunitas dapat dimodernisasi dan didukung regulasi serta pembiayaan yang tepat, sambung Ferry, maka dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat akan signifikan.
"Kami berharap sinergi antara ormas keagamaan, pemerintah, dan dunia usaha dapat terwujud sehingga komuniti desa tidak lagi menjadi objek, melainkan subjek pembangunan ekonomi," tuturnya.
Bagi Ferry, ada peluang besar untuk implementasi koperasi masjid. Menurutnya, masjid memiliki jaringan komunitas yang luas, kedekatan sosial, dan legitimasi moral.
"Koperasi yang diinisiasi oleh masjid dapat berfungsi sebagai lembaga ekonomi mikro yang melayani kebutuhan jamaah dan masyarakat sekitar: dari pinjaman mikro yang terjangkau, tempat pengolahan hasil pertanian, hingga pusat pemasaran produk lokal," tandasnya.
Ferry berharap, dunia koperasi bersih-bersih masjid di seluruh Indonesia. Yakni masjid bukan hanya tempat ibadah, tapi juga bisa berfungsi menjadi tempat alat perjuangan ekonomi yang bisa membangun ekosistem bersama-sama.
"Dengan koperasi yang ada maupun koperasi-koperasi desa yang ada di Indonesia," tegasnya. (Cris)


